Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Lounge › 12 Tips Mengamankan IPK Sementara, Minimal 3,0 Sejak Semester Awal
- This topic has 6 balasan, 7 suara, and was last updated 7 years, 7 months yang lalu by xixihana.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
31 Januari 2017 pada 2:06 pm #340342famelovendaModerator
12 Tips Mengamankan IPK Sementara, Minimal 3,0 Sejak Semester Awal
IPK tinggi adalah dambaan setiap mahasiswa. Meski demikian, jangan sampai terlalu asyik mengejar IPK tinggi sehingga terlena menjadi mahasiswa Para Pengejar IPK Tinggi semata. Maksudnya, saking asyiknya mengejar IPK tinggi lalu melupakan aktifitas di organisasi mahasiswa dan berbagai kegiatan yang bisa mengembangkan soft-skill, communication skill, leadership dan manajemen konflik. Oke, kita fokus saja dulu bagaimana mengamankan IPK kamu minimal di atas 3,0. Cara bagaimana? Jelas harus bisa mendapatkan Nilai A sebanyak-banyaknya. Namun sebelum kamu menelusuri satu-persatu tips di bawah ini, syarat utamanya adalah mencintai dan meyakini bidang ilmu yang kamu pelajari. Dengan rasa cinta dan keyakinan tersebut maka kamu akan dengan mudah melakukan 12 tips di bawah ini.
1. Bertemanlah Dengan Kakak-kakak Kelasmu.
Dekatilah kakak-kakak kelasmu dari berbagai angkatan, yang pasti sudah lebih berpengalaman tentang dunia perkuliahan di kampus kalian. Bertemanlah dengan mereka, tidak hanya yang sudah sukses menggenggam IPK Sementara diatas 3,0 tapi juga mereka yang masih berjuang menuju 3,0. Belajarlah dari kisah sukses dan kisah ‘belum sukses’ mereka. Dan bertanyalah serta gali info sebanyaknya tentang hal-hal dibawah ini.
2. Kenali Seluruh Dosen, dan Kenali Karakter Mereka, Serta Bagaimana Mereka Memberikan Penilaian.
Sekali lagi dekatilah kakak-kakak kelasmu dan bertanyalah tentang karakter dosen-dosenmu. Misalnya, bagaimana caranya memberi nilai, apakah hanya menitikberatkan ujian akhir, atau sangat proporsional dengan menghargai keaktifan diskusi di kelas, kualitas laporan, kualitas presentasi, kehadiran dan sebagainya. Lalu, karakter soal ujian apakah kerapkali closed book atau open book. Kamudian, tanyakan kepada kakak kelas, soal-soal apa saja yang keluar pada semester-semester yang lalu. Dan, jawaban-jawaban seperti apa yang memuaskan hati masing-masing dosen. Persiapkan pengetahuanmu tentang medan perang di hadapanmu.
3. Jangan Takut dan Sungkan Menghadap Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
Merekalah orang tuamu secara akademik, yang bertugas membimbingmu selama kuliah. Pembimbingan tidak sebatas tentang mata kuliah, namun bisa pula mencakup aspek-aspek non-akademik. Bertanyalah kepada mereka, dan jangan menghadap DPA hanya ketika mau minta tanda tangan KRS-an saja! Bangun kedekatan dengan beliau, namun jangan keseringan menemuinya. Karena beliau pasti menginginkan kamu menjadi mahasiswa yang mandiri.
4. Baca Kembali Kurikulum Dengan Seksama.
Kurikulum perkuliahan adalah skenario hidupmu, sampai lulus kelak. Pahami alur mata kuliah, apa hubungan antara mata kuliah satu dengan lainnya. Sekali lagi, manfaatkan kedekatanmu dengan kakak kelas atau bertanyalah ke Dosen Pembimbing.
5. Rajin Baca-baca Materi Kuliah Sebelum Kuliah Dimulai, dan Buatlah Coretan-coretan.
Jangan ‘maju perang’ dengan kondisi nol, alias jangan masuk kelas dengan kondisi ZERO tanpa mengetahui apapun tentang materi kuliah. Prinsipnya, jangan berharap ‘disuapin’ sama dosen ketika kuliah di kelas. Kamu harus bisa ‘makan sendiri’ dan ‘cari makan’ secara cerdas dan mandiri. Paling tidak, pahamilah garis besar alur materi perkuliahan. Dan salah satu teknik yang bisa kamu lakukan adalah, buatlah coret-coretan tentang alur dan materi pokok per chapter (Ingat: Ketika tangan, mata dan otak bekerja bersama-sama maka hasilnya akan lebih dahsyat). Coretan-coretan anda harus menghasilkan sebuah map atau peta besar alur materi dan apa hubungan masing-masing di dalamnya. Maka, anda akan bisa “melihat” dengan jelas, seperti apa mata kuliah yang diambil. Asyik kan ….!
