Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Forum Semua Cerita › Renungan Ramadhan: HAKIKAT SEBUAH DOA
Di-tag: Renungan Ramadhan
- This topic has 11 balasan, 11 suara, and was last updated 8 years, 6 months yang lalu by wieambar.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
16 Juni 2016 pada 3:58 pm #77162dianisahModerator
Diceritakan oleh Prof. Mahfud MD pada awal Ramadhan beberapa tahun lalu pada ceramah malam pertama tarawih yg diberikan beliau ketika masih Ketua MK.
Ceritanya adalah mengenai seorang lelaki tua tukang becak yg sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga menjadi orang. Di atas kertas, sebenarnya mustahil bagina untuk bisa mengantarkan anak-anaknya sekolah hingga perguruan tinggi. Namun kemustahilan itu toh terlampaui juga.
Mahfud, yg mengenal lelaki itu, tentu saja penasaran. “Bagaimana bisa Bapak sanggup melakukan semua itu, apa yg sudah Bapak lakukan utk anak-anak…?!” kurang lebih begitu pertanyaannya pada lelaki itu.
Dgn bahasa Jawa halus, lelaki itu menjawab tatag, “Saya hanya berusaha menjalankan pekerjaan saya dgn sebaik-baiknya, Pak.”
“Mosok hanya itu, Pak?” Mahfud masih penasaran. Ia berharap ada rahasia lain yg disimpan oleh lelaki itu.
Karena didesak, dgn wajah malu-malu akhirnya lelaki sepuh itu menjawab, “Sejak masih muda, saya rutin mengamalkan sebuah doa, Pak,” ujarnya.
“Wah, doa apa itu?” Mahfud jadi kian penasaran.
“Nganu, Pak, doanya cuma pendek saja. Lha wong saya saja tdk banyak belajar agama,” aku si lelaki pengayuh becak, sembari tersipu.
“Panjang dan pendeknya doa itu tidak masalah, Pak. Wah, tapi doanya bagaimana ya, itu?!” Pokoknya Mahfud semakin penasaran.
“Setiap kali saya mengayuh becak, sejak muda dulu, pada setiap kayuhan saya selalu membaca doa ini, ‘lawala wala kuwata’. Nggih, ming mekaten,” ujar si pengayuh becak. Kali ini raut mukanya penuh kebanggaan.
Mahfud MD kontan tercenung, sebagai lulusan pondok, ia tahu bahwa yg dimaksud oleh lelaki tua pengayuh becak itu sebenarnya adalah bacaan ‘hauqalah‘, yang aslinya berbunyi “laa haula wala quwwata illa billah” (tiada daya upaya kecuali karena Allah). Hanya, karena lelaki tua itu tak pernah belajar mengaji, maka ia hanya mengingat bacaan itu dlm redaksi yg lain, semampu yg didengarnya saja.
Tapi bayangkan, sungguh Allah memang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, ujar Mahfud. “Bahkan sebuah dzikir yg redaksinya keliru pun diijabah-Nya,” kelakar Mahfud dlm ceramahnya.
Sahabat…
Memang, bukankah nilai sebuah do’a tak terletak pada susunan redaksionalnya?! Bukankah Yang Kuasa tak mungkin keliru mendengar atau memahami maksud hambaNya?!Tapi kita, yg fakir ini, masih saja gemar mempertengkarkan soal kemasan dan redaksional, sehingga sering jadi kehilangan esensi (niat dan ketulusan hati yaitu terbebas dari riya’ serta sombong).
Sadar akan Allah diatas segalanya, termasuk dlm hal diterima atau tidaknya suatu amal Ibadah…. yg tidak sesuai dimata kita blm tentu tdk sesuai di mata Allah… bersihkan hati kita dari perasangka buruk dan mudah menghakimi orang lain, sebaiknya kita lebih waspada apakah amalan yg Allah beri kekuatan utk kita lakukan sudah diterima atau belum dari pada kita sibuk memikirkan amalan orang lain. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
Barakallah
Hakikat doa itu bukan pada bahasanya, bukan pula pada lafalnya, tapi… pada tulusnya hati pengucapnya.
Semangat Berpuasa :AIKO :AIKO
-
16 Juni 2016 pada 4:05 pm #77163MichikaLeePeserta
hmm.. wonderful story… terharu sama bapak becak tadi :ASIA :ASIA
thanks for sharing this one :AYO :AIKO
-
16 Juni 2016 pada 4:31 pm #77170SairaAkiraKeymaster
MashaAllah ya sungguh Allah Maha Pengertian, masa kita pengertian ke suami aja susah, malu dong hihi
-
16 Juni 2016 pada 8:28 pm #77297yanayulianti6Peserta
aku melafalkan dzikirnya dengan benar pada saat si bapak tukang becak memberitahu rahasia doanya, padahal yang di beritahukan pembacaan dzikirnya keliru. baca sampe kedua kali baru nyadar mata sama mulut saya ga sinkron …… subhanallah allah maha mengetahui maksud dari pada hambanya
-
16 Juni 2016 pada 11:16 pm #77406dianisahModerator
@michikalee you’re welcome, chika :)
Lah, curhat min @sairaakira?? :PFFTTT :PFFTTT
@yanayulianti6 samaa, aku juga awalnya baca lafadz doanya yg bener, aku pikir typo awalnya..Pas dibaca sampe akhir baru paham. Allah emang Maha Baik ya.. :)
-
16 Juni 2016 pada 11:25 pm #77411famelovendaModerator
Semuanya tergantung niatnya. Cerita yang menyentuh :3
-
17 Juni 2016 pada 12:55 am #77438farahzamani5Peserta
Tiap doa dibaca dngn diiringi keyakinan jika Allah akan mengabulkan doa kita&diresapi artinya beuhh itu lbh ngeresep di hati
Bgtu pun zikir, berzikir adalah salah satu cara kita mengingat Allah, membacanya diiringi dngn keyakinan Allah pun akan ingat dngn kita
Aduhh kok sedih ya pas nulis ini Huhuhu
La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘aziim
Mksh ka infonya
-
17 Juni 2016 pada 6:35 am #77626ias1610Peserta
La haula wala quwwata illabillahil’aliyyil ‘aziim…
Subbhanallah…terharu
-
17 Juni 2016 pada 11:07 am #77866nurullchanPeserta
Masya allah, ini bikin saya terharu…
Walaupun diucapkan dgn lafal yg keliru tp dgn ketulusan niat dan kesungguhan hati pasti Allah mendengar dan mengabulkan…
Allah memang pengasih lagi maha penyayang…
Makasih untuk infonya :LETNANPARIS
-
17 Juni 2016 pada 11:44 am #77877yoonnee88Peserta
MasyaAllah, yang terpenting dari doa itu tersendiri adalah ketulusan hati dan kepasrahan hati kepada ALLAH SWT :ASIA :ASIA , ALLAH Maha Mengetahui apa yg dibutuhkan hambaNya :ASIA
-
17 Juni 2016 pada 11:47 pm #78232clpoohshPeserta
Masya Allah :AIKO thanks for sharing
-
18 Juni 2016 pada 1:41 am #78262wieambarPeserta
Masya Allah terharu sama si bapak
Allah memang maha tau kita mau berdoa dg seperti apapun :ARMENIA
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.