PROLOG
Ia berlari kencang sesekali menengok kearah belakang. Gelapnya malam tak menyurutkan langkah kakinya untuk berlari dengan kencang. Suara gemerisik dan ranting patah yang bersautan dibelakangnya menandakan orang-orang yang kini tengah mengejarnya semakin mendekat. Ia menambah kecepatan berlarinya. Wajahnya terasa sakit akibat terkena ranting-ranting pohon yang ia lewati. Ia tidak bisa berhenti berlari. Atau dirinya akan mati di kegelapan hutan yang mencekam.
Ia berhenti sejenak menatap sekelilingnya, untuk menemukan tempat persembunyian. Tidak mungkin dirinya terus berlari. Bisa-bisa ia akan tertangkap. Nafasnya yang memburu menandakan dirinya sudah terlalu lelah untuk berlari.
Melihat pohon yang begitu rindang dan menjulang tinggi ia tak membuang waktu untuk segera memanjat pohon tersebut. Ah tak sia-sia dirinya jago memanjat pohon ketika kecil. Malam yang pekat disekitar hutan membantu dirinya untuk bersembunyi di dahan pohon tersebut. Ia berusaha menenangkan debaran jantungnya. Ketika orang-orang yang mengejarnya melewati pohon tempat persembunyiannya, ia menghela nafas lega. Namun tak berselang lama, tubuhnya menegang ketika dahan ia jadikan persembunyian bergoyang. Ia merasakan seseorang dibelakangnya. Nafasnya tercekat dan wajahnya pucat pasi mendengar suara yang bisa ia pastikan itu suara laki-laki.
“Hai, gadis manis.” Ia merasakan seringaian seseorang tersebut ketika suara laki-laki itu menggema ditelinga ya. Belum sempat membalikkan badan. Kesadaran mulai menghilang dan hanya kegelapan yang ia rasakan.
•••
See u soon 😘
On the first part•••
Hmmmmmm