Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Group › Group All About Korea › 7 Faktor Mengejutkan Penyebab Sulitnya Hidup Sebagai Cewek di Korea Selatan
- This topic has 33 balasan, 32 suara, and was last updated 8 years yang lalu by nhaearl.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
16 Desember 2016 pada 7:00 pm #318382Novita Dwi RiyantiPeserta
Terlepas dari hallyu wave seperti drama, film dan Kpop yang bikin kita jatuh cinta, Korea punya banyak aturan enggak tertulis yang bisa dibilang merugikan cewek. Yap, masyarakat Korea memberikan aturan atau tutuntutan hidup yang tinggi pada cewek. Mulai dari penampilan fisik yang harus cantik atau sempurna berdasarkan standar Korea, kesempatan kerja yang enggak sama bagi cewek, standar gaji atau upah yang enggak sama, hingga tuntutan bagi cewek untuk punya karakter yang lugu, imut dan enggak lebih dominan dari cowok. Untuk lebih jelasnya, simak aja langsung 7 faktor mengejutkan penyebab sulitnya hidup sebagai cewek di Korea Selatan.
Penampilan fisik adalah segalanya
Penampilan fisik yang ‘sempurna’ bisa dibilang jadi segala-galanya di Korea, sehingga sangat menentukan kesuksesan dalam hidup. Jadi kalau ada warga Korea yang enggak memenuhi standar cantik atau cakep mereka, bersiaplah mengalami body shaming atau diskriminasi yang ganas. Orang Korea umumnya enggak ragu bilang seseorang jelek, gemuk, atau celaan fisik lainnya di depan umum, apalagi kalau mereka seleb. Body shaming (tindakan menghina fisik baik wajah, bentuk tubuh, warna kulit, jenis rambut atau apa pun dari seseorang dan diri sendiri) dianggap hal yang wajar. Bahkan banyak cewek di sana yang enggak berani keluar rumah atau ketemu orang lain (kecuali keluarga) kalau enggak pakai makeup. Mereka jadi merasa sangat enggak PD untuk memperlihatkan wajah asli mereka bahkan bisa marah kalau ada yang memaksa. Memakai makeup dan tampil trendy pun jadi suatu keharusan bagi cewek agar bisa merasa lebih diterima oleh lingkungan pergaulannya baik di sekolah atau pun pekerjaan.
Kita bisa melihatnya sering terjadi di variety show, serial drama atau kalau kita membaca komentar para netizen Korea tentang berita-berita seleb. Seperti di situs Netizenbuzz, kita akan melihat banyak komen yang sangat menghina fisik seseorang. Bahkan seleb yang mungkin kita anggap sudah cakep atau cantik dengan tubuh ideal pun, enggak luput dari body shaming. Pasti ada saja bagian fisik mereka yang menjadi kelemahan dan target celaan bagi para netizen.
Hal ini sebenarnya berlaku bagi cewek dan cowok, tapi bagi cewek, jadinya lebih ganas karena cewek pasti mengalami judgement yang lebih keras daripada cowok untuk masalah fisik. Saat kamu cantik, kamu akan lebih disukai oleh orang-orang di sekitar kamu. Lebih gampang dapat teman dan tentunya dapat pacar. Bahkan untuk urusan pekerjaan pun, orang Korea sangat melihat fisik. Cewek yang cantik akan cenderung lebih mudah dapat pekerjaan daripada yang penampilan fisiknya dinilai enggak memenuhi standar cantik ala Korea. Walaupun mungkin mereka berdua punya kualitas pengalaman atau prestasi akademik yang sama.
Standar kencantikan yang sempit dan enggak realistis
Masyarakat Korea cenderung punya standar yang sangat tinggi dan spesifik soal kecantikan, baik bentuk tubuh atau pun wajah.Kulit: harus putih dan halus seperti porselen, juga harus lembab dan terlihat bersinar.
Wajah: bentuk rahang harus V-line (segi tiga), tulang hidung harus cukup tinggi tapi cuping harus lancip enggak boleh besar.
Mata harus bundar dan punya dua kelopak mata, alis lurus dan kening yang agak menonjol.
Tubuh: berbentuk S-line (punya lekuk), kurus dan pinggang kecil tapi bokong dan payudara harus berisi (tapi enggak boleh terlalu besar) lalu kaki harus langsing dan panjang.
