1.45K views
0

Adakah seseorang dari masa lalumu yang berhak menerima permintaan maafmu?
Beranikah kamu meminta maafnya sekarang?

Ada, saya akan sedikit bercerita
aku mencintai Ayahku. Sangat mencintainya. Tapi saat aku kecil aku tidak pernah mengijinkan ia menemuiku di sekolah atau tempat ngaji, aku malu karena pekerjaannya hanyalah seorang supir angkot dan kuli batu musiman. Aku benci diejek teman-temanku perihal pekerjaan ayah. Ayah dengan tubuh tambun itu selalu tersenyum ramah. “Iya nak biar ibu saja yang datang” setiap aku bilang tentang acara pertemuan orang tua di sekolah atau di tempat aku mengaji. Aku tidak pernah mau mengakuinya sebagai ayahku. Hingga beberapa tahun kemudian aku mulai menyadari kasih sayangnya. Ia yang hujan-terik selalu mengupayakan sesuap nasi bagiku. Pernah aku meminta sepeda, dalam hati aku sangat menginginkan hadiah itu tapi aku hanya diam. Aku tidak mau merengek. Tiga tahun kemudian ayah membelikanku sepeda Polygon, dengan uang tabungannya, saat itu harganya 1.200.000. Dia pulang ke rumah dengan senyum lebar, begitu lebar, “Dhe, ini sepeda barumuuuuu, sekolah yang rajin ya!” Aku ingin sekali meminta maaf padanya, saat ini juga tentang semua kesalahan-kesalahanku. Tapi aku yang bodoh ini ternyata tidak diberi kesempatan oleh Tuhan. Ternyata Tuhan lebih menyayanginya.:ASIA :ASIA

Bagaimana dengan mu…

0

Ada.. pastinya.. :NANGIS

0

Pasti adalah ?

0

Ada. Berani.

0

ada, nenekku. Dulu aku kira nenekku lebih sayang sama sepupuku tapi ternyata aku yang lebih disayang. waktu beliau mau meninggal aku yang ditanyain ada disampingnya atau nggak, bukan sepupuku. Alhamdulillah sebelum beliau meninggal aku udah sempat minta maaf dan baikan sama beliau.

0

ada. Berani kalo ketemu.

Dulu masih chidish, remaja yg lebih mentingin ego. Sekarang kan udah dewasa, udah bisa mikir salah atau bener :)

DayNight
DayNight