Vitamins Blog

Lord Of The Demon’s Bride Bab 12

Bookmark
Please login to bookmark Close

BAB 12

THE FALLEN

 

 

Hera muncul di kamar Priam, sang dewi berdiri disamping ranjang. beberapa detik kemudian Priam dan Rivan juga muncul di depan balkon. Erinyes mengenggam kedua pedangnya erat, waspada. Rivan mengarahkan eagel dessertnya kearah Hera.
Hera tersenyum angkuh, sang dewi memegang belatinya erat bersiap menyerang wanita yang tertidur pulas diatas ranjang Priam. “ucapkan selamat tinggal ksatria” hera hendak menancap belatinya di dada kiri Estel tetapi sebuah anak panah melesat dan menancap lengan kanannya sampai Hera terhempas membentur dinding bata. Priam tidak sempat berpikir semua terjadi dengan cepat kamarnya tiba-tiba dipenuhi sepasukan wanita berpakaian perang putih dengan busur yang mengarah kearahnya dan Rivan. Sebagian lagi mengapit Hera dengan pedang yang terhunus siaga. Valkyrie. Pasukan khusus Niflhaim.
Pintu kamarnya rubuh dengan bunyi dentuman keras. Semua ksatria terkejut dengan pemandangan dihadapan mereka.
“Jatuhkan senjata kalian ksatria” seorang pria bermata biru berjalan masuk dari balkon, armornya berwarna silver, sebuah palu ditangan kirinya. Rambut pria itu panjang menyentuh kerah lehernya.
“Kal jaga para ksatria, aku akan membawa Estel ke Asgard” pria itu mendekati ranjang hendak menggendong Estel.
“Jauhkan tanganmu dari milikku” Erinyes mengamuk, melesat maju kearah pria asing itu, menebas para Valkryie yang menghalangi jalannya. Pria itu menangkis pedang Erinyes dengan palunya. Terkejut melihat makhluk dihadapannya. Erinyes menarik Estel kedalam pelukkannya, menjaga wanita itu defensif.
“Sebaiknya kau menjauh dari Estel jika kau ingin kepalamu masih ditubuhmu” Lysander memukul lengan wanita dihadapannya, menodongkan belati tepat dileher wanita itu.
“Apa tujuan kalian kemari” tanya Rivan sambil mengarahkan dessert eagelnya ke kepala seorang Valkryie.
“aku Thor Son Of Odin Allfather. Aku datang menjemput sepupuku Estel” Thor tidak melepaskan pandangannya dari Estel yang sedang dipeluk Daemon. takjub melihat perlakuan Daemon kepada Estel.
“Estel milik kami, kami tidak mengijinkan kalian membawanya” Erinyes menggeram, melempar tatapan membunuh kearah thor.
Hera tertawa terbahak-bahak “sungguh ironis, baiklah aku akan menunggu disaat kau tidak bisa menanggung nasibmu dan membunuh wanita itu. tapi ingat relik Zeus harus ditemukan sebelum para Titan menemukannya terlebih dahulu” Hera berteleportasi.
“Estel harus Ke Asgard ini perintah Odin, sebaiknya kalian menyadarkan saudara kalian itu. jika aku tidak kembali dengan Estel, Asgard akan mengirimkan pasukannya untuk menghancurkan kastil kalian” ujar pria bernama Kal.
Erinyes menggeram, mengeratkan pelukkannya pada Estel, mengacungkan pedangnya defensif.
“Sialan, lakukan sesuatu” Helios memijit keningnya pusing.
Rivan memegang bahu Xander lalu berteleportasi kesamping Priam, tanpa aba-aba Rivan menarik Priam hingga menjauh dari Estel. Priam meraung marah, meronta tidak terima, tinjunya mengenai rahang Rivan hingga tulang rahangnya berderak patah.
“Brengsek, Priam kendalikan dirimu” Xander mengunci tubuh Priam yang masih berwujud Daemon. Tubuhnya tertusuk tanduk-tanduk dipunggung pria itu.
“Ambilkan rantai Hepahestus Ionia” perintah Xander, Helios dan Lysander menahan kaki Priam kuat. Kaki Priam menendang membabi buta.
“Bawa Estel sekarang” Daryian membantu Xander menahan Priam yang semakin meronta mengigit lengan Xander buas. Mencakar bahu Daryian disampingnya.
“Tidak, tidak, jangan bawa milikku”
Thor bergegas menggendong Estel sebelum Priam berhasil meloloskan diri “Odin berkata kalian harus melewati lubang neraka untuk bisa menunju rumah Hades. Tempatnya di Roma, sebuah capel tua” semua ksatria mengangguk mengerti. “aku tinggalkan Kal untuk membantu kalian”
“Apakah Estel akan kembali” tanya Daryian resah. Resah karena Priam dan Erinyes akan menggila jika Estel tidak ada. Keposesifan keduanya akan berdampak buruk kepada penghuni kastil.
“Ada jawaban yang harus putri cari” jelas Kal tenang. “Valkyrie lindungi putri mahkota” perintah Kal tegas.
Semua Valkrie memberi hormat kepada Kal lalu berjalan kearah balkon melompat turun kearah rumput hijau dihalaman samping kastil. Sebuah sinar terang berwarna pelangi dari langit menyinari halaman kastil, Thor memeluk estel erat lalu melangkah kedalam cahaya pelangi itu diikuti para Valkyrie. Mereka menghilang sedetik kemudian, meninggalkan tanda crop cycle direrumputan.