Kalau kita sebagai cewek enggak memenuhi hal itu, siap-siap aja untuk menerima dengan lapang dada kalau kita dibilang jelek atau dipandang sebelah mata. Memang, umumnya para seleb cewek di Korea banyak yang memenuhi standar cantik ala Korea itu. Tapi tentu saja butuh usaha keras, mulai dari olaraga yang teratur, diet ketat hingga operasi plastik. Dan kalau ada seleb yang dirasa enggak memenuhi standar cantik tersebut, mereka akan jadi bulan-bulanan para netizen alias selau di-bully. Lihat saja betapa sempit dan kejamnya penilaian yang diberikan netizen pada penampilan para seleb cewek di situs netizenbuzz.blogspot.com. Misalnya CL ‘2NE1’ yang sering dihina karena wajahnya dianggap enggak memenuhi standar wajah cantik Korea, alias bertipe ras Mongolian (mata sipit, kelopak mata tunggal) dengan cuping hidung agak lebar. Bahkan cewek pun dibilang akan marah besar kalau dia dibilang mirip CL. Atau Sohee mantan member Wonder Girls yang wajahnya sering dibilang ‘wajah tikus’ dan lainnya. Ironisnya, kalau ada seleb yang melakukan operasi plastik, mereka akan tetap dicela.Enggak Berani atau Enggak PD jadi Diri Sendiri
“Aku rasa Korea Selatan memiliki definisi yang sangat ketat dan sempit soal kecantikan, karena kami masyarakat dengan etnis yang homogen, sehingga semua orang tampak sama,” papar Joo Kwon, pendiri JK Plastic Surgery Center di Korea.Standar kecantikan seperti itu memang agak enggak realistis. Tuntutan untuk memenuhi standar kecantikan yang sangat tinggi ini pun membuat banyak orang Korea, khususnya cewek yang akhirnya enggak berani atau PD untuk menerima fisik diri mereka apa adanya. Alhasil mereka pun jadi memilih untuk melakukan operasi plastik. Bahkan untuk yang masih remaja pun, banyak di antara mereka yang sudah mengubah fitur wajahnya, minimal operasi kelopak mata dan hidung. Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgeons, 1 dari 5 atau sepertiga cewek di Korea Selatan melakukan operasi plastik dan ada 650 ribu orang dari berbagai negara datang ke Seoul setiap tahunnya untuk melakukan operasi plastik agar memenuhi standar kecantikan ala Korea.
Minji seorang blogger yang tinggal di Korea, dalam tulisannya yang berjudul Challengging Korea’s Body Image di blog thegrandnarative.com juga bercerita kalau saat kita tinggal di Korea, kita akan selalu menerima komentar tentang berat badan. “Kamu gemukan!” atau “Kamu kurusan!” jadi sapaan umum saat bertemu seseorang. Diet adalah topik yang selalu dibahas dalam pembicaraan sehari-hari.
“Berbagai iklan selalu mempromosikan kecantikan yang enggak realistis untuk cewek dan cowok. Bahkan kalau kamu enggak terlihat seperti mereka, kamu akan didiskriminasi atau dicap sebagai seseorang yang harus menjalani operasi plastik. Mencintai diri sendiri itu dilarang, kecuali jika kamu punya tubuh seperti boneka Barbie. Banyak pesan dan suara dari luar atau pun dalam diri kita yang membuat kita menjadi enggak pede dengan penampilan fisik kita. Permak tubuh adalah hal yang biasa,” tulis Minji.
Tipe Imut & Lucu Lebih Disukai
Enggak hanya masalah fisik, Korea juga punya tuntutan atau aturan tertentu tentang bagaimana karakater atau sifat cewek seharusnya. Di Korea cewek lebih disukai kalau punya karakter atau sifat lugu dan imut (innocent look dan cute). Korea memang masih punya stigma kalau cewek itu lebih baik enggak terlalu dominan atau bersikap malu-malu. Makanya lebih banyak seleb cewek Korea, khususnya Kpop idol cewek tampil dengan konsep atau imej imut, lugu dan malu-malu, daripada yang tampil sebagai cewek yang berani, cool, dan fierce. Meski pun ada beberapa yang berani tampil beda seperti Lee Hyori dan CL. Makanya penting bagi cewek di Korea untuk punya aegyo (akting super imut) agar bisa disukai orang-orang atau banyak cowok khususnya.
