Kapan nikah???
Pertanyaan seperti itu sering banget menghampiri orang2 yang umurnya sudah beranjak tuir(tua) termasuk aku.Apa lagi pergi ke suatu acara terutama acara pernikahan pasti pertanyaan keramat itu akan di tebarkan.
Sedikit curhat aku sering banget dapat pertanyan seperti itu sampai2 kuping berdengung, yang ku bingung kenapa mereka harus repot2 mempertanyakan itu kan yang menjalani itu aku, mungkin tujuan mereka baik perhatian sama ku tapi kalau pertanyaan itu sudah berlebian apa yang harus di lakukan????
“Kapan nikah?”
“Kenapa nanya, situ mau bayarin catering sama gedungnya?”
“Kapan nikah?”
“Yang jelas kapan-kapan deh. Nggak Sabtu ya Minggu. Emang kamu mau dateng kalau nikahnya malem jumat?”
“Kapan Nikah?”
“Masih nyicil modal. Kan nggak mungkin tamunya cuma di kasih makan kerupuk, nasi, garem sama air putih aja. Emang situ mau?”
“Kapan nikah?”
“Jodohku masih main ke hati orang lain. Jadi kudu sabar.”
“Kapan nikah? Tunggu apalagi?”
“Nanti, tunggu nggak hujan.”
Itulah beberapa contoh jawaban ambigu apabila ditanya dengan kalimat “Kapan nikah? sumpeehh bikin hati seperti dikitik-kitik make bambu bokkkk hihihi
Keren kk jawabannya ku copy yach