Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Kepercayaan itu Harus Di jaga
- This topic has 2 balasan, 3 suara, and was last updated 8 years, 6 months yang lalu by lanasalwa.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
27 April 2016 pada 6:48 am #35528RenaiL199Peserta
Gadis itu hanya berdiri terpaku tatkala melihat pemandangan yang tepat berada didepan matanya. Dadanya berdenyut sakit saat melihat kenyataan yang ada. Kepercayaan yang ia berika telah disalahgunakan dengan seenaknya. Seperti yang selalu oranh katakan “Kenyataan itu menyakitkan, rasanya kadang bisa benar-benar pahit.”
Pepatah yang pernah ia dengar itu kini terngiang-ngiang di telinganya. Pepatah yang dahulu tak dipercayainya kini ia percayai dan ia pegang teguh.
Kembali matanya melihat pemandangan di depannya. Sosok itu tengah tertawa dengan begitu lepas. Tawa yang tak pernah sedikit pun sosok itu berikan padanya. Kecewa. Gadis itu merasa benar-benar kecewa, sosok itu tertawa bukan karena dirinya. Sosok itu tertawa karena orang lain.
Gadis itu hanya bisa mengukir sebuah senyum tipis. Senyum yang terlihat benar-benar dipaksakan. Dengan langkah pelan gadis it meninggalkan dua orang yang kini tertawa. Ingin rasanya ia berteriak. Menyumpah serapah untuk dua sosok yang masih tertawa dengan lepas
Ya, kedua sosok itu sedang menertawakan dirinya. Kebodohannya.
“Tenang saja. Dia itu hanya gadis bodoh.”
Masih terdengar dengan jelas suara sosok yang pertama kali menarik perhatiannya ketika berada disana mengatai dirinya bodoh dengan sangat jelas.
Butiran bening yang sedari tadi ia tahan tertumpah. Mengaliri pipinya yang tirus. Langkah kakinya berhenti. Gadis itu menarik nafas panjang. Mengeraskaj tekadnya.
Dengan penuh percaya diri gadis itu berbalik lalu melangkah dengan pasti mendekati dua sosok yang kini terdiam seribu bahasa saat melihat dirinya yang mulai mendeka kearah mereka.
“Ya. Aku memang bodoh. Saat aku memberikan kepercayaanku kepada kalian. Dengan mudahnya kalian menghianatiku. Memupuk lebih dalam rasa sakitku. Tapi aku bersyukur. Setidaknya kebodohanku ini membuat kalian lengah hingga akhirnya kalian menunjukkan taring kalian dengan begitu jelas tepat didepan mataku. Terimakasih. Berkat kalian kini aku tersadar sepenuhnya. Setidaknya aku yang bodoh ini belajar. Bahwa seorang sahabat bisa menjadi pengecut yang menikam dari belakang. Dan seeorang kekasih, bisa menjadi ular yang memiliki wajah dengan seribu rupa. Sekali lagi terimakasih.”
Setelah mengatakan itu si gadis langsung berbalik. Menjauh dari dua orang yang sudah dipercayainya.
Air mata yang tadi menggenang di pelupuk matanya tidak terlihat lagi. Justru sebuah senyum kini terbit di kedua ujung bibirnya. Teringat kembali akan perkataan ayahnya dahulu.
“… kenyataan memang bisa menjadi pahit. Sedangkan kebohongan bisa menjadi manisan termanis didunia. Tapi, selalu ingatlah ini, bahwa rasa pahit itu adalah obat. Sedangkan rasa yang manis itu adalah racun. Saat sudah mengetahui maknanya, bukan rasa sakit dan air mata yang akan mengiringimu, melainkan rasa rasa lega dan bahagia yang akan mengiringimu. Berjalan bersisihan denganmu layaknya seseorang yang mendapat kepercayaan yang tidak pernah kamu berikan.”
Kata-kata itu terngiang di telinganya. Kenyataan memang bisa menyakitkan. Tapi bukan berarti kenyataan itu menhancurkan. Sesungguhnya kenyataan itulah yang menyembuhkan. Membuat manusia belajar untuk menerima bahwa di dunia ini tidak hanya ada rasa manis semata. Rasa pahit dan berbagai macam rasa lainnya pasti akan mewarnai indahnya dunia. Saat semua rasa yang tak pernah kita pikirkan itu bercampur. Itulah saat dimana kita menikmati indahnya kehidupan.
-
27 April 2016 pada 7:35 pm #35707ifhaMusdaPeserta
Bagus bangeet ceritaanya~~ :YIPPIE
.yaah.., hidup akan lebih baik jika tdk ada fake friend n fake darling~~ :NGOMEL
-
28 April 2016 pada 6:18 pm #35897lanasalwaPeserta
suka sama ceritanya dan suka sama karakter tokoh perempuannya yang walaupun hancur hatinya tapi tetap bisa tersenyum melanjutkan hidupnya hmm cerita yang menarik dan dapat ditangkap pesan yang mau disampaikan :)
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.