Vitamins Blog

CAPITAL–07–TAWANAN

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

Sepi

Kata yang berbanding terbalik dengan keadaan aula yang begitu megah dan ramai. Tidak terlalu ramai, hanya ada king Arguz, Queen Tatyana, Prince Cornelia.

Ingat Raja, aku dengan jelas melihat queen tatyana memberikan obat penenang untukmu dan dia lalu menghampiri kamar yang aku ketahui tunanganku william juga berada disana.

Ucapan cornelia sejam yang lalu membuat kepala Arguz begitu terasa panas, membakar habis salju-salju ruangan dan menyisakan keheningan yang tersisa.

“Kau masih mencintainya tatyana?”

Keheningan yang dipecahkan dengan pertanyaan arguz seolah-olah mengancam dan menyisakan bahaya untuk william.

“Tidak. Kau sa…”

“Aku dengan jelas-jelas melihatmu meninggalkan kakak ipar dan menuju ruangan tunanganku.” Sahut cornelia beringas. Ia tidak terima dengan kemunafikan Queen tatyana.

Queen tatyana mengalihkan pandangan menatap cornelia tajam, lalu sejenak tertawa, menertawakan kebodohan cornelia.

“Dengarkan aku cornelia, Kau memang benar dengan semuanya. Tapi ada hal yang tak kau ketahui.”

Alis Arguz sedikit terangkat, menyiratkan ketidaksabaran akan penjelasan. Tatyana memang selalu pandai untuk membalik suasana dan kembali memojokkan seseorang.

“Rania” Ucap tatyana singkat. Lalu ia kembali tertawa ketika wajah arguz dan cornelia nampak bingung dan ragu-ragu mempercayai ucapan tatyana.

“Aku melihat william memasuki kamar rania dimalam pesta itu. Dan perihal obat penenang, aku tak mau raja salah faham kepadaku. Perlu kau ingat, aku melindungi tunanganmu wahai cornelia.”

Lagi-lagi membisu, membuat jengah tatyana akan keadaan yang paling ia tidak sukai dan berhadapan dengan orang-orang konyol.

“Aku bilang Rania. Dan kalian terdiam?”

“Kalau begitu kita harus menghadirkan Rania juga. Aku tida mau mendengar ucapan sepihak. Bukankah begitu cornelia?”

“ya”

***

Terik matahari menyengat dari balik penutup kayu kereta kuda. Sinarnya tepat jatuh pada kelopak mata rania, membuatnya terbangun. Terkejut, Rania mendapati tubuhnya terikat. Setapak jalanan yang nampak begitu sangat mengasingkan. Mungkinkah ia diculik? lalu siapa penculiknya?

“Sudah bangun rania?”

Rania terperanjat, sedikit tidak terima dengan ilusi yang ditimbulkan sepasang matanya. Bagaimana bisa william? oh yang benar saja. Ia sempat melupakan kejadian semalam.

“Lepaskan aku!” Rania mengancam. Kejadian belakangan ini membuatnya sedikit mulai berani dengan william. Laki-laki itu selalu merasa bisa menguasainya, dan itu membuat jengkel rania.

“Sudah mulai memberontak?”

Pacuan kereta kuda itu berhenti. William mengikatkan tali pada sebuah dahan pohon yang cukup tebal. Mungkin ia sudah terpancing amarah.

“Sudah mulai memberontak nona?”

William mengulangi lagi pertanyaannya, nadanya selalu meremehkan. Rania terdiam, matanya liar menuju segala arah. Memikirkan peluang untuk lari selagi kereta kuda telah berhenti.

“Apa maksudmu menculikku?”

William terkekeh pelan.

“Aku menculikmu heh? untuk apa? katakan padaku untuk apa?”

William mendekati rania yang memberingsut mundur meski tangannya terikat.  Wanita polos ini kadang bisa menjadi gesit di saat situasi genting.

“Lalu apa ini semua?”

“Baiklah. Kau akan menjadi tawananku untuk saat ini. Tatyana telah menuduhmu sebagai biang kerok peristiwa tadi malam. Untuk itu aku mengasingkanmu.”

William mencengkram tangan rania, lalu membalikkan tubuh rania dan melepaskan ikatan. Lalu ia menjauhi rania. Memberikan peluang kebebasan untuk lari.

“Pergilah kalau kau mau. Hutan ini cukup menantang untuk gadis sepertimu.”

Rania mengurungkan niat untuk melarikan diri, ucapan william ada benarnya. Kini mereka di hutan. Ada banyak bahaya yang siap menanti.

“Jadi berikan keputusanmu rania?”

Tali kereta yang menyangkut pada pohon itu telah dilepaskan. Dan william telah berada pada posisi depan kereta,  Sangat siap untuk melajukan kereta dan melanjutkan perjalanan. Rania terperajat ketika keta kembali berjalan, dengan cepat ia menaiki kereta dan memilih tunduk pada penawaran william.

#########################

Btw entah kenapa ane sendiri bingung ni cerita dilanjutin atau tidak. Takutnya ngespam gitu. Ntar ane hapus dah kalau emang ngespam.

8 Komentar

  1. warihikawurry menulis:

    Jangan dihapus..
    Ceritamu bagus.. Aku ngebaca terus :kisskiss :kisskiss :kisskiss :kisskiss :kisskiss :kisskiss

    1. @1ND0N3514R4Y4 menulis:

      Terimakasih kaka, cerita ini nda akan saya hapus. Tapi saya tunda dulu. Ada cerita juga yang saya mau post selain ini.

  2. Bagus cerita nya.

  3. Semangat!! Ceritanya bagus kok :lovelove

  4. Oh my god.. jika cerita ini di hapus.. qw beneran galau nanti.. :berharapindah :kisskiss

  5. Kenapa gak lanjut lagi :huhuhu

  6. Lanjut.. Tuangkan imaginasi mu