Lihat saja girlband yang sekarang lagi trending atau hits banget di Korea seperti Twice dan GFriend, keduanya menampilkan imej imut dan lugu. Karena imej atau karakter cewek seperti itulah yang lebih disukai, daripada karakter yang berani, keren dan fierce. Atau lihat juga seleb-seleb cewek yang dianggap sebagai “Goddess” atau paling cantik di Korea. Ada Suzy yang dicap sebagai Nation First Love, IU sebagai Nation LIttle Sister atau Yoona dan Taeyeon SNSD yang dianggap sangat cantik dan patokan cewek yang sempurna. Mereka semua punya imej cewek yang manis, lugu dan ‘baik-baik’.
Tapi ironisnya di balik keharusan terlihat imut dan lugu, si cewek ternyata harus bisa bertingkah seksi. Tapi seksinya harus diam-diam, soalnya kalau ada yang berani bertingkah atau punya imej seksi dan berani, umumnya mereka akan kembali dicaci sebagai bertindak enggak sopan atau enggak layak. Meskipun ada beberapa seleb cewek dengan imej seksi dan berani yang disukai di Korea seperti Hyuna dan Lee Hyori.
Contoh lainnya adalah ketika IU merilis lagu Twenty-three, di mana di dalamnya dia bercerita tentang tekanan bagi seleb cewek di Korea untuk tampil atau punya imej lugu dan imut kayak anak kecil, meskipun mereka aslinya sudah jadi cewek dewasa yang enggak mau lagi bersikap seperti itu. Tapi karena IU memakai pakaian seperti anak kecil di video klipnya, bukannya memunculkan wacana yang kritis soal tekanan tersebut, orang-orang malah menganggap IU sengaja memanfaatkan imej pedofil untuk menjual lagu-lagunya. Duh!
Double Standar
Double standar di sini maksudnya menerapkan standar aturan yang berbeda terhadap cewek dan cowok. Di mana cewek ada di posisi yang dirugikan. Misalnya kalau ada girlgroup yang melakukan koreografi seksi dengan pakaian yang seksi pasti akan banyak yang mencela dan menghina. Bilang mereka murahan, atau bilang mereka seperti pelacur. Intinya tindakan mereka dibilang sebagai tindakan yang melanggar norma dan enggak pantas. Sedangkan kalau ada boygroup yang menampilkan koreografi seksi bahkan buka baju di atas panggung, maka orang-orang akan memuji dan bilang mereka seksi juga keren. Seperti itulah, standarnya berbeda.Atau bisa juga soal perilaku. Kalau ada seleb cewek yang lupa untuk bowing atau merunduk untuk hormat pada seniornya atau terlihat bete dan lelah saat tampil di sebuah acara di TV, para netizen akan langsung menghakimi dengan bilang mereka enggak sopan dan enggak tahu diri. Tapi kalau ada seleb cowok yang melakukan itu, maka fans atau netizen akan bilang kalau seleb tersebut lagi sakit atau lelah dan lain sebagainya.
Initinya jauh di dalam kehidupan masyarakat Korea, mereka sebenarnya masih menganut paham Confucianism atau Konfusianisme, di mana cowok dianggap lebih tinggi daripada cewek. Makanya, dalam dunia entertainment pun, seleb cowok punya keuntungan atau kebebasab lebih, di mana publik lebih bisa menerima ketika mereka melakukan kesalahan, sedangkan seleb cewek lebih mudah untuk dihakimi dan dicela saat mereka melakukan kesalahan, khususnya untuk soal penampilan fisik.
“Kebanyakan video Kpop menggambarkan cewek sebagai objek seks, termasuk para penyanyi cewek dan grup Kpop juga. Mereka banyak menjalani operasi plastik dan menari secara provokatif, tapi masih diharapkan untuk tetap memenuhi norma-norma Konfusianisme tentang perilaku seksual di dalam kehidupan pribadi mereka, sedangkan cowok bisa melakukan apa saja yang mereka mau,” ungkap Kevin Cawley, professor East Asian Studydi University College Cork di Irlandia.
