Dahulu
Aku bedoa pada sang ilahi
Agar menghapuskan rasaku padanya
Bila dia bukan yang terbaik bagiku
Sang ilahi mendengarku
Dia dijauhkan dariku sejauh jauhnya
Lalu
Kamu datang dari masalaku
Kamu datang tanpa beban
Kamu datang seakan segalanya takpernah terjadi
Senyummu
Senyummu mengingatkan aku segalanya
Tentang betapa kejamnya aku membuangmu
Tentang betapa bengisnya sifatku menolak kedatanganmu
Tapi kau tetap tersenyum dengan cara itu padaku
Kau datang
Tapi dengan menggenggam tangannya
Kau bukan lagi untukku
Kau bagaikan fatamorgana ditengah gurun
Kau menyejukkan hatiku
Tapi kau takkan pernah lagi jadi mikikku
Bahkan senyum itu takkan lagi prrnah jadi kepunyaanku
Kini
Haruskah aku berdoa pada sang ilahi
Agar senyummu di hapuskan dari hatiku?
-dari gadis yang selalu menengok kearah belakang