Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Forum Semua Cerita › Mulailah Serius Dalam Memilih Sebuah Tontonan
- This topic has 13 balasan, 13 suara, and was last updated 7 years, 5 months yang lalu by betaling.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
26 Mei 2017 pada 3:39 pm #360091MokthorilispPeserta
Sebenarnya sudah dari lama ingin menulis utas ini, tapi lebih banyak ke adegan lupa nya. Dan utas ini ada sangkut paut nya dengan utas sebelumnya. Cek Disini.
Sudah paham kan ya sistem kerja rating itu bagaimana? Tentu, saya juga dulunya rada-rada kurang paham hal-hal yang begini. Haha.Saya punya kejadian yang cukup mengganggu diri saya sebenarnya. Kita flashback-kan saja adegan ini sekitar tiga bulan yang lalu, ketika sebuah film dengan genre-katakanlah-Adult-Romance-Drama-akhirnya tayang di seluruh bioskop-luar-negri-saja-tidak-dengan-Indonesia-dan tidak berapa lama, muncullah ‘bajakannya’. ?
Sehingga kita yang di Indonesia bisa menontonnya.Kejadiannya, waktu itu saya stop acak sebuah angkutan umum, dimana saya terburu-buru demi menyelamatkan ‘anak sulung’ saya alias laptop saya, dari virus yang hampir ‘mematikan’ nya. Hari itu juga kebetulan penumpangnya hanya ada saya, seorang bapak, dan dua anak remaja laki-laki-bersahabat-dan sedang asyik membahas sesuatu. Saya sebenarnya sedikit menyayangkan juga. Kenapa pula radar saya harus cepat paham-dengan-apa yang sedang mereka bahas. Dan kenapa saya tidak memakai pelantang telinga saja waktu itu. Hmmm.
Kembali ke dua anak remaja laki-laki tadi, ternyata si dua anak remaja laki-laki sedang membahas sebuah film. Saya sempat memastikan kembali apa yang mereka bahas. Jujur saja saya juga awalnya sedikit tidak yakin. Ah, masa sih film yang itu? Supaya apa? Dan kenapa? Nggak mungkinlah! Sederetan kalimat diikuti tanda baca, marathon di kepala saya. Sampai si dua anak remaja laki-laki tadi mulai menyebutkan salah satu tokoh nya. Sigh. ?
Jrengggg. Saya kaget! Ya Lord. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Saya bertanya-tanya sendiri tiada henti. Es batu mana es batu. ?? Selama mereka mengobrol juga ada yang aneh. Mereka berdua selalu melirik ke arah saya. Disini mulai terlihat sebenarnya mereka ragu membahas film tersebut saat itu juga-yang-sedang-di-angkutan-umum-atau tunggu sampai di rumah saja. Mungkin mereka juga sedikit was-was dan mulai berpikir kira-kira saya paham tidak ya film apa yang mereka bahas. Bah! ?? Saat itu juga ingin sekali saya bilang, “Dik berdua kalau masih malu-malu bahas film tersebut ngapain di tonton!?” (Tapi nyata nya itu hanya keinginan semu saat itu) Dan setelah dipikir apa pula yang seru dibahas di film itu? Oke, kalau yang dibahas misalnya seperti, “ah, aku maulah bisa kayak tokoh laki-laki nya. Jadi ‘supir helikopter’ bisa, jadi ‘supir kapal’ juga bisa, sambil berwirausaha.” Ya….boleh lah bahasannya justru jadi mengkhayal. Dipikir lagi bukan itu juga yang seharusnya dibahas. Atau kalau saja mereka bisa menahan diri mereka sampai di rumah untuk membahas film tersebut, kan lumayan tulisan saya yang ini jadinya tidak akan pernah ada. Tapi apa? Apa yang dibahas mereka berdua justru adegan yang harusnya tidak di bahas di area publik, bung! Saya masih ingat pasti bagaimana cara mereka membicarakan bagian yang ‘itu’ sambil melirik kearah saya. Mau koprol tapi……itu lagi di angkot. hah! ??? Ingin berkata sekali lagi, “Dik berdua kurang bahasan apa bagaimana?” (Tapi tidak jadi karena mereka ternyata sudah akan turun) Dan apalagi?
Saya kurang piknik rasanya. Haha.
