Disudut perpustakaan sebuah sekolah, tampak sepasang murid yang sedang bersantai. Sst,, mereka akan jadi tokoh utama dalam cerita ini.
Perkenalkan, nama mereka adalah Elcy dan Indra
“Oi, kamu baca apa?” Indra bertanya sambil menopang dagunya.
“Ini… Aku baca buku” Elcy yang menjawab sekenanya mendapat dengusan dari Indra.
“Iyaa, tau itu buku. Gak ada yang bilang itu batu”
“Yaa kan batu juga bisa dibaca….” Elcy yang mulai terusik, meletakkan bukunya dan menatap Indra.
“Kalau baca pikiranku bisa gak?” Ada kilat jahil di mata Indra saat menanyakannya
“Hmmm, biar aku baca ya…” Elcy mengangkat salah satu tangannya dan mengarahkan ke Indra – bergaya seperti mentalis – sambil memiringkan kepalanya.
“10… 9… 8… 7…” Indra mulai menghitung mundur.
“Harus ya pakai waktu?” Elcy mulai memusatkan perhatiannya pada Indra. Tertarik oleh cahaya jahil di mata Indra
“2…”
“Eh, kok langsung 2 sih?” Elcy memegang tangan Indra yang menunjukan lambang peace sambil terkikik geli.
“Saaa…..”
“Rendang” Elcy menjawab apa saja yang muncul dibenaknya.
“Hhahahaha,, apa – apaan. Kenapa rendang?”
“Sssstttttt” terdengar suara sst-an dari pengunjung perpustakaan yang lain.
Mereka berdua malah terkikik menghiraukan teguran pengunjung perpustakaan.
“Aku ingin kita bahagia” Indra yang sudah tenang menyuarakan pikirannya.
“Kita sudah bahagia” Elcy menjawab dengan senyum lembut di wajahnya
“Aku ingin kita seperti mereka” Indra menunjuk ke pasangan yang ada di luar jendela perpustakaan. Pasangan itu terlihat tertawa bersama sambil makan cilok.
“Oh, kamu ingin cilok?” celetuk Elcy dengan polosnya dan mendapat tatapan tajam dari Indra.
Elcy yang mendapat tatapan tajam dari Indra terkikik dan kemudian memegang tangan Indra. Digenggamnya tangan Indra kemudian mata Elcy menatap Indra dengan serius.
“Ya, mereka terlihat bahagia. Tapi apa kamu gak sadar? Kita juga terlihat bahagia. Dari sudut pandang orang – orang yang melihat kita, mereka akan mengatakan kita pasangan yang bahagia. Baik mereka maupun kita, kita semua terlihat bahagia. Karena apa? Karena saat kita menghadapi masalah, kita tidak pernah menceritakannya. Saat kita bertengkar, kita berusaha supaya kita tetap terlihat baik – baik saja sambil kita berusaha instrospeksi diri. Itu semua jalan kita menjadi dewasa dan menjadi lebih baik.” Jeda sesaat.
“Dan bila kita bersyukur dengan keadaan kita sekarang, kita bisa bahagia. Bahkan dalam detik ini, kalo kamu mau, kita bisa bahagia.” Elcy mengakhiri ucapannya dengan senyum manis dan mengecup ringan tangan Indra yang ada di genggamannya.
Indra tersenyum, mengecup ringan tangan Elcy dan mengajaknya keluar untuk membeli cilok.
Arggggghhh jdi mau cilok jg ehhhh hihi
Ini udahan ceritany ya? Tag ny short story tp judulny obor 1, mga ada kelanjutannya ?
Ceritany sweet
Semangat menulis
Hallo Farahzamani5, sebelumnya terima kasih sudah baca cerita gaje saia ??
Cilok emang selalu menggoda ya,kkk~ ??
Kalo utk cerita ini, udahan dong… Kan mereka udh beli cilok tuh, hhehehee ??
Tenang,, ada OBOR yg lain :BAAAAAA
Kenapa judulnya obor? :ragunih
Hallo Delpph, sebelumnya makasih sudah baca cerita geje saia ??
Obor akronim dr Obrolan Romantis ??
OBOR = ObrOlan Romantis..
Cilok enak nih dingin2