Asep dan Ujang dua sahabat karib
Yang terpaksa merantau di kota besar. Ibu mereka selalu berkata jadilah anak yang berguna , jangan jadi beban keluarga. Kemudian Seakan para orang tua itu mengusir anak mereka secara halus.Asep dan Ujang pun di bekali uang ala kadarnya.
Kemudian mereka pun pergi dan menaiki Bus. Bus yang mereka tumpangi penuh sesak dengan orang- orang didalamnya. Asep dan Ujang pun mulai mengobrol, mengabaikan hiruk pikuk di dalam Bus itu, Hingga Asep maupun Ujang. Mereka tidak menyadari bahwa ada sosok lain yang sudah lama mengintai Tas milik Asep.
“Ibumu membekali mu berapa uang” tanya Asep dengan nada penasaran.
” ibuku hanya membekaliku lima ratus ribu, itupun ibuku selalu mengomel untuk hidup hemat,hemat dan hemat.” Ucap Ujang bersungut-sungut.
Asep pun terkekeh ” Ibumu sangat pelit sekali ya, uang segitu mana cukup untuk hidup di kota besar”
Sebelum Ujang membalas ucapan Asep. Asep pun melanjutkan perkataannya lagi. ” Ah….tp bisa, cukup. asalkan kau rela seharian perutmu di isi nasi dan garam”
Setelah berucap, Asep tidak bisa menahan tawanya,dia tertawa lepas terbahak-bahak.sampai seisi didalam Bus itu menatap Asep dengan tatapan seperti menatap orang aneh.
Kemudian merekap turun dari Bus tersebut. setelahnya, Merekapun mampir kerumah makan mengisi perut yang sudah keroncongan.
Merekapun menghabiskan makanan tersebut dengan cepat. Kemudian Asep pun memanggil sang pelayan.
” Bu, semuanya berapa? ” Tanya Asep. ” Semuanya delapan puluh sembilan ribu mang” jawab sang pelayan.
ehh….apa tadi, mang..?
Dan seketika Asep pun protes.
” Bu saya masih muda, belum nikah juga,saya gak mau dipanggil begitu.” gerutunya . ” Lebih enak kalau ibu panggil saya dengan sebutan Mas, bang, atau kaka’ ucap Akrep kemudian.
Ujang yang sejak tadi diam, tidak bisa menahan kekehannya.melihat kelakuan sahabatnya itu.
” Asep, kamu jadi bayar ini semuanya?” Tanya Ujang.
” Pastinya, kau tak perlu cemas. kali ini aku yang bayar, uangku banyak” bales Asep dengan nada pongah.
Setelahnya Asep pun meraih tasnya, Dan tak lama kemudian diapun tertegun. hah…. Hilang! Perasaan dompet aku simpan di sini. atau jangan- jangan…….
bagus bangett
Kayaknya untuk kata ‘bagus bnget’ belum cocok kak😭😭, masih berantakan kalau nulis😭. Masih butuh belajar lagi. Makasih
sudah baca ❤
alah kumaha atuh mang