Eonnie-ya~ bogoshippo :BAHAGIA
BTW saya juga punya orang terdekat yang egoisnya parah. Dia sahabat saya, dan saya satu-satunya orang yang bertahan sama dia sejak awal (10 tahun) karena teman yang lain memilih out :KETAWA
Kalau saya kan di dunia nyata gak banyak omong. Bicara dan menanggapi sesuatu itu seperlunya.
Jadi kalau dia mulai menunjukkan sikapnya yang bikin hati gerah saya paling dengarkan saja, amati saja, iyakan saja. Tapi nanti kalau kami sedang santai berdua saya ajak dia bicara baik-baik, mengenai apa yang pantas dan tidak pantas dia tampilkan terhadap orang lain.
Ya saya katakan kalau saya tahu bagaimana egoisnya dia, makanya saya sebagai teman mengatakan yang sebenarnya agar dia tahu dia seperti apa, dan bagaimana orang lain melihat dia.
Syukurnya teman saya itu wellcome sama saya, dia bilang saya satu-satunya orang yang menerima dan membantu dia apa adanya.
Kalau sudah sifatnya seperti itu, saya rasa kita sebagai orang terdekat yang harus mengimbangi.
Jangan gunakan intonasi tinggi saat bicara dengan orang egois, itu justru bikin kita tambah jengkel karena mereka juga tambah keras kepala. True!
Orang egois itu auranya panas, jadi kita yang harus jadi dingin. Kalau kita sudah dapat point tentang mereka, sudah memenangkan hatinya, sudah mendapat kepercayaannya. Saya rasa mereka bisa bersikap lunak sama kita meskipun sama orang lain masih sama :MUEHEHE