Vitamins Blog

Aisya Ra

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

Love it! (No Ratings Yet)

Loading…
Dengan tekad sekuat baja, aku dengan berani maju ke depan. Saat namaku akhirnya keluar mendapatkan giliran untuk keluar dari tempat ini. Dengan semangat pejuang, aku terbang menuju ke negara lain. Berharap kehidupan ku, akan semakin baik daripada di tempat kelahiran ku.
Proses demi proses ku lewati dengan patuh, meskipun tubuhku sudah meneriakkan kata lelah.
” ini kamarmu, perkenalkan aku Jameela selaku kepala pelayan di istana ini. Istirahatlah, besok pagi jam 3 subuh kita akan mulai bekerja.” Selamat datang di dunia baru, dunia para asisten rumah tangga. Aku memilih bekerja di luar negeri akibat dari gaji pembantu di tempatku tinggal hanya sedikit. Tidak bisa memenuhi kebutuhan yang semakin besar tiap saat, di tambah para majikan ku yang selalu menggoda ku untuk jadi simpanan mereka. Aku sangat muak dengan hal itu, dan dengan bulat ku putuskan untuk bekerja di arab Saudi.

….

Sebulan sudah aku ada di sini, mereka begitu baik dalam mengajariku bagaimana menjadi pembantu yang baik dan benar. Disini dituntut memiliki etika yang baik walau hanya seorang pembantu. Karena disini aku bekerja dalam lingkup istana keluarga Al Rasyid yang terkenal.
Dalam sebulan, sudah 2 kali para putri dan pangeran mengadakan pesta. Hal itu membuat pekerjaan kami semakin banyak, hingga rasanya aku ingin kembali ke kampung halaman.
” Aisya, bersihkan kamar pangeran di atas. Berdua bersama Maya, cepat.” Perintah ibu Jameela untuk pertama kalinya, aku di suruh membersihkan kamar pangeran.
Dengan teliti dan cepat kami membereskan kamar luas ini, aku dan Maya lalu keluar membawa cucian kotor.
” kau tau, pangeran katanya sedang mendekati putri dari keluarga At Taher. Yang katanya lagi keluarga itu kehilangan salah satu istri kesayangan raja 20 tahun yang lalu, dan sang istri sedang dalam hamil muda.” Gosip Maya padaku, yang sangat tidak nyambung antara kedekatan sang pangeran dengan kisah raja Taher kehilangan istri.
” apa hubungannya coba??” Ku ungkapkan​ kebingunganku akan gosip yang dia berikan.
” ya siapa tau kau itu anak yang hilang itu, kau itu kan campuran dari Arab dan Indonesia.” Ungkap Maya yang menurutku konyol.
Aku hanya bisa tersenyum kecut, mamah meninggal saat umurku 15. Dia hidup dengan pas Pasan, hingga aku harus puas dengan mencicipi bangku SMP saja. Mamah tidak pernah mengungkit atau membicarakan tentang ayahku, dia selalu berkata jika ayahku itu terlalu jauh untuk di gapai. Biarkan dia dengan dunianya, dan kami menjalani hidup di dunia kami sendiri. Setelah mamah meninggal, aku ikut tetanggaku bekerja di kota menjadi pembantu. Banyak para majikan yang menggodaku, hingga aku selalu berpindah pindah majikan akibat sang majikan cemburu padaku.
2 tahun lalu aku akhirnya bisa menetap di rumah majikannya yang sudah lansia dan sendirian. Disana aku bisa meraih paket c. Di sela sela pekerjaanku. 4 bulan lalu nenek Lala meninggal, hingga mau tidak mau aku menganggur. Tetanggaku menawarkan jadi pembantu di luar negeri, karena sudah tidak punya siapa-siapa​. Akhirnya aku disini sekarang, mencoba peruntungan di negeri orang. Hanya 2 buah photo dan kalung berliontin gembok yang di tinggalkan mamah padaku. Tidak ada barang berharga lainnya selain photo itu dan kalung yang selalu ku pakai kemanapun aku pergi.
” jangan bergosip, bekerja kembali” tegur ibu Jameela pada kami.
Selepas bekerja, jam 9 ini adalah jam bebas kami. Kami sedang berkumpul di ruangan khusus para pembantu wanita. Mereka membuka segala atribut yang mengharuskan kami tertutup walau sedang bekerja.
Mereka saling mendandani, termasuk aku yang di dandani Maya.
” lihat, Aisya terlihat seperti para Puteri jika berpenampilan seperti ini” seru Maya membuat semua Menoleh padaku.
” rasanya aku seperti mengenal wajahmu, wajahmu mengingatkan aku pada seseorang” ungkap ibu Jameela, dia menatapku lekat.
” Siapa nama ibumu???” Tanyanya dengan serius.
” Nama ibuku, Ranisa Saleema. Ini photonya” ku keluarkan photo ibuku dari dompetku, tanpa pikir panjang ku perlihatkan pada Bu Jameela.
” astaga, kau anak Ranisa. Dulu ibumu dan aku bekerja di tempat yang sama. Pantas saja kau familiar, kau di satu sisi mirip dengan mereka.” Ibu Jameela memelukku, dia menangis membuat kami semua terperangah.
” ibu kenal ibu saya” tanyaku tak percaya.
” ya saya kenal, bagaimana kabar ibumu. Kenapa kau malah kesini?? Apa ibumu tidak melarangmu.” Dia membawaku ke kamarnya sebelum bertanya seperti itu padaku.
” ibu saya sudah meninggal saat saya berumur 15. Dan saya tidak punya keluarga lain selain ibu saya.” Jawabku dengan jujur.
” masyaallah, inalillahi. Malang benar nasibmu nak, tapi sungguh keajaiban kita di pertemukan di sini. Saya bersyukur, bisa melihat engkau tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita.” Pujinya yang membuatku melupakan kesedihanku.
” besok ada penjamuan keluarga At Taher, saat mereka datang. Kau harus bisa bersembunyi dan lebih baik berdiam di sini. Ibumu dulu punya masalah dengan keluarga itu, jika aku saja bisa merasa familiar melihatmu. Mereka pun bisa merasa kau mirip ibumu. Jadi kau bisa berpura pura sakit besok. Ingat pesanku ya, ini demi kebaikanmu​.” Tutur ibu Jameela padaku, kata katanya membuatku ngeri. Walau penasaran, aku tidak ingin menanyakan masalah apa yang terjadi pada ibuku.
Biarlah nanti setelah jamuan ini selesai aku akan menanyakan masa lalu ibuku pada ibu Jameela.

