Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat Forum Forum Hiburan & Sharing TAHUKAH ANDA? Kisah Pemegang Rekor Dunia Lari Glenn Cunningham

Melihat 3 pertalian (thread) balasan
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
    • #59569
      Anonim
      Non-aktif

      Glenn Cunningham

      Agar ruangan di sekolah negeri yang kecil itu tetap hangat, sebuah kompor tua berbahan bakar batu bara setiap pagi harus dinyalakan. Seorang anak delapan tahun bernama Glenn Cunningham bertugas menyalakannya. Ia selalu datang lebih awal, menggunakan minyak tanah untuk memulai api, yang akan membakar batubara dan selanjutkan menghangatkan ruangan sebelum guru dan teman-teman sekelasnya tiba.

      Suatu pagi yang dingin, terjadilah kekeliruan. Seseorang mengisi wadah minyak tanah itu dengan bensin dan bencanapun datang. Para guru tiba ditempat itu dan menemukan sekolah mereka telah dilalap api. Takut bahwa glenn ada didalam, mereka bergegas masuk dan berhasil menyeret anak kecil itu keluar dari dalam gedung yang terbakar. Glenn mengalami luka bakar parah diseluruh bagian bawah tubuhnya dan dibawa kerumah sakit terdekat.

      Glenn Cunningham with Leverett Saltonstall
      Dari tempat tidurnya, anak kecil itu yang dalam keadaan sadar tidak sadar, secara samar-samar mendengar dokter berbicara kepada ibunya. Dokter mengatakan bahwa anaknya akan mati, sebab api yang mengerikan itu telah menghancurkan tubuh bagian bawahnya. Namun anak pemberani itu tak ingin mati. Glenn mengatakan dalam hatinya bahwa ia akan selamat dan bertekad akan selamat. Dan entah bagaimana caranya, hal yang mencengangkan dokter, ia terus hidup.

      Namun ketika bahaya besar itu telah berlalu, Glenn kembali mendengar dokter dan ibunya berbicara pelan. Ibunya diberitahu bahwa karena kebakaran itu menghancurkan begitu banyak daging di bagian bawah tubuhnya, Glenn dipastikan akan lumpuh seumur hidup dan tidak bisa menggunakan semua anggota tubuh bagian bawahnya. Ibunya menolak untuk membiarkan para dokter mengamputasi Glenn kecil.
      Sekali lagi anak kecil ini membuat keputusan. Dia bertekad untuk tidak akan cacat. Dia akan berjalan, namun dari pinggang kebawah Glenn tidak memiliki kemampuan motorik. Kakinya mengecil, terluka dan hanya menjuntai saja. Kedua kakinya lengkap namun mati.

      Glenn akhirnya pulang dari rumah sakit. Setiap hari setelah itu ayah dan ibunya memijak kakinya yang kecil, tapi tidak ada rasa, tidak ada kontrol, tidak ada apapun. Namun tekadnya untuk dapat berjalan semakin kuat saja.

      Ketika tidak ditempat tidur, ia biasanya berada di kursi roda. Pada suatu hari yang cerah ibunya mendorongnya ke halaman rumah untuk mencari udara segar. Hari itu, bukannya tetap duduk di kursinya, ia mulai melemparkan diri dari kursinya. Glenn menyeret dirinya sendiri melintasi rerumputan, dan menyeret kakinya.

      Ralph Metcalfe, Jack Keller, George Saling and Glenn Cunningham at NCAA meet, 1932
      Dengan caranya itu Glenn berhasil mencapai pagar putih yang berbatasan dengan jalan. Dengan susah payah ia mengangkat dirinya dip agar. Kemudian, tahap demi tahap ia menyeret dirinya sendiri disepanjang jalan, dan menyakinkan diri bahwa ia akan berjalan. Dia melakukan hal ini setiap hari sampai kemudian mampu melangkah mulus berkeliling halaman pada sisi pagar. Pada saat-saat seperti itu, tidak ada lagi yang ia inginkan selain mengembalikan kemampuan kakinya untuk dapat berjalan seperti biasa.

