Entah kenapa di sudut temaram, di bilik reyot itu ku dapati sosok bayangannya. Menatap nanar padaku dengan wajah memucat dan tersenyum getir. Sesaat, sosoknya mendekat, wajahnya kian terlihat samar. Dia berbisik pelan,
“Kau tangguh!”
Seketika, wujudnya lenyap bak asap lilin mengudara. Membiarkanku terpaku sendirian dalam samar-samar suara yang nyata atau tidak.
Harus tangguh