Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › TAHUKAH ANDA? › PSYCHOLOGY: STRESS
- This topic has 26 balasan, 17 suara, and was last updated 8 years, 5 months yang lalu by clpoohsh.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
29 Mei 2016 pada 8:02 pm #57692WidiaGhyfraPeserta
Hai..
Apa yang ada dipikiran kalian jika mendengar kata stress? Pusing, stuck, kesal atau bahkan ingin menangis?
Yang tidak tahu. Saya akan share mengenai stress, kebetulan derajat stress adalah topik penelitian saya. Semoga ilmu ini bermanfaat untuk para vitamins :ASIA
Oya, penjelasan yang akan diberikan. Bukan bersumber dari artikel atau dari blog yang membahas mengenai stress. Tetapi dari buku referensi yang jelas. Jika penasaran silakan bisa cari judul buku Stress, Appraisal and Coping, penulis Richard S. Lazarus dan Susan Folkman, terbitan tahun 1984.
“Psychological stress is a particular relationship between the person and the environment that is appraised by the person as taxing or exceeding his or her resources and endangering his or her well-being.” (Lazarus & Folkman, 1984:19)
Stress adalah hubungan spesifik antara individu dengan lingkungannya yang dinilai individu membebani atau melebihi sumber-sumber daya yang dimilikinya dan membahayakan kesejahteraan individu.
Sederhananya stress merupakan suatu keadaan yang dirasakan oleh individu karena stimulus yang dianggap sebagai membebani, mengancam dan menyebabkan perubahan signifikan dalam perilaku.
Apa sih yang menyebabkan seseorang stress?
Lazarus (1976) membagi Stress ke dalam beberapa sumber, diantaranya:
1. FrustrasiFrustrasi akan muncul apabila usaha yang dilakukan individu untuk mencapai suatu tujuan mendapat hambatan atau kegagalan. Hambatan ini dapat bersumber dari lingkungan maupun dari dalam diri individu itu sendiri.
2. Konflik
Stress akan muncul apabila individu dihadapkan pada keharusan memilih satu di antara dua dorongan atau kebutuhan yang berlawanan atau yang terdapat pada saat yang bersamaan.
3. Tekanan
Stress juga akan muncul apabila individu mendapat tekanan atau paksaan untuk mencapai hasil tertentu dengan cara tertentu. Sumber tekanan dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam diri individu yang bersangkutan.
4. Ancaman
Antisipasi individu terhadap hal-hal atau situasi yang merugikan atau tidak menyenangkan bagi dirinya juga merupakan suatu yang dapat memunculkan stress.
Terus gimana sih kita tahu bahwa kita sedang mengalami stress? Dan termasuk derajat yang mana? Stress rendah atau tinggi?
Pada dasarnya keadaan stress yang dihadapi sama namun penghayatan derajat stress berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya penilaian kognitif dalam diri individu yang akan memberi bobot pada keadaan atau situasi stress yang dialami, dimana keadaan tersebut dihayati sebagai suatu keadaan yang mengancam atau tidak bagi individu yang bersangkutan.
Mengenai menentukan derajat stress?