Enggak Dapat Kesempatan yang Sama Dalam Pekerjaan
Cewek mendapatkan penilaian dan tuntutan yang lebih tinggi ketika mereka melamar pekerjaan. Ini kembali karena pengaruh ideologi Konfusianisme di mana cewek dianggap harus atau bertugas untuk mengurus rumah dan keluarga, sedangkan cowok harus jadi kepala keluarga dan bekerja. Akhirnya banyak perusahaan yang jadi ragu untuk mempekerjakan cewek atau mengangkat cewek sebagai pegawai tetap. Hal ini dikarenakan mereka percaya kalau pekerja cewek akan banyak yang mengundurkan diri setetelah mereka menikah dan punya anak. Bahkan biasanya dalam sesi wawancara, calon pekerja cewek selalu ditanya dengan detil soal rencana kapan mereka akan menikah dan punya anak. Kalau dalam jarak dekat, kemungkinan mereka enggak akan dipekerjakan. Hal ini pun akhirnya membuat Kementrian Tenaga Kerja Korea Selatan melarang para perusahan untuk menanyakan hal tersebut pada para pencari kerja cewek. Sayangnya memang pada kenyataannya, 22% cewek berhenti bekerja karena mempunyai anak dan 44% cewek berhenti bekerja setelah menikah.Enggak hanya masalah kesempatan kerja, dalam hal gaji atau upah, Korea Selatan menempati posisi pertama untuk negara dengan wage gap (ketimpangan gaji/upa) antara pekerja cewek dan cowok paling tinggi di dunia. Di mana tentunya, cewek diberi gaji/upah jauh lebih rendah daripada cowok, meskipun jabatan atau posisi kerjanya sama. Berdasarkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam situsnya oced.org, ketimpangan penghasilan antara cewek dan cowok di Korea Selatan ini mencapai poin 36.60 melebihi Estonia di posisi kedua dengan poin 31.50, padahal Estonia adalah negara kecil di Eropa utara yang jauh belum maju kalau dibandingkan Korea. Hal ini jelas ironis, karena Korea Selatan memiliki presiden cewek dan termasuk negara sangat maju, tapi ternyata kesempatan kerja bagi cewek masih sangat sulit dan ketimpangan penghasilannya masih sangat tinggi.
Wage gap atau ketimpangan upah/gaji antara cewek dan cowok
di berbagai negara berdasarkan data OECD tahun 2016Diskriminasi Gender dalam Hukum
Isu soal kestidaksetaraan gender antara cewek dan cowok di Korea juga berlaku di dunia hukum. Menurut Cang Pil Wha, direktur Asian Center for Women’s Studyioes di Ewha Womans University, Seoul, isu ini sudah jadi hal yang mengakar secara mental di masyarakat Korea. Contohnya aja soal kasus kerasan seksual dan pemerkosaan. Banyak kasus seperti ini dilupakan begitu saja hanya karena para jaksa di Korea didominasi oleh cowok. Mereka sering diyakinkan bahwa memberi hukuman yang parah pada cowok tersebut akan sangat memengaruhi kesempatan mereka untuk bisa bekerja dan hidup secara layak di masa depan padahal cowok itu diwajibkan jadi kepala keluarga. Contohnya dalam kasus kekerasan seksual yang dituduhkan pada Park Yoochun, aktor dan member JYJ yang kemungkinan besar akan dianggap enggak berasalah meskipun banyak cewek yang sudah melaporkannya.Ternyata di balik megah dan gemerlapnya kehidupan industri hiburan di Korea juga kemajuan negara tersebut yang bisa dibilang sudah sangat maju dan modern, cewek masih mendapatkan banyak perlakuan yang enggak setara. Cewek juga masih dibebani tuntutan enggak realistis yang membuat mereka enggak berani atau enggak bebas untuk jadi diri sendiri. Tindakan body shaming, sexist (tindakan diskriminasi atau penghakiman negatif yang hanya didasarkan pada gender) dan mysogonist (tindakan yang membenci dan enggak mempercayai cewek) masih sangat sering dialami cewek di sana.
-
16 Desember 2016 pada 7:30 pm #318405AnonimNon-aktif
Sedih yah.. Apalagi di korea itu penampilan no 1
-
16 Desember 2016 pada 7:36 pm #318415GyuShy__Peserta
Ribet bgt hidup di korsel, di sana tuh pada jahat2 mulutnya… bukan cuma lewat omongan tapi jga bisa maen tangan. korsel jga kn masuk dlm salah satu negara yg tindak diskriminasinya tinggi. Jdi kalo mau tinggal di korea selatan harus punya mental baja..
-
16 Desember 2016 pada 7:54 pm #3184281munawarahPeserta
Alhamdulillah saya hidup di Indonesia :BAAAAAA :BAAAAAA
-
16 Desember 2016 pada 8:06 pm #318439faadicutePeserta
Alhamdulillah gak hidup di korea :tepuk2tangan
-
16 Desember 2016 pada 8:17 pm #318449windaturistianiPeserta
Ihhh ganas bgt…, beruntung saya lahir di indonesia..
