Vitamins Blog

Married life: 2.1

Bookmark
Please login to bookmark Close


26 votes, average: 1.00 out of 1 (26 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Dijalanyang menjadi tempat operasi, ternyata memang tidak jauh dari caffe. Regio, saat ini beserta jajarannya sedang menilang pelanggar lalu lintas. Aku sendiri duduk di mobil sambil mengecek email dari laptop yang ku bawa, untuk mengusir kejenuhan.

Mbak Miranda dan yang lainnya tidak tau, jika aku ada di sini karena kaca mobil ini gelap, dan parkirnya yang agak jauh dari mereka. Terlihat mbak Miranda masih mencoba menarik perhatian Regio yang terus fokus dengan tugasnya.

Mungkin aku ada rasa pada Regio, karena saat ini aku merasa jengah dengan kelakuan mbak Miranda. Padahal jelas jelas tadi Regio sudah memperkenalkan aku pada mereka. Tapi sepertinya mbak Miranda masih tidak percaya, jika Regio sudah memiliki istri.

” Wah kakak, disini??? Kok gak keluar. Gak kepanasan apa diem mulu di mobil. ” Aku meneliti siapa orang ini, ternyata dia Richard temanku pas SMA yang sering ngejar ngejar aku.

” Richard, kamu polisi??? Kok cakep ya sekarang” pujiku yang dulu memang Richard adalah anak yang kurus kering, tidak seperti sekarang.

” Akh kaka, bisa adja. Tolong dong, aku di suruh bawa surat tilang di dashboard kak.” Pletak…..

” Awww….. Sakit Ndan.” Jerit Richard yang terkena pukulan dari Regio.

” Saya nyuruh kamu ngambil surat tilang, bukan nyuruh kamu godain istri saya. ” Geram regio yang terlihat kesal sekali.

” Yehh… Cemburuan amat Ndan, dia kan temen saya di SMA. Cuman ngobrol bentar, gak sampai nostalgia juga kok Ndan.” Richard langsung lari ke jalan lagi.

” Dia ngomong apa adja sama kamu??” Tanya Regio.

” Cuman say hello adja, bawain minumannya. Lumayan panas udah sore juga, kasian temen temen kamu.” Aku bawa cake ku menuju mobil polisi, di belakang Regio membawa minumannya.

” Ini ada camilan, sama minum. Kalian bisa gantian nilangnya, ini icip icip dulu.” Seruku pada para polisi.

” Siap Bu bos, baik banget dech Bu bos. Gak kayak pak bos yang serba pelit.” Richard langsung mencomot cake bagiannya dan mengambil sebotol minuman. Lalu kembali ke jalan, karena Regio hampir saja melemparinya dengan minuman yang dia bawa.

” Mbak Miranda, sini. Ini ada cake sama minum” tawarku, dan orang itu hanya melirikku sekilas.

” Nggak makasih, saya diet.” Jawabnya ketus.

” Diet kok belinya nasi Padang” cibirku padanya langsung.

” Masuk lagi gih, disini panas. Ntar pusing kepanasan.” Regio membelai rambut ku, dia begitu perhatian dan lembut padaku.

” Ekh…. Itu apa???” Aku yang tidak menggubris perkataan Regio, melihat seorang cowok yang berjalan dari arah kanan meletakkan sesuatu di bungkus plastik hitam lumayan besar dekat tong sampah. Persis di dekat gerombolan polisi dan pelanggar lalu lintas. Aku berjalan mendekati bungkusan itu, setelah mengambil laptopku.

Dari jarak 5 langkah ke bungkusan plastik hitam itu, aku buka laptopku dan mulai mendeteksi apa yang ada di dalam kresek itu. Lewat aplikasi rahasia yang di buat tanteku 5 th lalu untuk CIA.

” Bom…. 10 detik lagi.” Seruku yang langsung lari. Semua orang lari tunggang langgang, laptopku jatuh meluncur ke aspal. Saat ingin mengambilnya, Regio meraih tanganku dan menarikku lari dan bersembunyi.

Duarrrr……

Duarrrr…..

Duarrrr……

Ledakan demi ledakan terjadi, diawali oleh bom itu sendiri lalu di susul oleh kendaraan yang berkumpul disana.

” Laptop aku” aku yang ingin mengambil laptopku tertahan oleh rengkuhan tangan Regio di perutku.

” Kirim bantuan dan ambulance. Juga densus 88.” Lapor Regio di telponnya, tanpa melepaskan aku.

” Lepas, aku mau ngambil laptop aku.” Bukannya melonggar, pelukan tangan Regio makin erat.

” Kamu gak liat, kaki kamu berdarah. Kamu malah khawatirkan barang mati, daripada diri kamu sendiri.” Setelah di beri tahu, aku baru sadar jika kakiku terkena pecahan kaca yang entah bagaimana bisa melukai betisku.

” Lapor Ndan, tidak ada yang meninggal. 6 orang mengalami luka serius dan 10 orang mengalami luka ringan. Dan si pe ngebom berhasil melarikan diri.” Lapor Richard pada Regio.

” Bawa para korban ke rumah sakit terdekat. Termasuk istri saya.” Setelah mengatakan itu, beberapa mobil ambulance dan densus 88 datang ke tempat ini.

seinnabilla

Punya imajinasi tinggi terhadap ide cerita. Tapi tidak bisa menguraikan cerita itu sendiri.

6 Komentar

  1. haha cemburu regio

  2. Kak, aku pengen baca kelanjutan Emperor’s Consort dan The General’s Wife gimana caranya ya. Saya pendatang baru, jadi masih awam untuk ini….. Makasih

    1. Kan ada di halaman utama, kamu bisa klik gambar atau daftarnya. Mudah kok. Kalo kamu klik part berapa adja. Nanti di bawahnya akan ada part yang lainnya. Coba adja.

  3. laptopnya canggih bisa deteksi bom

    1. Iya, sengaja bikin fantasi juga. Haha….

  4. wahhh ada bom ????