Lazarus (1984) membagi reaksi-reaksi ini ke dalam beberapa kategori, diantaranya:
1. Reaksi Kognitif
Reaksi kognitif terhadap stress meliputi hasil proses appraisal seperti adanya keyakinan mengenai bahaya atau ancaman yang terkandung dalam suatu kejadian atau keyakinan mengenai penyebabnya. Respon kognitif juga memasukkan respon stress tidak sadar seperti membuat jarak, ketidakmampuan konsentrasi, gangguan performance dalam pekerjaan-pekerjaan kognitif, dan pikiran-pikiran yang mengganggu, berulang dan abnormal. Simptom stress dalam bentuk kognitif mencakup pemikiran obsesif dan adanya ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.2. Reaksi Fisiologis
Pada saat menghadapi stress, tubuh memobilisasi diri untuk menangani stress tersebut. Metabolisme tubuh meningkat sebagai persiapan tuntutan energi dari aktifitas fisik. Denyut jantung, tekanan darah, dan pernafasan meningkat serta otot menjadi tegang. Pada saat yang sama, aktifitas yang tidak dibutuhkan seperti digestif dikurangi, saliva dan lendir akan mengering dan sebagai gantinya meningkatnya jumlah udara yang dihirup. Respon psikologis tersebut merupakan hasil dari bekerjanya beberapa sistem tubuh untuk menghadapi stress.3. Reaksi Emosional
Lazarus & Folkman (1984) mengungkapkan bahwa dominansi emosi negatif seperti cemas, depresi, dan marah merupakan indikasi bahwa individu yang bersangkutan menilai situasi sebagai sesuatu yang menimbulkan stress dan dirasakan melukai atau merugikan (harm/loss), atau memberikan ancaman bahwa akan muncul sesuatu yang dapat melukai atau merugikan keberadaan individu tersebut. Catatan: Mungkin yg sering baper juga mengindikasikan dirinya mengalami stress? Hahaha. Abaikan4. Reaksi Tingkah Laku
Reaksi tingkah laku berhubungan dengan memunculkannya suatu perilaku baru sebagai upaya individu untuk mengurangi atau menghilangkan kondisi stress yang dialaminya. Perilaku-perilaku yang muncul seperti merokok, mengurangi atau makan berlebih, berolahraga berlebihan, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Reaksi tingkah laku ini muncul tergantung pada stressor yang dihadapi, perilaku melawan stressor secara langsung (fight) dan menjauh atau menarik diri dari ancaman (flight) merupakan dua reaksi yang paling ekstrim.Jadi intinya, kita dapat mengetahui stress yang kita rasakan derajatnya rendah atau tinggi dari reaksi yang muncul. Kamu dapat dikatakan mengalami derajat stress yang tinggi ketika memunculkan semua reaksi tersebut. :ASIA
So, pesan dari saya. Jangan anggap sumber stress sebagai penghalang. Justru anggap sumber stress itu adalah tantangan untukmu dalam menjalani hidup.
@author4 Saya sudah berbagi ilmu ya? :ASIA -
29 Mei 2016 pada 8:22 pm #57703Author4Keymaster
Author kok fokus sama yang di bold ya :BAPER Catatan: Mungkin yg sering baper juga mengindikasikan dirinya mengalami stress? Hahaha.
:TERLUKAStress ala jomblo
Frustrasi : ketika pingin punya pacar tapi gagal mulu, gagal nembak gara2 ga pede, gagal jadian gara2 ditolak :BAPERKonflik : alhamdulillah selama menjadi jomblo ga ada masalah/konflik menyangkut status jomblo author, paling konflik hati :MUEHEHE
Tekanan : jomblo cukup umur akan mendapat tekanan dari masyarakat dan keluarga,apalagi sebagai anak satu2nya, yg selalu menanyakan kapan nikah, kapan bawa pacar ke rumah, ditanya jangan2 sukanya cowo ya :CESAR
Ancaman : ga ada ancaman berarti sih, paling nyokap yg suka ngancem kalo kaga cepet2 ngasih cucu ditendang dari silsilah keluarga :NOHOPE
Tapi setelah baca-baca reaksinya, alhamdulillah tingkat ke stressan author sebagai jomblo ternyata masih di ambang batas aman :ASIA
Terima kasih sudah berbagi ilmu, author akan simpan dan catat bisa dipakai buat menilai dan mengukur tingkat stress karyawan di lingkungan kerja, mencari sumber stressnya serta melihat derajat stressnya
Mungkin nanti bisa dibagi ilmunya bagaimana mengatasi stress semacam ini? Tentunya semakin tinggi drajat stress berdasarkan ukuran reaksi akan berbeda penanganannya bukan? :CESAR
-
29 Mei 2016 pada 8:30 pm #57710MichikaLeePeserta
reaksi kognitif ? hmm.. kadang Chika susah fokus dalam bekerja dan juga lebih suka menyendiri , susah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar , itu termasuk reaksi stress nggak ya…? :MIKIR :MIKIR :MIKIR
-
29 Mei 2016 pada 8:37 pm #57716WidiaGhyfraPeserta
Itu yang dibold tidak ada maksud loh. Asliii.. Asliii ga ada :PFFTTT
@author4 ingat pesan saya yg terakhir? Jadikan sumber stress sebagai tantangan, klo belum dapet jodoh, ya berusaha lebih keras. Sudah berusaha keras tetapi masih belum dapat berarti itu nasib :KETAWAJAHADEngga.. engga.. becanda. Sebagai perempuan, lebih baik @author4 mapan dulu. Klo sudah dinilai baik dan mapan insyaallah perempuan mana yg ga mau? Mungkin itu perempuan kurang piknik klo ga mau.. hihi Dan satu author, ekspektasinya coba jgn terlalu tinggi :PFFTTT
Mengenai coping stress, saya harus belajar lagi. Apa daya, itu buka text book dan saya bacanya kaya siput, pelaaan bgt karena ga ngerti bahasa inggris :TERPURUK
Kalau mau diterapin di industri, teori stressnya berbeda lagi, Kang. Ada stress kerja. Yg saya share ini lebih ke Psikologi Klinis.
