Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Forum Semua Cerita › Semangkok bakmi
- This topic has 9 balasan, 10 suara, and was last updated 8 years, 7 months yang lalu by Anonim.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
31 Mei 2016 pada 10:40 am #59370AnonimNon-aktif
Semangkok Bakmi
Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya “Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?”
“Ya, tetapi aku tidak membawa uang,” jawab anak itu dengan malu-malu. “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik kedai.
Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa Nak?” Tanya si pemilik kedai. “Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku”.
Pemilik kedai itu berkata “Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi, nasi dan sebagainya sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya”.
Anak itu kaget mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih,tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak peduli”.Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, Ibu telah menyiapkan makan malam.”
Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya.
Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya kepada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua, kita sering lupa untuk berterima kasih…Bagaimana dengan kita?
-
31 Mei 2016 pada 10:51 am #59384AuroraEliePeserta
Ugh, kisah yg mengharukan… :TERLUKA
-
31 Mei 2016 pada 10:52 am #59388Au3Keymaster
Jika semua yang dikeluarkan orang tua untuk kita dari kita lahir, plus darah dan air mata yang ditumpahkan untuk kita,maka tak akan terhitung jumlahnya
Thanks for share this story :AYO -
31 Mei 2016 pada 10:54 am #59392famelovendaModerator
Bikin terharu banget kisahnya.
-
31 Mei 2016 pada 11:02 am #59410yoonilee85Peserta
gambarnya bikin lapar. cerianya bikin terharu :TERLUKA
-
31 Mei 2016 pada 11:43 am #59443MichikaLeePeserta
itu foto nya ya Allah… bikin lapar huhuhu…
tapi pas baca cerita nya huhuhuhu…. :NANGIS :NANGIS -
31 Mei 2016 pada 12:37 pm #59475SyifaSyifa9Peserta
Multimedia nya bikin lapar…. ceritanya bikin terharu….. :SHENKING
-
31 Mei 2016 pada 12:43 pm #59484BacaAddictPeserta
Ibaratnha gajah di pelupuk mata tak tampak. itulah yabg terkadang kita lakukan kepada orang terdekat yang sebenarnya sangat perhatian pada kita.
Thanks for the story :AYO -
31 Mei 2016 pada 1:08 pm #59511ClaupherinPeserta
Thanks for sharing…
ceritanya mengharukan :SHENKING -
31 Mei 2016 pada 1:22 pm #59523AnonimNon-aktif
Aku NANGIS baca ini… Haduh mama lg g drumah ku nih jd g bisa peluk :BAPER
Itulah jeleknya manusia. Mereka selalu lupa pada bny nya kebaikan tp justru setitik kesalahan bisa membuat semua kebaikan itu terlupakan begitu saja. Alhamdulillah ketemu orang baik yg mau mengingatkannya :ASIA
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.