-
16 Desember 2016 pada 8:20 pm #318458menuullPeserta
susah jga hidup disna :KAGEET
untung tinggal di indonesia :girlynyengir
-
16 Desember 2016 pada 8:56 pm #318513DhaniRahmanPeserta
Untung sy hidup di Indonesia :malumalusapi memang kadang ada yg nyinyir tapi ga segitunya juga kali..iihh serem :SUPERKAGET :KAGEET
-
16 Desember 2016 pada 9:05 pm #318522@gema_annisaPeserta
Kalau hidup di korsel apa lagi bagi yg asia tenggara (macem indonesia) dan agama islam siap2 lah utk dapat diskriminasi keras. Mereka mah ngak segan2 bilang jelek. Pernah tuh ada cara apa gitu yg orang indonesia ke korea, hostnya tanya2 ke penduduk di sana (lupa nama hostnya) terus si cewek yg ditanya2 langsung bilang ke host itu untuk oplas (dgn sadis dan enteng) pokoknya kaya ngerendahin banget :DOR!
Korea mungkin cuman bagus utk jalan2 or liburan tp utk tinggal no way :DOR! standar cantik dr oplas, diskriminasi tinggi, tingkat bunuh diri tinggi, individualisme :ASAHPISAU2 aku pun cuma suka k-popnya dan drama :NABRAKKACA
-
16 Desember 2016 pada 9:12 pm #318530AnonimNon-aktif
Beruntunglah saya tinggal di Indonesia yang sudah mengedepankan kesetaraan Gender :wowkerensekali
-
16 Desember 2016 pada 9:26 pm #318549nrlhidayahhPeserta
Terkadang aku suka bingung sm cewek korea udh kurus tp msh pd diet-_-penampilan bener2 penunjang kehidupan ya disana.. apalagi kl ceweknya gk cantik trs gemuk udh bener2 gk dihargain disana kasian bgt :aaaKaboor
-
16 Desember 2016 pada 9:30 pm #318554SapphirePeserta
Plus kalo lo muslim tinggal di korea siap-siap kena bully habis-habisan. Sama sesama warga negaranya aja bullying itu udh biasa aja kayak gosok gigi tiap ari, apalagi sama pendatang.
Kalo cuma jalan-jalan gpp, no one give a f about tourist btw. Tapi kalo menetap di sana, wah… Ditambah lagi sulit buat nyari tmpt ibadah, nyari makanan halal. Cebok aja susah broooo, pake tissue dan tissuenya dibuang ke tong sampah (bukannya ke toiletnya langsung kek di negara2 eropa). TONG SAMPAH, like wutttt. Bayangin betapa hinanya lo wipe your a** terus buka tong sampah yg penuh dgn…. Jangan dibayangin deh ya, jangan. Pffff. -
16 Desember 2016 pada 9:32 pm #318555acisammyPeserta
Keras yah hidup jadi perempuan Korea… pantesan aja industri oplas menjamur bgt ya, krn tuntutan pekerjaan jg sih iyaaa… di Indonesia jg ada sih syarat kerja hrs wajah cantik kaya yg kerja jd SPG2 gitu kan rata2 badannya bagus sama wajahnya jg cantik yaa… Diskriminasi cowo sama cewe jg kayaknya bikin miris bgt yaaa… kok bisa gitu yaa,,,, maap ya, tp yg aku pikir jg orang Korea itu emang respectnya rendah bgt sama orang lain…jd inget wkt Kim Bum dtg ke Jkt yg fansnya cuma boleh ngeliat aja waktu meet&greet padahal tiketnya kan lumayan mahal bahkan mau salaman aja juga gak mau si KIm Bum nya itu…ckckck….cakep2 tp bad attitude yaaah… :GERAAH
-
16 Desember 2016 pada 9:33 pm #318558HoneyPeserta
Just be your self but don’t forget to get better everyday. enjoy your life. :inlovebabe
-
16 Desember 2016 pada 9:35 pm #318563nenaagustinPeserta
aku memang suka sama drama korea tpi ga pernah berniat untuk tinggal di korea
-
16 Desember 2016 pada 9:36 pm #318569septienrianaPeserta
Saya sangat merasa beruntung tinggal di Indonesia.. meskipun disinipun ada banyak orang yg suka mencaci tapi mereka tidak mencaci secara langsung.. berbeda dg di Korea yg secara terang2an akan menunjukan rasa tidak sukanya pada seseorang lewat pembullyan.. bhkan anak2 SMA juga banyak yg punya genk2 yg suka menindas
Penampilan di Korea emang nomor satu.. makanya banyak yg oplas.. tapi kemudian kalo oplas juga tetap dicela.. kan aneh??