………….

Alangkah terkejutnya aku, saat ini. Karena saat bangun tadi tubuhku benar-benar​ lemas, dan tak perlu berpura-pura sakit untuk membuatku tidak ikut bekerja. Karena saat ini aku sudah meringkuk dengan badan yang serasa panas terbakar.
Aku meraba nakas di sisi tempat tidurku, aku sangat kehausan. Tapi gelas dan pocinya kosong tanpa air, tidak ada satu orang pun di tempat ini. Karena mereka sibuk menyiapkan jamuan, aku dengan bersusah payah keluar dari kamar. Berjalan dengan meraba dinding untuk mencapai dapur, kepalaku semakin berat, seluruh ruangan serasa berputar. Tetap ku paksakan untuk berjalan karena rasa haus itu semakin menyiksaku. Baru selangkah, tubuhku tidak bisa ku gerakan lagi. Aku sudah membayangkan jika aku akan jatuh menghantam lantai, sebelum kegelapan menyelimuti. Ku rasakan tangan kokoh meraihku, hingga aku tidak menghantam lantai.

seinnabilla

Punya imajinasi tinggi terhadap ide cerita. Tapi tidak bisa menguraikan cerita itu sendiri.

23 Komentar

  1. Vote dulu yaakkk

    1. seinnabilla menulis:

      Makasih

    2. Samasamaaa

  2. Aulia Rahmi menulis:

    Aku pikir ini cerita tentang Aisyah istri Nabi.. eh ternyata bukan..

    1. farahzamani5 menulis:

      Sma, td jg aq mikirny bgtu pas bca cpt hehe

    2. Aku juga mikir kek gitu waktu liat judulnya

    3. seinnabilla menulis:

      Hehe… maaf bukan. Melenceng dari ekspetasi kalian ya.

    4. farahzamani5 menulis:

      Btw tapi kenapa judulny aisyah ra?

  3. farahzamani5 menulis:

    Aq bru bca cpt blom bsa komen yg bnr hihi
    Vote dlu ya ka

  4. Kasih vote dulu baru baca, hihi

  5. Ini masih ada lanjutannya kn?
    Agak gantung soalnya kalo endingnya disini, hhe

  6. farahzamani5 menulis:

    Nahh loh tangan siapakah itu?tangan pangeran kah eaaaa
    Ada masalah apa antara ibu ny aisya dan keluarga itu emmm penasaran
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat trs ya
    Btw ra dri aisya ra itu kepanjangan dri apa ya, kmrn sempet mikir ini cerita ttng aisya radiallahu anha krna judulny bgtu hihi

    1. seinnabilla menulis:

      Aku belum kepikiran, ntar dech aku pikirin dulu Ra itu apaan. Hihi… peaceee…. :menyerah

    2. farahzamani5 menulis:

      Oalah haha
      Okehhh okehhh
      Mga segera ketemu jawabanny yak
      Semangatttt

  7. KhairaAlfia menulis:

    Tangan Sang Pangerankah??
    ??

  8. fitriartemisia menulis:

    nahloh, siapa yg nyelametin uwuwuwuww

  9. Ini ada lanjutannya gaaa

  10. farahzamani5 menulis:

    Ka, part ini abis diedit yak, ratings ny hilang/vote ny ga bsa di klik bagi yg bru liat tulisan ini, mungkin pas diedit tulisan [ratings] ny ada yg kurang tepat hehe

    1. seinnabilla menulis:

      Haha,,, iya. Maaf lach.

    2. Hihi, iya nih, padahal dulu udah ngasih vote rasanya

  11. alurnya terlalu cepat. kisah menantu dan majikan ya??? like cinderella.
    Aisyah bertemu pangeran.

    1. Haha…. maaf ya. Aku juga ngerasa gitu. Hehe.

  12. fitriartemisia menulis:

    ratingnya hilang yaaa huhuhu