Huweeeeee…
Itu gak enak banget kak Dev.
Tapi kalau aku sih biasanya ajak mereka ngobrol sendiri-sendiri dulu.
Setelah tahu masalahnya, baru dipertemukan.
Diajak ngomong bareng, ngobrolin masalahnya.
Biasanya sih itu berhasil.
Justru kalau kita ajakin ngobrol langsung pasti legaan, bahkan kalau salah satunya nangis (karena gak kuat nahan emosi) satunya juga nangis.
Nanti sayanya juga ikut nangis.
Tapi habis itu kerasa lebih enteng.
Masalah juga kelar.
Intinya komunikasikan secara langsung.
Kita di tengah, jangan bersikap blok sebelah.
Jangan pura-pura gak tahu juga.
Justru kalau kita sahabat yang baik, harusnya bisa jadi mediator mereka dengan komunikasi yang saya ceritakan tadi.
Semoga membantu ya, kak Dev :)
aku akan dengerin versinya si A dan versinya si B trus setelah itu kita pertamukan dan dikonfrotasi deh setelah itu kan tau permasalahan yg sebenarnya gimana dan mau diselesaikan dengan cara apa dan aku akan bertindak senetral mungkin dan tetap berteman dengan keduanya dan berusaha mendamaikannya,, kalau mereka gak mau damai yaa gak pa”, kita kan sudah sama” dewasa dan pasti tau konsekuensi terhadap sikap yg kita ambil :)