Vitamins Blog

Asyca mate: new family

Bookmark
Please login to bookmark Close
17 votes, average: 1.00 out of 1 (17 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Aku menatap takjub ke arah kastil yang terlihat kuno ini, tanganku di Tarim Damien masuk ke dalam. Terasa aura modern di dalam sini dengan barang barang yang berkelas, dan mewah.

Pelayan berbaris dari pintu masuk hingga tangga menyambut kedatangan kami, di bawah tangga ada beberapa orang yang ku yakini mereka keluarga Damien.

” Dia terlihat rapuh, apa benar dia orang yang kau cari.” Sambutan yang sinis terlontar dari bibir wanita yang berdandan anggun dan sexi. Dia bersandar pada pria yang tersenyum tulus padaku.

” Jangan dengarkan apa kata dia, dia memang seperti itu.  Aku Milano dan dia mateku Sia. Di sebelahku Daren dan matenya Nara. Adik dari pria di sebelahmu, sedangkan aku hanya sahabatnya yang beruntung menjadi mate dari adiknya yang kedua.” Milano memperkenalkan orang orang di depanku, dia murah senyum tidak seperti orang di sisiku yang minim ekspresi.

” Minggir lah, dia butuh istirahat.” Damien kembali menarikku untuk mengikutinya.

” Aku lapar…” Cicit ku yang merasa lapar, meski malu ku katakan apa yang aku rasakan padanya.

” Bawakan makanan ke kamarku.” Serunya tanpa menghentikan langkahnya.

” Akh… Aku rindu aromamu” dia membalikkan badannya, dan menghimpit ku di pintu sesaat aku di bawa masuk ke kamarnya.

” Kau ini, apa kepada setiap wanita kau melakukan hal ini. ” Sentakku yang sangat risih dengan kelakuan orang ini.

” Tidak, hanya padamu aku begini. Karena aromamu membuatku ingin menghirupnya selalu.” Dia terus saja membenamkan wajahnya di leherku, lama kelamaan aura Damien berubah. Dia terlihat panas dengan aura merahnya, dia menatapku sendu.

” May i” tatapannya sungguh sendu ditambah tatapan yang tidak ku mengerti. Dia seperti menahan sesuatu yang sangat menyiksa.

” Apa??? Kau membuatku takut” aku benar benar takut melihat dia seperti ini. Dia menjilat bibirnya sensual, dan tatapannya lurus ke leherku.

” Aku tidak tahan” dia memerangkap ku lebih erat, dia menjilat leherku dan menggigitnya.

” Arghhh……”

seinnabilla

Punya imajinasi tinggi terhadap ide cerita. Tapi tidak bisa menguraikan cerita itu sendiri.

2 Komentar

  1. duh damien gak sabaran amat

    1. Iya ya… Haha :cintakamumuach