ulang tahun …semua orang pasti tahu artinya , disana ada seseorang yang sedari kecil ia percaya kalau tanggal sekian bulan sekian adalah ulang tahunnya, ucapan selamat ultah , doa serta kado kadang ia dapatkan saat tgl tersebut ,hingga saat menginjak remaja sebuah fakta menghentak dirinya jika tanggal dan bulan yang selama ini ia yakini sebagai ultah nya ternyata adalah palsu dengan kata lain itu bukanlah hari ulang tahunnya.
Dia tanya pada kedua ortunya dan jawaban mereka kurang lebih seperti ini ,” apa lah arti tgl lahir mu itu yang penting kau sehat nak ,”
Awalnya ia sedih namun lambat laun dia bisa menerima fakta tersebut , meski dia tidak akan tahu tanggal kapan ia lahir , apalagi zodiak ia pun tidak tahu. Seperti kata orang tua nya dia pun memilih untuk tidak ambil pusing tentang hal itu hanya saja kadang ia bingung jika ada teman yang bertanya seperti ini “ kamu lahir tanggal berapa ?”
Haruskah ia jujur dengan jawaban “ saya tidak tahu ,”
Atau berbohong dengan menyebutkan waktu yang tertera disemua dokument identitas dirinya yang sebenarnya adalah palsu ?.
Menurut Vitamins bagaimana menyikapi hal tersebut ?
Dan bagaimana pandangan kalian jika diera modern seperti ini ternyata masih ada remaja yang benar-benar tidak tahu kapan ulang tahunnya ?
Sumber anynoumous ( from someone who Chika’s friend … )
Dari situasi yang dideskripsikan Chika saya memahami bahwa orang tua teman Chika itu memiliki sebuah alasan dibalik hal itu. Walaupun kemungkinannya ada, saya rasa tidak ada orang tua yang tidak ingin mengingat kapan anaknya lahir.
Orang tua pasti punya alasan dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Tanggal lahir jelas penting untuk dokumen kenegaraan yang digunakan sebagai bukti otentik kalau kita terlahir dan butuh dilindungi negara.
Saya rasa kalau si anak sudah merasa tidak masalah, ya sebaiknya disikapi dengan pikiran terbuka. Toh apa kata orang tuanya benar. Yang penting si anak sehat. Alasan di balik sana, cukup orang tua yang tahu. Kalau kita memaksa untuk tahu bisa jadi timbul masalah baru, misal orang tua merasa terluka, atau terpukul karena anak tidak puas dengan kasih sayang yang mereka berikan.
Esensi tanggal lahir sendiri di zaman modern ini lebih identik dengan peraayaan hari lahir.
Padahal zaman dulu hari lahir itu bisa dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan kita, misalnya ingin menempuh pendidikan.
Lebih ke arah manfaat untuk hidup bukan untuk kesenangan hidup.
Kalau saya jadi anak itu, akan saya katakan sesuai dengan apa yang saya rasa benar.
Kalau dia merasa benar dengan menjawab “tidak tahu” katakan saja seperti itu.
Sebaliknya kalau merasa nyaman dengan mengatakan kalau tanggal lahirnya sesuai dokumen-dokumen yang ada saat ini, ya sudah katakan saja seperti itu.
Atau kalau mau hati lebih lega, katakan saja “saya tidak tahu, tapi di dokumen tertulis tanggal sekian”.
Kalau orang menatap aneh.
So what?
“Inilah hidup saya dan sekarang saya berdiri di depan kamu dalam keadaan sehat wal afiat.”
:BAHAGIA