-
16 Desember 2016 pada 9:39 pm #318577LA_MaudiGyPeserta
kasian ya yang hidup disanah! alhamdulillah maudi mah semua masih alami masih natural pemberian ALLAH. pernah lho kepikiran ” apa mereka gak syok, pas bangun tidur, terus ngaca dan yang diliat dikaca bukan lagi wajah mereka. apa mereka gak takut ya?”
-
16 Desember 2016 pada 9:39 pm #318578nenaagustinPeserta
aku memang suka sama drama korea tpi ga pernah berniat untuk tinggal di korea
makasih kak infonya -
16 Desember 2016 pada 9:48 pm #318607nenaagustinPeserta
makasih kak infonya
#maaflupa -
16 Desember 2016 pada 10:58 pm #318767farahzamani5Peserta
Aduhhh musti bnyk2 bersyukur nih lahir dan tinggal di Indonesia
Ga bsa bayangin klo ampe tinggal disono, sejauh2 kaki melangkah pasti ttp akan kangen dan balik lgi ke negri tercintahhhh ini
Mksh ka infony -
16 Desember 2016 pada 11:41 pm #318898Narnia_KimPeserta
miris ya, hidup disana tuh ternyata hrs punya mental dan fisik kyk baja jd gk mudah ditindas
-
17 Desember 2016 pada 1:07 am #318957ir_siePeserta
Beruntunglah kita yg tinggal di Indonesia, dengan berbagai macam perbedaan yang ada justru menjadi daya tarik tersendiri.
-
17 Desember 2016 pada 1:08 am #318958mymi5566Peserta
Astaga, ga nyangka sampe segitunya di sana..
Bersyukur bgt tinggal di Indonesia..
-
17 Desember 2016 pada 2:24 am #318967fdyahsulisPeserta
Wow ternyata itu alasan nya knp org2 Korea pd ngejalanin operasi plastik. Aku bangga jd warga negara Indonesia :TERHARUBIRU
-
17 Desember 2016 pada 4:40 am #318977DalpahandayaniPeserta
Untuk tinggal di Indonesia ternyata ga kaya bayangan aku
-
17 Desember 2016 pada 5:32 am #319020calendulaafPeserta
untungnya sih aku ga tinggal disana hihi.
makasih buat infonya kak :MAWARR -
17 Desember 2016 pada 6:03 am #319036hanasakuraapriliaPeserta
Gak nyangka ternyata separah itu ya perlakuanya.pantes aja anak cowok di anggap lebih berharga di banding anak cewek.
-
17 Desember 2016 pada 6:35 am #319068FuntasticSentences01Peserta
makanya itu, ga peduli sesuka apapun aku sama korea tetep mikir mikir dah kalau mau (dan bisa)ke sana :NABRAKKACA
aku pernah nonton reality show Hello conselor tentang diskriminasi pada orang berjilbab. dan busyeet it parah banget. dan lagi setelah nonton School 2015, ga bisa bayangin kalau school life orang korea emang seganas itu :DOR! :DOR!
-
18 Desember 2016 pada 8:27 am #320183HyukVeyPeserta
yaahh.. tidak seindah dramanya ya :TERHARUBIRU
-
21 Desember 2016 pada 2:58 pm #323060fitriartemisiaPeserta
iya ya, karena mereka hidupnya hedon banget sih, fisik adalah segalanya, dunia abissss dah pokoknya mah
-
21 Desember 2016 pada 3:10 pm #323070Sakura156Peserta
Emang di korea, penampilan luar adalah segalanya. Gemuk dikit di ejek, terlalu kurus di ejek, oplas dan jadi cantik di ejek. Mungkin karena stress kali jadi semuanya serba di komentari. Alhamdulillah hidup di Indonesia
-
21 Desember 2016 pada 3:22 pm #323076AuroraEliePeserta
Alhamdulillah ya, kita tinggal di indonesia..di korsel ribet banget …
-
24 Desember 2016 pada 2:37 pm #325099alvinabbPeserta
ternyata korea gk seindah yg ada di drama nya,
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.