Senang bisa berbagi ilmu :AIKO
-
29 Mei 2016 pada 8:40 pm #57719WidiaGhyfraPeserta
@michikalee Coba lihat lagi. Mengalami sumber stress tidak? :MIKIR
-
29 Mei 2016 pada 8:42 pm #57721dinarlarasPeserta
Kalau aku stress sih palingan cuma diem mojok(?) Di kamar,gelap2an sambil mikirin solusi(?) :v
Untung kejombloanku tidak termasuk faktor penyebab stress *ehh *ga maksud nyinggung @author4 loo :OMG
-
29 Mei 2016 pada 8:44 pm #57722Author2Keymaster
Jadi sebenarnya,rasa frustrasi dan tertekan adalah salah satu stress yang muncul karena sumber stress ya
Author pernah tu ngalamin stress ketika dikejar deadline genting ternyata listrik mati dan semua hal seakan ga mendukung
Nah reaksinya tu sama kaya reaksi fisiologis, dada berdebar,napas sesak, dada panas, kalo keluar keringat dingin termasuk ga ya?Eeiii baca jawaban @author4 itu kaya baca curhatan hati yg telah terpendam lama ya kang? :KETAWAJAHAD
-
29 Mei 2016 pada 8:52 pm #57726WidiaGhyfraPeserta
Bisa saja. Sebenarnya frustrasi itu apa sih? Frustrasi adalah perasaan yg muncul ketika tujuan/goal tidak tercapai sesuai dengan apa yg diinginkan.
Reaksi seseorang ketika menghayati sumber stress pasti berbeda-beda. Iya, itu reaksi fisiologis. :ASIA
Iya nih kang @author4 mah curhat colongan.. :KETAWA tapi maklumin aja. Mungkin curcolnya @author4 bisa dikatakan coping stressnya. :PFFTTT
-
29 Mei 2016 pada 9:01 pm #57730windaturistianiPeserta
Kalo aku sering Frustasi karna pekerjaan.. :AZHURAKAHN
Biasanya kalo udh begitu pengenya tidur karna kalo g tidur bawaanya emosi, entah nangis gaje atau marah kesel sama diri sendiri..,Kalo baca jawaban Ka @author4 mingkinkah frustasi karna Friendszone :MIKIR ??*ngacoabaikan
-
29 Mei 2016 pada 9:14 pm #57737AnonimNon-aktif
Aku dulu malah sempet ngalami yg lebih parah dari stress.
