Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Hiburan & Sharing › Forum Semua Cerita › Anak Kerang dan Pasir Pantai
- This topic has 7 balasan, 8 suara, and was last updated 8 years, 5 months yang lalu by yoonnee88.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
31 Mei 2016 pada 2:52 pm #59607AnonimNon-aktif
Anak Kerang dan Pasir Pantai
Apa yang dirasa sebuah kesulitan di masa kini bisa jadi adalah kebaikan di masa datang. Terus berjuang. Kuatkan tekad dan pertebal semangat. Suatu saat nanti, hasil gemilang bisa jadi akan segera datang.
Di sebuah lepas pantai, beberapa ekor kerang kecil sedang bermain-main diterjang ombak pantai. Namun, dalam sebuah sapuan ombak, sebuah kerang tiba-tiba menjerit kesakitan. Rupanya, ombak yang menerjangnya membawa pasir laut yang tajam masuk ke dalam tubuh di cangkangnya.
Kerang kecil itu pun mengadu pada ibunya. Sambil terus menangis, ia berkata pada ibunya, “Tolong aku Ibu. Pasir tajam ini benar-benar menyiksaku. Tolong keluarkan benda kecil ini dari dalam tubuhku. Aku ingin kembali bebas bermain-main dengan kawan-kawanku.”
Sang ibu merasa kasihan. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Hanya nasihat yang mampu diucapkannya. “Anakku, kita ini terlahir tanpa tangan. Jadi, terima saja pasir yang masuk ke dalam tubuhmu. Coba tahan rasa sakit itu. Aku tahu, itu tentu sangat menyakitkan. Tetaplah semangat dalam melawan rasa pedih yang pasti bakal menyiksamu. Untuk mengurangi rasa sakit itu, balutlah pasir itu dengan getah lembut yang keluar dari dalam tubuhmu. Hanya itu satu-satunya jalan yang bisa kamu lakukan saat ini,” hibur ibu kerang sembari terus mencoba menenangkan anaknya.
Hari itu berlalu menjadi hari yang amat menyakitkan bagi kerang kecil. Nasihat ibunya sudah dituruti. Namun, sakit akibat tusukan sudut tajam pasir itu terus menyiksanya. Begitu seterusnya. Saat sakit masih menyiksa, saat itu pulalah si kerang kecil terus berusaha membalut pasir itu dengan getah lembut yang dimilikinya.
Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, si kerang kecil harus menahan siksaan yang sangat pedih. Namun, karena memang hanya itulah satu-satunya jalan yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit, maka si kerang kecil terus berupaya bertahan.
Hingga, suatu hari, balutan getah itu rupanya makin hari makin membentuk adukan padat yang lembut. Tanpa disadari si kerang, dalam perjuangannya meredakan rasa sakit, getah yang dimilikinya mampu membungkus pasir itu hingga akhirnya mengeras dan membentuk bulatan kecil yang halus. Rasa sakit yang dulu tiap hari dirasakannya pun mulai menjadi sesuatu yang biasa. Sehingga, setiap hari si kerang terus berusaha untuk mengeluarkan getahnya agar rasa sakit itu terus makin berkurang. Begitu seterusnya.
Lama-kelamaan, adukan padat dari balutan pasir itu rupanya menjadi sebuah mutiara cantik, besar, dan indah. Bentuknya yang bulat utuh sempurna membuat mutiara itu menjadi salah satu mutiara paling indah yang pernah ada. Sehingga, saat kerang kecil teman-temannya hanya dihargai sebagai makanan laut rebus, ia memiliki harga sangat mahal yang dicari-cari keindahan mutiara di dalamnya. Rasa sakit yang dulu menjalarinya, kini telah berubah menjadi sebuah penghargaan yang luar biasa atas kecantikan mutiara yang dihasilkannya.
Pesan yang Luar Biasa,
Kita tahu dan sadar, bahwa ujian dan kesulitan adalah hal yang lumrah dalam hidup. Tapi, kita sering kali merasa kecewa saat-saat hal tersebut datang kepada kita. Bahkan tak jarang, seolah-olah kita merasa penderitaan seperti tak ada akhirnya.
Kita bisa saja marah. Kita bisa pula emosi dan tak puas diri. Tapi sejatinya, saat-saat itulah, biasanya kita sedang dalam masa penggemblengan diri. Saat sulit akan menjadi pembelajaran hidup yang bisa jadi bekal meraih kesuksesan. Saat menyulitkan akan menjadi sarana evaluasi untuk melakukan berbagai perbaikan.
Maka, seperti kisah si kerang kecil, saat tantangan dan halangan datang, coba tahan. Lakukan yang terbaik untuk tetap berjuang. Kerahkan segenap kekuatan untuk memperbaiki keadaan. Mungkin semua itu akan terasa menyiksa. Bisa jadi pula segera mengundang rasa putus asa. Tapi yakini, badai pasti berlalu. Bukankah pelangi indah biasanya muncul setelah usai hujan lebat?
Mari terus bersabar dalam berjuang. Kuatkan tekad untuk mengatasi segala keterbatasan. Jika kita terus dan mampu bertahan, berjuang, berkarya, dan bekerja semaksimal yang kita bisa, niscaya, mutiara indah kehidupan akan datang.
-
31 Mei 2016 pada 3:04 pm #59616Au3Keymaster
Mari kita hasilkan mutiara dari dalam diri masing2 :ASIA
-
31 Mei 2016 pada 3:14 pm #59629alifpudinPeserta
pesan yg sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan kita,thanks for shared :AZHURAKAHN
-
31 Mei 2016 pada 3:24 pm #59641KJW_FansPeserta
Ini sweett sekaliii ?? ayokk belajar dari kehidupan Kerangg ??
Jangan mudahh putus asaa !!
:AIKO
-
31 Mei 2016 pada 3:46 pm #59664wieambarPeserta
Pesan yg luar biasa…aku masih harus banyak belajar lagi :ASIA
-
31 Mei 2016 pada 6:53 pm #59779fridadarrenPeserta
Selalu ada hikmah yg bisa kita ambil dri setiap kejadian yg kita alami.
Aku juga mau menghasilkan mutiara untuk aku sendiri.
Terima kasih udah berbagi kisah yg menginspirasi -
31 Mei 2016 pada 8:45 pm #59823nikenprabaretnaPeserta
Kisah yg luar biasa sangat menginspirasi :AYO thanks for share
-
1 Juni 2016 pada 7:59 am #60517yoonnee88Peserta
lawan rasa sakit tersebut dengan ketabahan dan kesabaran , kelak kemudian hari akan lahir mutiara/keindahan dalam bentuk kesabaran tersebut :ASIA :ASIA
cerita yang bagus dan inspiratif :AZHURAKAHN :AZHURAKAHN
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.