      Akhirnya, dibantu oleh pijat sehari-hari yang didapatkannya, serta tekad baja dan ketekunannya mengembalikan kemampuan kakinya, ia dapat berjalan dengan cepat bahkan secara ajaib mulai dapat berlari.

      Glenn berlari kesekolah, berlari untuk kesenangan semata. Dia berlari ke mana-mana untuk menunjukan bahwa ia bisa berlalari. Orang-orang dikotanya sering melihatnya berlari dijalan dan mendekati siapa saja yang ia kenal dengan tersenyum.
      Di Kemudian hari, Glenn bergabung dengan tim lari di kampusnya dan menunjukannya kehebatannya sehingga ia gelari sebagai Kansas Fliers.

      https://flic.kr/p/dAD9nN
      Puncaknya, pada Februari 1934, pemuda yang dulunya tidak diharapkan hidup, yang dipastikan takkan pernah berjalan lagi, ternyata mampu berlari 4 menit 8 detik untuk jarak 1 mil. Pada 1936 ia merupakan pemegang rekor dunia untuk lari 800 meter dengan waktu 1 menit 4.98 detik.

      Pada tahun yang sama di Olimpiade Berlin, ia berada ditempat kedua setelah Jack Lovelock dari New Zealand untuk lari 1500 meter. Pada tahun 1974 namanya diabadikan di National Track and Field Hall of Fame.
      ***

      Burt Dubin, penulis kisah nyata ini, dengan tanpa ragu-ragu menganggap perjalanan hidup Glenn Cunningham sebagai keajaiban. Setidaknya menurut Dubin, dua kali Glenn mendapat mukjizat. Pertama, seharusnya ia mati ternyata dapat berjalan hidup. Kedua, seharusnya ia tak bisa berjalan tapi ia nahkan bisa berlari.

      Glenn Cunningham, runner, autographing for the kiddies at Boston Garden
      Tapi kisah ini jauh lebih menarik bila ditilik dari sikap dan tindakan Glenn menerima mukjizat itu. Mukjizat atau rahmat dianggap sebagai pemberian Sang Maha Pencipta secara Cuma-Cuma tanpa mempertimbangkan kelayakan si penerima. Respon terhadap rahmat tentu saja berterimakasih atau bersyukur. Hanya saja, kisah Glenn Cunningham memberikan perspektif yang berbeda tentang mengucap syukur. Syukur dan kegembiraannya atas rahmat mengejawantah menjadi karya dan prestasi yang luar biasa. Keajaiban yang ia terima disyukurinya dengan menghasilkan keajaiban berikutnya.

      Jika kita memandang pekerjaan sebagai rahmat, wujud rasa syukur itu tak lain dan tak bukan adalah menghasilkan karya-karya yang terbaik.
      ** disalin dari buku Kafe Etos karangan Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia

      Seorang yang sudah dipastikan cacat seumur hidupnya oleh puluhan dokter pun masih terus mempertahankan semangatnya dan akhirnya menjadi pemegang rekor dunia. Lalu bagaimana dengan kita? Masihkah ada alasan untuk tidak bisa berhasil?
      Mari Bangun dari rasa malas,kuatkan niat dan usaha untuk menggapai semua mimpi-mimpi…

    • #59597
      Au3
      Keymaster

      Seorang yang sudah dipastikan cacat seumur hidupnya oleh puluhan dokter pun masih terus mempertahankan semangatnya dan akhirnya menjadi pemegang rekor dunia. Lalu bagaimana dengan kita? Masihkah ada alasan untuk tidak bisa berhasil?
      Mari Bangun dari rasa malas,kuatkan niat dan usaha untuk menggapai semua mimpi-mimpi…

      Pesan penutupnya mengena banget buat author yg pemalas dan kurang syukur ini :AZHURAKAHN

    • #59603
      Author5
      Keymaster

      So inspiring
      Thanks for sharing @adeliamantik

    • #59610
      MichikaLee
      Peserta

      hmm.. jadi malu pada diri sendiri huhuhu… :ASIA :ASIA

Melihat 3 pertalian (thread) balasan
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.