Saya seketika mencoba paham mungkin mereka termakan berita dunia yang sedang panas luar dalam. Kemudian beberapa terbunuh rasa penasaran. Dan tidak ada dusta diantara kita, saya juga salah satu yang sering terbunuh rasa penasaran. Dan sudah mulai bertaubat. Saya hanya kembali ingin mengingatkan. Siapa tau lupa dan khilaf. Bukankah seharusnya diri kita sendiri yang berusaha menahan diri tentang mana yang sudah bisa untuk ditonton dan mana yang bukan untuk ditonton dan masih harus menunggu. Ibaratnya, kalau bukan saya yang melindungi diri sendiri dari hal-hal kecil seperti konsumsi film/bacaan sesuai rating, siapa lagi? Det*ol tidak bisa menolong kalau urusan yang beginian. ?? itu adalah diri sendiri kan.
Jadi, dari apa yang saya alami sebelumnya, beberapa yang masih suka salah ‘kamar’, sesulit itukah kah untuk memperhatikan hal-hal remeh seperti, rating? Atau sebenarnya tidak peduli? Pahami konsep yang sebenarnya. Film itu sendiri tertuju untuk siapa. Apalagi sekarang dengan zaman yang semakin canggih. Tautan untuk streaming film-film juga semakin mudah di akses siapa saja. Biar namanya hiburan, jangan sampai salah ‘kamar’. Kamar yang bagaimana? Maksud nya salah rating. Boleh cek sekali lagi disini.
Saya paham sistem orang-orang biasanya, “Anda atur hidup Anda. Saya atur hidup Saya”. Sekali lagi, saya tidak berniat memaksa, menghasut, memarahi, menghakimi atau apapun itu jenis nya untuk merecoki setiap pilihan yang telah dibuat. Penting bagi saya adalah kita jangan sampai salah ‘kamar’. Apalagi yang masih dibawah 21. Kalau sudah sering salah kamar ya stop dulu. Sekarang waktu cepat berlalu. Tahan dulu lah itu keinginan untuk menonton film yang berbau-bau 17+ dan 21+. Konsumsi juga lah film (kalau bisa bacaan) yang sesuai usia. Kenapa ketika sudah ada warning, DEWASA, 21+, 17+, tapi yang konsumsi gawatnya, diam-diam dan tidak disangka adalah yang masih dibawah 13 tahun. ??
Ada? Ada!!! Mana? Saya nggak sebut siapa dan dimana. Karena beberapa kali yang pernah saya kasih pemahaman begini justru acuh tak acuh.??
Lalu, bagaimana yang sudah pernah ada di posisi saya mendapati hal-hal seperti diatas?
Saya rasa-rasa ingin minum kopi-hitam-kental campur silet. Pahit dan sakit.Regards
MomoPS: utas ini hanya buah pemikiran saya karena mengalami kejadian yang seperti di angkutan umum tersebut. Saya minta maaf jika ada yg kurang berkenan dan merasa jika utas seperti ini tidak seharusnya tampil. Tidak apa-apa. Silahkan hubungi pihak yang berwenang disini. Terima kasih.
-
26 Mei 2017 pada 4:00 pm #360111Author2Keymaster
Pengalaman au, kadang orang tua juga ngotot dan ga paham dengan sistem rating. Ini harusnya au bahas di utas yg sebelumnya ttg sistem rating ya, jadi pernah baca kejadian di bioskop ada orang tua yg ngotot bawa masuk anaknya nonton film deadpool karena katanya ini film superhero marvell, jadi si ortu ngotot masukin anaknya krn uda beli tiket dan ga mau dengerin kata2 petugas bioskopnya kalo ini film ratingnya R/dewasa :PATAHHATI
Kebayang anak kecil itu di dalem nonton badan kebakar, badan kepotong ancur, termutilasi pedang dan darah muncrat dimana2
Didikan orang tua dan keluarga itu yang utama buat menahan anak biar ga jadi korban rasa penasaran dan menonton apa yang seharusnya engga dia tonton. Miris kalo di warnet ngeliat anak-anak SD uda buka gambar2 perempuan berbikini, atau anak2 SD yg uda punya hp buka youtube cuplikan film/video clip lagu yang mempertontonkan apa yang engga seharusnya mereka tonton. Perhatian, pengarahan dan filter kuat dari orang tua sangat menentukan mental anak di kemudian hari supaya terhindar dari tontonan yg bisa membawa pengaruh negatif ke depannya. Kadang bahkan kita yg udah masuk kategori dewasa pu harus pandai pandai juga memilah tontonan yang akan kita tonton.
