Misalnya kalian pacaran. Sudah 2 tahun lamanya. Tapi si cewek ini ngerasa bahwa dia ditekan. Maksudnya ditekan adalah, dia mau melakukan sesuatu dilarang. Contoh: beli lipstick. Dilarang. Alasannya? Entah. Kebebasan dia itu seolah direnggut. Dia ga bisa ngapa ngapain selain ngikutin apa yang dibilang cowoknya. Dan sekarang adalah puncaknya. Mungkin saking gatahan banget si cewek ini sama cowoknya. Mau mencoba sejujurnya dia ga nyaman sama sikap over protecktive nya itu. Yang diinginkan si cewek ini adalah:
“Kebebasan untuk hidupnya.”
Tapi rupanya si cowok ini ga mau mengalah dan tetap keras kepala akan sikapnya itu. Menurut kalian, jika ada di posisi seperti itu.
“Apa yang kalian lakukan?”
Jalan tengah apa yang kalian ambil untuk hubungan semacam ini?
Jenis hubungan yg dimaksud di atas adalah hubungan mendominasi dan tertindas. Satu pihak berkuasa penuh, memaksakan kehendaknya sementara pihak satunya tertindas, dipaksa untuk tunduk dan patuh.
Dalam hubungan pernikahan, kepatuhan seorang istri terhadap suami adalah sesuatu yang sangat dianjurkan tetapi tetap saja dalam batas-batas tertentu. Pihak suami juga harus memiliki toleransi dan pengetahuan yang baik dimana dia boleh meminta istrinya patuh dan tidak boleh memaksakan ego atau kehendaknya.
Komunikasi penting untuk mencari jalan tengah. Masing-masing pihak harus mengendorkan tali egonya untuk mencapai kesepakatan. Jika sama-sama keras kepala, akan tercipta hubungan yang tidak sehat dimana yang satu memaksa dan yang lain tersiksa. Hubungan tidak sehat ini suatu saat dipastikan akan memicu ledakan yang ujung-ujungnya akan berakhir pada perpisahan menyakitkan.
Jadi cobalah tegas kepada diri sendiri. Hargai diri sendiri sebagai seorang perempuan bermartabat dengan nilai lebih yang berhak menentukan apa yang baik untuk diri sendiri. Jika ada masukan atau aturan dari pasangan, telaah dengan baik apakah aturan itu demi kebaikan atau hanya perwujudan ego dari pasangan untuk memaksakan kehendaknya sendiri. Beranilah berargumentasi dengan alasan yang jelas, jangan biarkan diri dianggap kecil dan dikekang jika itu bukan untuk kebaikan. Jika jalan tengah tidak bisa ditempuh, maka beranikan diri untuk memberi ultimatum perpisahan. You deserve a better man, carilah laki-laki yang mampu menjadi panutan, memberi tahu mana yang baik dan benar, membimbing ke jalan yang baik dengan tidak memaksakan kehendak egonya dan tak lupa menghargai pasangan wanitanya sebagai sosok yang sepadan, sejajar dan patut didengarkan pendapatnya.