CAPITAL–Prolog

semua berawal dari hilangnya saphirus, permata terakhir lambang kejayaan Polagrus. Darius sebagai raja berjanji akan memberikan hadiah sebesar-besarnya kepada penemu saphirus, sayangnya ia tak tau bahwa Arguzen putra kandungnya sendirilah yang mencurinya hanya demi sebuah bunga merah yang tak pernah dilihatnya.

Darius berubah menjadi kejam. Mengirim arguzen pergi kesekolah militer diusianya yang terbilang bocah. Dan sukses menumbuhkan monster pada diri arguzen. Monster yang bernama Dendam. Bahkan sampai arguzen menjadi raja.

Kisah belasan tahun itu sangat mampu membuat rania tertidur pulas. Seolah olah dongeng pengantar tidur yang membosankan. Sayangnya ia terlalu bodoh untuk memahami bahwa ada satu hal yang tak didengarnya. Kenyataan bahwa gadis yang menginjak usia 17 tahun akan dikirim menjadi budak raja Arguz, bukan sebagai pemuas nafsu. Karena yang dibutuhkan arguzen adalah darah demi kesehatan gadis yang kini terbaring lemah dengan status permaisuri.

Semua berjalan sesuai rencana

“Rania cepatlah…”

Wanita paruh baya itu setengah kesal sembari melirik arloji cantik dipergelangan tangannya.

“Ibu kenapa aku harus memakai gaun… ibu aku tidak mau..”