“Berhenti”
Dua prajurit yang berada didepan pintu menghentikan langkah rania.
“Atas izin siapa kau kemari?”
Pertanyaan yang penuh intimidasi. Rania mencoba mengatur deru nafasnya akibat usahanya menyelinap diam diam memetik bunga dan melalui beberapa penjaga untuk sampai ke pintu ruang ini.
“Atas izin siapa kau kemari?”
Penjaga itu mengulangi pertanyaannya. Nada penuh intimidasi dan ketidaksenangan itu terlihat jelas.
Rania tidak berbicara, ia hanya menyodorkan sebuah pesan stempel kerajaan. Dan ajaibnya prajurit itu langsung menundukkan kepala menghormat dan sesegera masuk. Sebenarnya Rania sendiri tidak tau apa yang berada pada pesan berstempel itu. Ia hanya menuruti pesan madam alkali yang mengharuskannya memetik bunga dan pergi keruangan yang tepat bersebelahan dengan ruang kaca.
kreekk
Pintu terbuka. Rania melangkahkan kakinya masuk, dan saat itu pula pintu kembali ditutup daru luar. Ruangan serba gelap. Hanya ada lilin yang tersusun rapi berjejer memanjang sebagai penerangan. Harum aroma parfum memenuhi saraf indra penciuman rania.
“Kiriman ibu suri lagi heh?”
Suara serak yang meremehkan dan sepasang tangan kekar yang melingkari pinggang rania begitu erat. Membuat degup jantung rania berhenti sepersekian detik hingga ia menyadari.
Madam alkali dan Ibu suri telah menjebaknya. Dan jika itu benar, maka tangan kekar yang memeluk pinggangnya ini adalah King Arguz.
“Maafkan sa..saya Raja. Sepertinya saya salah masuk kamar.”
Rania berusaha melepaskan tangan kekar yang melingkari pinggangnya. Namun kekuatannya jauh berada dibawah King Arguz.
King Arguz membalikkan paksa tubuh rania. Menatap tajam pada gadis pemilik kelopak mungil yang nampak sangat ketakutan.
Tidak seperti biasanya, kali ini kiriman ibu suri nampak berbeda.
Satu
Bibir ranum itu nampak segar
Dua
Aromanya dipenuhi ketakutan seperti bertemu dengan binatang liar
Tiga
King Arguz memutuskan mencium rania, sama seperti mencium gadis kiriman ibu suri sebelumnya.
Namun rania nampak kaku, tidak membalas seperti gadis gadis sebelumnya.
“Bertaruh untuk hidup?”
“Sa…saya mohon ampun Raja. Sepertinya saya salah masuk kamar.”
“Terlalu bodoh. Katakan saja bahwa kau kiriman ibu suri bukan?”
“Saya mohon ampun. Saya tidak tau kalau malam ini ibu suri dan madam alkali menjebak saya.”
“Jika kamu tidak tau tentang ini. Maka kanu pasti tau tentang apa yang terjadi pada gadis kiriman ibu suri untukku bukan.”
Rania memberingsut mundur saat tangan king arguz tidak mencengkramnya erat. Rupanya kibg arguz memilih untuk membuat rania semakin ketakutan.
“Aku rasa kau tau bukan?”
Kin arguz melangkah maji, mendekati rania dengan sebuag belati ditangannya.
“Tuan… saya mohon ampun.”
Tanpa berpikir panjang rania menggoreskan tusuk konde kepergelangan tangannya. Membuat darah segar memancar deras. Matanya mulai berkunang-kunang dan cahaya semakin menghilang.
Di detik terakhir kesadarannya, ia melihat king arguz mendekatinya. Dan tangan kekar itu merengkuh lalu menggendongnya.
“Dasar bodoh”
King Argiz merobek gaun rania lalu membungkus pergelangan tangan rania. Menghentikan peredaran darah yang keluar akibat goresan.
Rania mengerjapkan matanya berulang kali. Ia masih hidup. Dirabanya pergelangan tangan kanannya, terbungkus erat kain.
“Tidurlah, akan ada hukuman untukmu esok pagi. Bertaruh untuk hidup heh? Baiklah mari kita lihat seberapa tahan dirimu hidup dibawah hukumanku yang lain.”
Kata-kata mematikan. Selalu ada penawaran dibalik penawaran. Dan lagi-lagi, tangan kekar itu merengkuh pinggangnya mendekat dengan tubuh king arguz. Mencoba menyalurkan rasa hangat dimalam yang sangat dingin.
typo bertebaran, tapi bagus alurnya :bergoyang : :
makassih kaka sarannya :v masih noob saia butuh saran
kirain tadi spin of nya PSA
suka
ko gada narasi penjelasan sikon sih…kurang nyaman bacanya..
maaf kaka, lain kali mimin usahain pake sikon. Makasih sarannya kaka.
Aku suka cuma alurnya kecepatan menurut aku.. part sebelum dan sesudahnya tidak masuk/?
Kalo kata aku ini kependekan akubsih ga masalahin typo tapi kalo bisa di periksa ulang lagi sblm dipost soalnya PSA ini blog yang bisa dibilang besar viewersnya bnyak please sering” update ya
Hehehe maaf kalo bahasa ku kura mengenakkan ku cuman memberi masukan biar kedepan lebih baik lagi
Oke keep fighting authornim
Sepertinya terlalu singkat ya?dan maaf, biasanya menyebut raja dengan sebutan Yang Mulia..
Yoyoyoy