Aku menatap apa yang terpampar Yang kudapat kilasan bayang bahwa aku tak memilikimu Aku tak cukup berarti untuk menggapai dirimu Bersandar pada harapan yang kian redup Aku di sini termangu sepi menunggu Menunggu datangnya Fajar untuk Kugapai.
Melekat Tepat
Tinta yang melekat pas, takkan mengabur dengan penolakan dirimu, takkan ternoda oleh ucapan nista itu. Kini mungkin tinta yang tergambar itu telah tersurat bersama dengan hiruk pikuk kehidupan yang terjalin. Kau takkan tau, dimana masanya tinta itu perlahan memudar, tergantikan rasa lain, rasa yang menurutmu terbaik dari yang tertuliskan. Jangan salahkan yang tak berpegang pada …
DIA
Dia… Bibir yang sama yang telah mengecupku Tangan yang sama yang telah merengkuhku Mata yang sama yang memujaku Dia … Senyum yang sama yang meneduhkan hatiku Pelukan yang sama yang menghangatkan diriku Tatapan yang sama yang menggetarkan jiwaku Dia … Kini hanya kilasan lalu dalam diriku Kilasan yang mengajarku apa arti luka dan …
Pusaran Hitam
Pekatnya malam membawaku pada kenangan suram Membelaiku untuk menyelami samudra kehidupan Yang perlahan menarikku pada kenistaan yang memuakkan Membawaku untuk memasuki kesedihan Menyuruhku untuk menangisi kepiluan Menarikku dalam pusaran kesengsaraan Aku memohon pada sang bintang Aku bersujud pada rembulan Berharap mereka dapat menarikku Menarikku dengan cahaya mereka Membawaku dari kegelapan yang membutakan ini Mendekapku dengan …
ABP
Tersedu,terdiam,bercengkrama dengan sepi Menanti datangnya kehidupan nyata Mununggu sang kebahagian sejati menghampiri Termenung dalam kesakitan yang menyelimuti Detik demi detik berlalu,berjalan mendekat Kian sirna jiwa yang ada Penantian yang seolah tak ada ujungnya Penantian yang semakin menimbulkan luka Kini tertinggal jiwa yang hina Termakan oleh pekatnya kehidupan Terjerumus oleh dalamnya jurang hitam