Smpe hampir 1 tahun aku pake jasa psikiater. Kata dokterku dulu namanya klo g salah itu Psikosomatis. Habis itu ud hmpr 6 thn yg lalu jd lupa namanya susah sih. Penyebabnya gara2 keguguran. -
29 Mei 2016 pada 9:25 pm #57758ias1610Peserta
Info & sharing yg bagus…jd sy bisa mengidentifikasi sumber stress saya selama ini di nomor 3 :GALAU konflik…ketika harus menghadapi 2 pilihan yg berbeda yg berlawanan dan selalu bikin galau. :SHENKING pdhl kata dokter ga boleh banyak fikiran, krn bisa menyebabkan sel sel jelek di tubuh jd makin hidup :SHENKING
Hadeuh jd gimana dong solusi menghalau konflik nya. #kebanyakankepengengininih :YOUSHOU -
29 Mei 2016 pada 9:33 pm #57764choniAhshofaPeserta
Stress adalah campuran dari rasa frustasi, konflik yang sama dan tekanan semakin sering!!!
Cho sering ngalamin konflik ketika berbagi tiga jadwal yang bentrok dihari yang sama,, rasa-rasanya ingin sekali membagi tubuh jadi dua, tapi apalah daya Cho hanya manusia biasa :ASIA -
29 Mei 2016 pada 9:34 pm #57765ifhaMusdaPeserta
Penyebab biasa aku stress mgkin cocoknya di no. 3 tekanan..
Tapi tekanan aku ini bukan dri orang atau salah satu individu. Tapi ke diri sendri..
kadang ada sesuatu yg ngga bisa aku kontrol atau kendaliin sendri sampe aku merasa tertekan banget.. ini aku konsult biasa ama kakak tapi jwabannya cmn d sruh sholat banyak”~~ lah iya alhamdulillah biasanya stressnya ngga kelamaan. Cuman klo sesuatu itu muncul lagi lalu masih susah aku kendaliin aku stress lagi~~ :YAZZA -
29 Mei 2016 pada 9:37 pm #57771WidiaGhyfraPeserta
@meymeyhime Psikosomatis yg dirasakan seperti apa? Klo saya sedang stress, bawaannya sesak nafas padahal tidak punya penyakit asma. Terus juga muntah ketika melihat org yg tidak disukai padahal hanya lihat fotonya. Semuanya karena reaksi Psikologis.
@ias1610 Lain kali saya share coping stressnya ya? Semoga dapat membantu -
29 Mei 2016 pada 9:44 pm #57775WidiaGhyfraPeserta
@ifhamusda Setiap orang pasti memiliki sumber stressnya sendiri-sendiri. Coba hayati sumber stress sebagai suatu tantangan. Insyaallah, kamu akan keluar dari situasinya stressnya. Nanti saya share coping stressnya. Semoga membantu.
-
29 Mei 2016 pada 9:50 pm #57778AnonimNon-aktif
Dlm 1 hari tidur cm 3 jam dan itu pun selalu kebangun krn mimpi buruk
g nafsu makan smpe perut sakit n mual mungkin krn g ad isi jd cm isi angin doang
suka nyalahin diri sendiri
hopeless
seakan ad yg bisikin aku gini tiap saat “bru 2bln aj g bs jagain apalagi jd ibu yg baik pasti g bisa”
dan itu aku sadar berasal dari diriku tp entah sulit buat ngilanginnya. Gmn jelasinnya yah susah, tp km tau mksud ku kan? @widiaghyfra ??
smpe hmpir tiap saat aku tuh blg minta cerai terus n bilang maaf ribuan kali sm suamiku smbl nangis kyk ABG bru putus cinta
dan smpe g mau pny anak jg looh, aku baru berani pny anak ajah 3 bulan setelah dokter bilang aku dinyatakan sembuh.
Tp aku g smpe tahap mau bunuh diri ya alhamdulillah g terlintas dlm hati kusmpe skrg aku sm suami msh trs ingat calon bayii ku dl, krn dia hilang pas hari ulang tahunku jd aku selalu ngenang dia bareng hari ultahku.. :ASIA
cm mau sharing aj ya g ad maksud lain :ASIA
-
29 Mei 2016 pada 9:51 pm #57779ifhaMusdaPeserta
Aku ngga tau ini cocok ke ilmu psichology atau ngga~~
Masalah ini seperti apayah~~ “U can see apa yg org lain can’t see”
U know what i mean? -
29 Mei 2016 pada 9:54 pm #57782desywinPeserta
Frustrasi kelamaan jomlo, skripsi gak kelar2, bimbingan bikin galau, kurang piknik,ditinggal sahabat pulang kampung, naahh gimana tuhh coping stress nya kalo sumbernya banyak gitu?