Terima kasih sharingnya moktho!! :YUHUIII
-
26 Mei 2017 pada 4:00 pm #360112fitriartemisiaPeserta
di wattpad banyak banget konten cerita mature menjurus ke porn dan authornya masih anak sekolah, masih setara kelas 1 ata 2 SMP juga banyak..
di dunia ff juga banyak yg bikin tag cerita NC, NC 21+ juga banyak ternyata.
sebagai perempuan yang dewasa (atau tua?) saya pribadi kurang sreg dengan bacaan dengan bahasa eksplisit (?) yang terang2 membahas dengan detail adegan 21+.
ada perasaan was-was juga karena sebagai ibu, saya justru jadi mikir, Ya Allah jangan sampai anakku baca2 atau bahkan menulis cerita begini :((
mungkin ini sharingnya beda sama judulnya kak toto ya hehe ini lebih ke bacaan,,
dan soal menonton, pernah nonton film dibioskop, ceritanya sama dengan kejadiannya kak toto, anak kecil nonton film yang bukan untuk ratingnya dia, ada adegan dewasanya dan di dalam bioskop mata anaknya ditutup pas bagian (maaf) kissing (?) itu kayak gak guna juga, secara sepanjang film banyak adegan kekerasan dan si anak cuma ditutup pas adegan kissnya :'( kusedih..
-
26 Mei 2017 pada 4:48 pm #360124weel_shanPeserta
sekarang kebanyakan para pembaca ataupun penonton banyak yang tdk memperhatikan rating, kadang walaupun udh dikasih rating tetep aja ngotot di tonton atau membaca yah..
bioskop2 jg gitu.. sy pernah pengalaman pas nonton AADC pdhl itu masih film indonesia, ada orang tua yang bawa anaknya yg masih umur balita, tau sendiri kan di AADC ada adegan kissingnya..
pas adegan itu si anak yg masih polos dengan tenangnya nanya sama ortunya.. “Ma itu tantenya ciuman ??” orangtuanya cuma nyuruh anaknya diem.. sy kok yg dengernya risih ya.. anaknya malah jadi dibentak suruh diem padahal orang tuanya yg salah..
Kadang bingung jg, film2 animasi disney tuh masih bisa ditonton anak2 ga sih, secara pasti ada aja adegan kissing, baju yang agak terbuka.. tp di Indonesia Film2 kayak gitu malah favorit anak2 jg yaa..
-
26 Mei 2017 pada 5:26 pm #360130alvinabbPeserta
Sering banget liat anak dibawah umur liat film dewasa .. padahal kan bukan tontonan buat mereka .. suka geregetan sendiri kalo susah dibilangin .. trs bikin darah tinggi
Emang dunia uda menua kali yaa .. :LARIDEMIHIDUP
-
26 Mei 2017 pada 5:41 pm #360133loveselaPeserta
Iya setuju juga sama kamu :PATAHHATI
-
26 Mei 2017 pada 7:29 pm #360148MokthorilispPeserta
Dear kak @Author2 makasih udah kasih pengalaman dan tambahan sarannya. Ya, benar sekali kalau peranan orangtua sangat penting untuk adik-adik yang suka salah ‘kamar’ ini. Dan sangat disayangkan kalau orangtua nya justru kurang memahami sistem rating ini. Hmmm.
Kak @fitriartemisia tidak apa kalau membahas soal bacaan juga. Sebelumnya juga ingin sekali bahas tentang konsumsi bacaan, tapi takut pembaca bosan malah jadi abai nantinya. Kadang suka merasa sedih dan disayangkan sekali hal-hal demikian terjadi, kemudian ada yang tidak peduli. Sekira kalau sudah begitu ya cukup lindungi keluarga sendiri. Hehe
Hai kak @weel_shan kadang suka bingung juga lihat perkembangan film-film disney ini. Di perhatikan lagi, makin kesini ya judul nya saja yg seperti dongeng2 pengantar tidur anak selama ini. Isinya kurang disarankan untuk ditonton anak-anak kalau tidak di melalui bimbingan orangtua. Intinya sih selektif aja milih tontonan sendiri dan keluarga. Haha
-
26 Mei 2017 pada 8:10 pm #360154AnonimNon-aktif
Semua tontonan menurut aku walau semua umur sekali pun butuh bimbingan orang tua.
Bahkan film naruto sekali pun di jepang sebenarnya bukan tontonan anak kecil disana. Shingeki no kyoujin pun juga.
Tapi kalo di Indonesia. Coba deh lihat anime n suka anime naruto jika orang itu ud dewasa pasti bakal lgsg dibilang. “Tontonan anak2 kok dilihat.”
Jadi kayaknya kalo masalah begini. Para orang tua mesti belajar lagi dan banyak membaca berita dll deh..
