Aku mah ngikut aja skenario dari Tuhan. Jalan mana aja, aku yakin itu yg terbaik.
Seandainya ada yg ngajak ta’aruf, aku nggak akan nolak, asal diberi kesempatan untuk mengenal calon lebih jauh lagi, buat ngobrol, menemukan titik nyaman di antara kami, lalu memutuskan bagaimana selanjutnya.
Kalo ada yg ngajak pacaran, asal serius, berani berkomitmen ke depan, aku juga nggak akan nolak.
Tujuan dari dua kegiatan itu kayaknya sama, saling mengenal untuk bisa memutuskan apakah akan menuju tahap hubungan selanjutnya atau enggak.