-
29 Mei 2016 pada 10:06 pm #57786WidiaGhyfraPeserta
@meymeyhime Saya mengerti. Kamu muslim kan? Pernah tidak mendengar, anak yg belum sempat terlahir ke dunia karena dia masih suci, dia akan menyelamatkan dirimu dr api neraka? Saya percaya itu. Semoga musibah yg menimpamu, menjadi pengalaman yg berharga. Saya tahu kamu perempuan yg kuat. Tidak banyak perempuan yg bisa melewati fase itu : )
@ifhamusda Yes, I know. :)
@desywin Des, kamu kemana aja? Aku kangen, kamu jarang gentayangan di sini. Banyak yg nnyain kamu ih di sini. Kita kan terkenal dgn pasangan sahabat yg mengumbar aib masing-masing. Hahahaha
Coping stress buat kamu mh jajan seblak ceker aja.. hihi -
29 Mei 2016 pada 10:12 pm #57789AnonimNon-aktif
jadi inget kata2 dokternya dl jg bilang gitu sm aku. Klo aku wanita kuat :ASIA
Amiin :ARMENIA
seneng bisa bagi pengalaman dsni ya @widiaghyfra :ASIA -
29 Mei 2016 pada 10:23 pm #57795desywinPeserta
@widiaghyfra kampret Lo, gue nanya serius malah ditawarin seblak, kan jadi tergoda iman gue #eh..
Ada wehh, lagi sariawan jadi puasa komen wkwkwkwk
Gaya bgt Lo sok terkenal ditanyain orang hahahha…emang siapa yg nanya ? Tukang seblak ? #lah knpa balik lagi ke seblak ?
Udah balik dari garut? Mau tutor gue bsok psikologi lingkungan, nginep yaa, sekalian mau beli seblak di tempat biasa #tuhh kan ingetnya seblak lagi :PINGSAN
Bdw masukan aja sih, coping stress nya bisa sekalian di share tuh, biar manfaatnya gak nanggung. . . -
29 Mei 2016 pada 10:41 pm #57806anita-budiPeserta
Jadi kesimpulannya, semakin banyak reaksi yg timbul, indikasinya semakin berat tingkat stress. Begitu kah?
Tidur yg berlebih, karena (mungkin) kesepian, apa itu juga termasuk reaksi dari stress? :MIKIR
-
29 Mei 2016 pada 11:11 pm #57813anandah1Peserta
Thanks banget buat infonyaa…. berguna banget untuk persiapan mental buat sbmptn nanti :LETNANPARIS
-
30 Mei 2016 pada 12:58 am #57877mynmaudyPeserta
Makasih informasinya…
-
30 Mei 2016 pada 7:28 am #57983yoonnee88Peserta
klo aku lg stress lebih ke reaksi tingkah laku makan yg banyakkk sambil ngedumel hahahaha, :KETAWA :KETAWA
stressnya lbh ke takut tidak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan atau takut salah . kepercayaan diri berkurang, saya mah orangnya ga pedean hahaha :ASIA :ASIA
aku kok juga fokus yg di bold juga yaach :KETAWA :NGINTIP krn kadang2 suka baper dan galau , jd itu juga stress hati yach :JENDAKIRA :JENDAKIRA
-
30 Mei 2016 pada 10:08 am #58040nulyminozPeserta
Kok aku fokusnya baca postingan author4, gara2 Reaksi emosional ini, benar sekali. baper sering mengindikasian dirinya mengalami stress , nyangkut ke jomblo lagi :BAPER :BAPER
Reaksi tingkah laku juga menyebabkan stress jadi makan yg berlebih :ASIA -
30 Mei 2016 pada 2:57 pm #58375clpoohshPeserta
Alhamdulilah belum ada tanda2 stress :ARMENIA paling mendekati UN doang hehe ^-^
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.