Vitamins Blog

Sebuah Candu

Bookmark
Please login to bookmark Close

Kau tahu, hal yang paling menyiksa adalah ketika dirimu mulai terbiasa dengan sesuatu yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Rasa terbiasa itu mulai tumbuh dan berkembang seiring waktu yang berjalan, hingga menjelma menjadi sebuah candu untukmu. Ia memaksamu untuk merasakannnya lagi dan melakukannya lagi, lagi, dan lagi.

Namun bagaimana jika objek candumu itu adalah sesuatu yang mustahil kau dapatkan?

Terkadang kata hati tak selalu berakhir sebagai pemenang. Karena memang manusia selalu bertindak dengan dua faktor alami yang mendasarinya.

Siapa yang tak mengenal “Hati&Logika”? Setiap orang bukan hanya mengenal, tapi juga selalu merasakan pergulatan di antara keduanya.

Banyak dari para Motivator mengatakan “ikutilah suara hatimu, maka kamu akan selamat dan sejahtera”. Tapi bagaimana jika diubah menjadi “sesekali coba sinkronkan hati dan pikiranmu, untuk menyadari ada logika yang selalu mengingatkan kemampuan diri. Mana yang mampu dan tidak untuk kau gapai”

Memang kadang sesuatu yang keluar dari logika itu akan menjatuhkanmu, membuatmu merasa rendah. Tapi bukankah kehidupan itu nyata dan berdasarkan pada fakta yang ada?

Ditampar kenyataan memang menyakitkan, lebih sakit daripada ditampar menggunakan tangan. Tapi sekali lagi itu menyadarkan.

Tulisan ini bukan menyarankanmu untuk selalu merasa sadar diri. Namun tujuannya adalah agar kita semua menyadari bahwa ada sebagian hal yang tidak bisa kita ubah. Bagaimanapun caranya, sekeras apapun mencoba.

Bahkan Tuhan saja akan selalu memberi ujian dalam batas kadar kemampuan masing-masing. Tidak lebih dan tidak kurang.

Ini membuktikan bahwa akan ada sesuatu hal yang ada hanya untuk dikagumi tanpa harus dimiliki. Akan ada seseorang yang hanya sekedar singgah tanpa mau menetap dalam hidup ini.

2 Komentar

  1. Indah Narty menulis:

    Benar sekali :lovelove