***

Semua ksatria bernapas lega ketika Priam sudah dirantai, rantai Hepahestus adalah rantai dewa yang tidak akan bisa dibuka selain dengan kuncinya. Rantai itu sangat kuat dan mengikat siapa saja hingga tidak bisa melepaskan diri.
Xander meninju Priam, hidung ksatria patah. Ionia yang marah melihat Xander berdarah oleh Priam menikam jantung priam kejam hingga pria itu pingsan.
Mereka bergantian jaga, cemas Priam akan bangun dan mulai memberontak, Kal berdiri disamping ranjang mengamati ksatria yang pingsan itu.
“Kenapa Daemon ini ingin melindungi putri mahkota”
Daryian melempar pandangan kearah Helios menyuruhnya untuk menjelaskan, Helios mendengus kesal “Priam dan daemonnya menganggap Estel adalah pasangan mereka”
Wajah Kal berubah merah padam penuh amarah “putri mahkota milik Niflhaim, dirinya memiliki tanggung jawab setelah kematian ratu Hel”
Helios menatap Priam yang masih terbaring dengan tangan terikat erat “Priam memiliki takdir untuk mencintai seorang anak Zeus dan dirinya ditakdirkan untuk menanggung siksaan itu” Helios melempar tatapan “kau pasti paham maksudku” kepada Kal .
“itu terlarang” bentak Kal “Ratu Hel berpesan padaku untuk menjauhkan Estel dari Midgar, meskipun Ratu Hel sendiri yang meminta Estel untuk mencari Zeus. Aku tidak menyangka bahwa putri merupakan anak Zeus”.
Daryian mengusap rambutnya frustasi “semua ini terlalu cepat, apakah para Titan melakukan sebuah permainan untuk kita”

 

***

Arvedui berdiri menatap kesibukan kota New York dimalam hari, lampu-lampu menyerupai pelangi memenuhi penglihatannya, malam yang seharusnya berbintang ditutupi oleh cahaya buatan manusia. Arvedui rindu terbang melintasi langit, merasakan udara menerpa wajahnya. Tangan Arvedui mengepal masa lalu berkelabat dipikirannya, Priam pemimpin para ksatria elit Zeus mencabut sayapnya tiga ratus tahun lalu saat pertarungan para Fallen dan ksatria Zeus untuk pertama kalinya. Dulu Arvedui adalah malaikat ksatria, bertugas menumpas Daemon yang melarikan diri dari neraka tetapi perlahan hatinya berubah menjadi hitam , tidak mampu menahan godaan untuk melukai manusia. Dirinya dibuang bersama malaikat ksatria lainnya.
“Arvedui, seorang mortal dijadikan sandera” Folcwine terbang melewati atap yang sengaja dibuka, sayapnya berwarna hitam pekat mengepak lembut.

“Siapa” desis Arvedui, selama ini dirinya telah berhati-hati untuk menyembunyikan identitas para Fallen dari ksatria zeus. Paladine adalah kedok sempurna Fallen untuk menutupi tujuan sebenarnya mereka yaitu menghancurkan semua immortal didunia. Immortal hanya mengotori bumi terutama Daemon yang dimiliki ksatria Zeus.
“Eowyn Alcarin” Arvedui berbalik cepat, tersenyum penuh kemenangan.
“Gadis itu reinkernasi Tinuviel, pasangan salah satu Styx” ini semakin menarik pikir Arvedui gadis itu salah satu yang terbaik dikelasnya seperti dua ratus tahun lalu tinuviel pejuang mortal yang tangguh. Kali gadis itu akan melakukannya lagi. mengkhianati salah satu ksatria Zeus.
“Dua jam lalu Eowyn mengirim koordinat tempat penyekapannya”
Arvedui menduduki kursinya santai “siapkan para Fallen, minta Thrain memimpin serangan ke Hunedoara”.

 

 

Comment ?

ryindini

i love reading

6 Komentar

  1. nandyguest704 menulis:

    :NGEBETT :NGEBETT :NGEBETT

  2. Wadi, semua masalah datang dari para wanita

  3. Waduh

  4. Kira2 kapan lanjut ya minnn?

  5. nisyafaarhani menulis:

    spirittt

  6. Wanitaaa