Pekat malam mengoyak rasa.
Pikiran mendalam menghantarkan asa.
Asa menguar lalu mengusang.
membentuk buliran pasir yang melepas.
Anak kecil terdiam di pojokan dinding,mengembuskan napas berat teramat panjang.
Menerbangkan lamunannya lolos ke semua ruangan.
Ruang hampanya, tak bercelah.
Di sana ia menghidu aroma manis yang tersisa.
Aroma manis yang kian jauh dan kian asing baginya.
Keterasingan di lorong jiwanya yang mulai berkarat.
Jiwanya meronta! Tak ada gunanya menyalahkan.
Anak malang itu,nyatanya hanya mampu berdiri sendirian.
Dia berusaha keras sendirian.
Mencari-cari penghiburan,harap guratan senyum simpul terlukis di wajahnya,walau hanya sekedarnya saja..
Atau kalaupun ia ingin tertawa lepas,itupun juga cukup sekedarnya saja.
Anak kecil itu, memetik pelajaran. Tak mau ada penyesalan di hidupnya.
Berjuang sendiri menyembuhkan.
Bertumbuh kuat tergerus waktu.
Mengambil hikmah dari setiap hal.
Dari satu hal saja….
Itu sudah cukup baginya, meskipun memukul mukul kejam rongga dadanya sekalipun.
Tapi ia tahu… semua kini sudah berlalu.
Berjuang sendirian itu memang sulit :,)
Iyaaah…◉‿◉
Iya…iya