Hai @aridhasalma . Bikin blurb yang menarik itu emang gampang-gampang susah ya. Tapi, kalau kita bisa menyelami keseluruhan cerita, mudah juga menyusun kalimat untuk blurb. Ini tips dari aku:
- Usahakan membuat blurb yang singkat. Blurb paling tidak berisi 2-5 baris kalimat. Blurb yang terlalu panjang akan begitu saja ditinggalkan pembacanya karena membosankan. Pembaca butuh cepat untuk memutuskan apakah dia akan membaca ceritanya (dalam konteks update cerita di media online) dan apakah dia akan membeli novelnya (bagian ini yang paling krusial saat pembaca bergantung kepada blurb dalam waktu singkat untuk memutuskan beli atau tidak).
- Blurb yang tertulis singkat harusnya menggambarkan keseluruhan isi cerita. Untuk bisa membuat blurb yang mewakili cerita, cari hal-hal yang benar-benar penting dan menjadi inti ceritamu.
- Gunakan bahasa yang menarik, padat, dan mudah dipahami.
- Munculkan nama kedua tokoh utama yang terlibat dalam ceritamu. Pertama kali yang dicari pembaca adalah nama tokoh utama, baik pria maupun wanita.
- Blurb bisa dibuat dari cuplikan quotes dari ceritamu yang menjadi puncak yang bisa memeberikan gambaran kepada pembaca secara singkat konflik dari cerita.
Nah, coba perhatikan contoh blurb ini:
The General’s Wife: Asia terbangun dengan perasaan bingung. Saat membuka mata, dia menemukan dirinya ada di sebuah ranjang rumah sakit dengan lelaki yang mengaku suaminya. Asia tidak ingat pernah menikah. Lebih terkejut lagi saat ada seseorang berseragam militer hitam memanggilnya Jenderal Akira. Bagaimana bisa dia bersuamikan seorang jenderal yang sangat kejam?
Azhura’s Bride: Armenia berpikir tidak akan ada pemuda yang akan tertarik untuk menikah dengannya. Bagaimana tidak, jika melihat semua teman-temannya menikah, sedangkan dia masih bersantai membantu ayahnya yang sudah tua itu? Tapi, dia tidak menyangka pemuda yang menikahinya itu mengaku dia adalah Mahadewa Azhura Kahn di hari pernikahannya. Sang Mahadewa memberitahunya jika dirinya adalah pasangan takdirnya. Apa yang terjadi?
Nah, sekian. Semoga paham ya. Also hope it will help you. :D
Tks y ilmunya y Ka Git.. Blurb tuh hampir sama ma sinopsis ya
aridhasalma: Iya, bener. Singkat dan greget. Sama-sama, Salma. acisammy: Beda, Aci. Nanti aku bikinin penjelasannya di Vitamins Blog ya perbedaannya.
Kalau dari saya pribadi yang pasti dalam membuat blurb itu harus dibuat semenarik mungkin.
Untuk membuat menarik jangan terlalu spoiler, tapi tunjukkan sesuatu yang bisa membuat pembaca bertanya-tanya, penasaran, dan sejenisnya.
Nah, kalau di bawah ini saya ambil dari situs virala.id
1. Kategori
Pemberian kategori pada buku berfungsi untuk mengklasifikasikan di mana produk tersebut seharusnya berada. Tentu, sangat tidak lucu jika buku kita bertema parenting namun ditempatkan di rak bisnis hanya karena petugas toko tidak bisa membedakan kategori buku kita. Berikanlah kategori, misalnya How To/Keterampilan, Faksi/Inspirasi, dan lain sebagainya.
2. Headline
Gunakan tip dan trik sebagaimana sudah dijabarkan dalam ad headline yang sudah dijelaskan. Headline pada blurb harus berbeda dengan judul buku di kover depan. Bila diulang selain menampakkan tidak adanya kreativitas juga sangat membosankan. Buatlah headline blurb yang menarik.
Baca juga: Panduan Lengkap Menguasai Copywriting (6): Klasifikasi Ad Headline
3. Sales Copy
Di sinilah kita dituntut untuk memadukan dua kepiawaian, yaitu merangkum keseluruhan isi buku menjadi serentetan kalimat keren yang ringkas, padat, dan jelas. Dan yang kedua adalah menyusun kata-kata yang bisa menjual buku tersebut. Untuk buku nonfiksi, berikan sedikit pembukaan pada sebuah paragraf, dan langsung paparkan benefit pembaca akan buku tersebut. Untuk fiksi, bisa memadukan setting, tokoh, dan konflik dalam dua atau tiga paragraf saja, dengan diksi sebaik mungkin, kemudian padukan dengan unsur kepenasaran.
4. Testimoni
Adanya testimoni tentu akan makin memperkuat isi buku dan nilai jualnya. Selain dari tokoh, bisa juga dari media.
5. Tentang Penulis
Mencantumkan informasi penting tentang pengarang tentu akan menambah kredibilitas isi buku. Catatan informasi penting, seperti pengalaman, jabatan, pendidikan tinggi, dan prestasi istimewa. Sebaiknya tidak menuliskan biodata, seperti tanggal lahir, pendidikan dasar, atau pengalaman yang tidak relevan lainnya.
6. Sales Closer
Untuk tip dan trik membuat closer yang baik bisa merujuk kepada penjelasan copywriting sebelumnya. Bagian ini digunakan untuk kembali meyakinkan calon pembaca mengenai pentingnya buku ini untuk dibaca, dan tentu saja untuk dibeli. Berikan kalimat penutup yang nendang dan menghasilkan keputusan hebat ia akan membeli buku tersebut.
7. ISBN, Barkod, dan Alamat Penerbit
Barkod dan ISBN biasanya diletakkan di sisi kanan. ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number yang dapat diperoleh penomoran induknya di Perpustakaan Nasional RI. Alamat penerbit beserta logonya biasa diletakkan pada bagian kiri.
Kemasan yang baik pada kover akan menjadikannya memiliki daya jual yang hebat. Memadukan unsur kekuatan desain dan teks yang ciamik, akan menjadikan sebuah buku memiliki sisi packaging yang kuat.
Harus singkat yah. Trus singkat juga kudu greget? Makasih kak tipsnya..