6. Siapkan Pertanyaan dan Angkat tangan, Bertanyalah Ketika Dibuka Sesi Pertanyaan.
Berlatihlah cara bertanya yang elegan. Kalau terlalu sering bertanya hal-hal yang tidak substantif, dosen pasti akan bertanya-tanya dalam hatinya, “Ini kayaknya mau mengambil hati dosennya …” Ucapkan dengan jelas, dan langsung pada inti pertanyaannya.
7. Apakah Harus Sering-sering Duduk Paling Depan? Ngga Harus Juga!
Tetapi ingat, di dalam kelas berukuran besar, duduk di bagian belakang bersiko yaitu tidak jelas mendengarkan suara dosen, tampilan proyektor (PowerPoint) sulit terlihat dari belakang, dan suara kamu harus lebih keras ketika bertanya.
8. Ketahuan Titip Tanda Tangan Absensi Kehadiran, The End!
Ketika kamu betul-betul berhalangan masuk kuliah, ya sudah gapapa! Jangan dipaksakan ‘hadir’ tanda tanganmu! Ingat, kejujuran (meski sepahit apapun) akan berujung pada kebaikan dalam kehidupan kita.
9. Berapa Syarat Minimal Jumlah Kehadiran di Kelas? 75% kan …
Kalau tidak terpaksa jangan sampai membolos. Biasanya syarat minimal kehadiran adalah 75%, untuk diperbolehkan mengikuti Ujian Ahir Semester.
10. Melatih Kemampuan Presentasi.
Untuk bisa tampil hebat ketika berbicara di depan banyak orang memang membutuhkan waktu dan praktek berkali-kali. Harap ingat! Targetnya adalah kemampuan soft-skill mahasiswa, tidak hanya sebatas kemampuan kognitif. Nah, salah satu parameter yang paling umum digunakan para dosen adalah dengan mengamati performa mahasiwa ketika presentasi dan diskusi di depan kelas.
11. Jadilah Mahasiswa Aktif Dalam Sesi Diskusi/Presentasi.
Bertanyalah kepada teman anda yang presentasi di depan kelas dengan cara-cara yang elegan dan substantif. Tapi ya kalau bisa jangan sampai terlalu menyerang teman anda dengan pertanyaan mematikan, hingga temanmu kelabakan.
12. Menjadi Ketua Kelas Membuatmu Mendapat Perhatian Lebih.
Bagi anda yang mau dengan suka rela mengurusi orang lain, tanpa pamrih tertentu, maka inilah makna praktek pendidikan soft-skill yang paling mendasar. Lakukanlah dengan semangat Do The Best. Maka kebaikan anda akan mempengaruhi persepsi personal dosen terhadap anda.
Sumber : isigood.com
-
31 Januari 2017 pada 6:03 pm #340436Liza_FaizaPeserta
Presentasi? :dragonpingsan :dragonpingsan :dragonpingsan :dragonpingsan
Kemampuan presentasiku lemah banget, malah cenderung gak pd gituuu :dragonbaper :dragonbaper
-
31 Januari 2017 pada 6:23 pm #340447acisammyPeserta
duduk paling dpn, aduuh bukan aku bgt,,, yah barisan kedua/ketiga deh jgn dpn2 bgt gak leluasa gitu kan palagi kalo ngantuk ketahuan deh…..terus jadi ketua kelas jg kayaknya gak minat deh abis jadi humas dosen aja udah lieur ditagih tgs anak2….palagi kalo ditanya mulu masuk atau gak dosennya… Yg lainnya okeh udh dilakuin………..Tks infonyaaa bermanfaaat bgt nih palagi buat cln mhw baru
-
17 April 2017 pada 12:35 pm #352551arnaa29Peserta
Aku paling malas presentasi, entah kenapa. Dan duduk paling depan itu aku banget, dari dulu malah.
-
17 April 2017 pada 1:18 pm #352555ndandiPeserta
Rajin-rajin baca materi kuliah?? Hmm, ini butuh kerja keras buat mambangun niatnya ??
Deketin kaka kelas?? Kayaknya bukan aku banget. :BAAAAAA
Duduk paling depan malah bikin ngantuk, yang aman itu duduk di pojok bagian tengah :tepuk2tangan
-
17 April 2017 pada 3:44 pm #352562syj_maomaoPeserta
Aku biasanya ngrkakuin yang nomor 2 sama 5.
No 2 sedikit lebih sulit karena di kampus aku dosen-dosennya yaa ibarat kata don’t judge book by cover lah. Ada dosen yang keliatan baik atau asyik ngajarnya ternyata killer soal nilai :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP
Begitupun sebaliknya~~
Kalo nomor 5 emang bener, jangan terlalu mengandalkan apa yang diajarkan dosen. Karna ilmu yang diajarkan dosen itu, ternyata masih lebih luas lagi. Walaupun aku sekarang lebih sering mager buat nyari lebih karna mengeerjakan tugas yang menumpuk :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI
-
7 Mei 2017 pada 1:37 pm #354854xixihanaPeserta
No 5 itu sulit dulu, wkwkwk
Banyak halangan ya, hahaha
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.