-
26 Mei 2017 pada 9:38 pm #360162Linux03Peserta
<p style=”text-align: left;”>Sering kejadian org tua kalo mau nnton di bioskop pasti bawa anak2, gak ngerti deh. Apalagi utk film luar negeri, walau bertema pahlawan ataupun yg animasi sekalipun, yg namanya film luar pasti ada adegan dewasanya walau hanya kissing. Org tua makin di tuntut harus pintar2 jaga semua disekitaran anak2nya, dari tontonan, bacaan, bahkan teman2nya</p>
-
26 Mei 2017 pada 10:03 pm #360170AriyaYumyumPeserta
<p>Aq malah pernah lihat anak sekolah yg berseragam merah putih lg pacaran di taman.. Hadehhhh hancur lh dunia ini. Begitu di tegur malah di katain kepo sama tu anak, kalo udah bgtu siapa yg hrus di salah kan orang tua atau para pembuat film?</p>
-
27 Mei 2017 pada 4:00 pm #360296feroleePeserta
Iya ane kadang heran kl pas nonton di bioskop. Ada aja orang tua yg bawa anaknya ikut nonton, pdhl kadang di filmnya terdapat adegan yg menurut ane kurang pas buat anak2. Kl emang orang tuanya mau nonton kan anak2nya bisa dititip sebentar di tempat penitipan anak, jd ngga perlu ikut nonton jg. Jadi miris ngeliatnya…
-
28 Mei 2017 pada 1:56 am #360376melatiindahwatiPeserta
Di wattpad aku sering baca tuh byk cerita mature menjurus ke porn gitu tp yg nulis justru msh anak SMA. Dan yg lebih bikin menyayangkan lg justru di cerita itu adegan2 ranjangnya di perankan oleh anak2 yg masih sekolah, bahhh gila, edan. Zaman ane sekolah aja kgak pernah tuh pikiran mikir sampe kesitu. Jangankan buat beradegan ranjang, buat pacaran aja dulu kyaknya tabu bgt. Apalagi nonton blue film.
Ane jg pernah ya punya pengalaman nonton di bioskop waktu zamannya film Twilight Saga ntah New Moon atau Breaking Down kali lah judulnya lupa. Itu kan film nya byk adegan dewasanya, ehh ada orang tua yg nonton justru bawa anaknya yg sekitaran umur 7 tahunan gitu lah. Udh mah tuh org duduknya di barisan depan pula. Trs setiap ada adegan kiss nya, mata anaknya di tutupin atau diumpetin di bangku. Ehh malah mungkin saking mereka menghayati itu film, lupa nutupin mata anaknya lg.
Pas ane nonton tuh film malah kgak konsen sama sekali, justru malah merhatiin itu keluarga. Rasanya ane pgn marah2 sm ibu2 dan suaminya itu. Dmn otaknya sih nonton film begituan bawa2 anak kecil. Knp gak nonton film genre anak2 aja gitu. Toh pas barengan film twilight itu emg ada film kartun jg yg di tayangin di bioskop.
Menutut ane org tua model begitu tuh orang tua yg egois. Terlalu mentingin kemauannya mereka sendiri. Gak mikir ke perkembangan anak2 nya. Justru mereka malah meracuni otak anaknya dr masih dini.
Ntr giliran anaknya udh gede rusak aja nyalahin orang. Nyalahin sekolah yg gak bs mendidik anak. Mirissss
-
28 Mei 2017 pada 3:36 am #360388nengsusiPeserta
Zaman sekarang tontonan khusus anak jarang banget di televisi dulu setiap hari minggu dari jam 6 pagi sampe jam 6 sore tanyangan kartun semua sekarang malah sinetron yang tidak berbobot banyak adegan percintaan kekerasan dll padahal yang nonton bukan orang dewasa ajach tapi anak2 .. Contoh anak usia 3 tahun ajach udah tau sinetron dunia terbalik, sama anak jalanan kan aneh ???
-
29 Mei 2017 pada 12:10 pm #360685betalingPeserta
kadang miris sih ,,, mank sekarang tontonan udah ga sesuai umur dan mngkn sekarang itu udah umum terjadi di sekitar kita,,,,, dan pergaulan anak2 juga sangat berpengaruh dalam tindakan mereka ,,,,
apa lagi internet semakin meluas apapun bsa kita dapatkan via internet,dan sayang nya anak2 d bawah umur bnyak yg menyalah gunakan nya…. bahkan ada yg bsa membuka konten terlarang dan malah mempraktekan nya…. astaga kadang nyessssss lihat nya,,, sampe yg harusnya konsen sekolah dan belajar malah cinta2an ala orang dewasa….. :PATAHHATI :PATAHHATI
disini sebagai orang tua atau kakak kita harus lebih sensitif dan harus pandai memilah tontonan anak dan tdk memberi kebebasan dlm penggunaan internet…. :owlkasihbunga
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.