Vitamins Blog

Love Prisoner 4

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Desclaimer : Masashi Kishimoto

 

Pairing : Sasufemnaru

 

Warning : Ooc, Gaje, Gender bender, so much typo

 

Masalah

 

‘Beginikah rasanya ciuman.’ pikir Naruto sambil memegang bibirnya dengan ujung jarinya, samar ia masih bisa merasakan mint, rasa permen yang biasanya dikunyah Sasuke. Jalan jalannya ke taman bermain seharian tidak hanya membuatnya lelah secara fisik, emosinya pun juga rasanya benar-benar terkuras.

 

Seharian berkeliling mencoba hampir setiap permainan disana nyaris membuat Naruto pingsan. Anehnya Sasuke dengan senang hati menemaninya, membelikan minum untuk Naruto bahkan tanpa diminta, menghapus jejak kerigat yang berlahan mengucur diwajah tirusnya. Intinya Sasuke bersikap layaknya kekasih impian. ‘Kekasih’ apa hubungan mereka bisa di sebut begitu, apakah bisa mereka disebut kekasih jika tak pernah ada yang mengucapkan cinta, sayang atau sejenisnya, lalu ciuman itu apa artinya.

 

Dulu ia pernah membayangkan ciuman pertamanya, dulu ketika Naruto masih murid kelas satu di senior high school, Naruto masih ingat pertama kalinya ia berkencan dengan Sasori senpai, hanya dua kali kencan dengan kontak fisik yang tak lebih dari ciuman di kening, toh akhirnya kisah seumur jagung itupun berakhir tanpa kepastian, Sasori pindah bahkan tanpa meninggalkan pesan apa-apa.

Naruto cukup terguncang, bagaimanapun itu cinta pertamanya. Tapi entah kenapa rasanya berbeda dengan Sasori dulu, ciuman Sasuke begitu memabukkan, tubuh Naruto seakan berubah jadi jelly, otaknya ingin menolak, tapi tubuhnya seakan bergerak sendiri, yang awalnya kecupan ringan malah berubah jadi ciuman dalam yang cukup lama beruntung mereka duduk di bangku yang cukup tertutup, malu rasanya jika ketahuan Naruto dalam mode mesum seperti itu.

 

Ingin rasanya ia menghubungi Sasuke dan menanyakan perasaan lelaki itu, tetapi bagaimana jika Sasuke tidak memiliki perasaan apapun padanya dan menolaknya mentah mentah? Toh ciuman seperti itu pasti sudah biasa bagi orang seperti Sasuke.

 

Lebih baik tidak usah.

 

Ia tak ingin malu karena hal itu, seolah gadis labil yang meributkan ciuman pertamanya walaupun kenyataannya memang seperti itu. Dekat dekat dengan Sasuke memang tak pernah menyehatkan bagi jantung.

 

°°°°°°°°°°

 

Sasuke memainkan gitarnya dengan gusar, harus diakui jika tadi ia memang bersikap sangat brengsek, sesuatu yang memang diluar kebiasaanya. Bagaimana bisa mencium Naruto tanpa penjelasan apapun.

 

Hah, benar-benar tidak seperti Uchiha kehilangan kendali seperti itu, tapi Naruto menyukai ciumannya bukan, kalo tidak mana mungkin ia membalas kecupannya seperti itu. Sekalipun begitu Sasuke tau tak seharusnya ia bertingkah cabul dengan mencium gadis itu secara tiba-tiba, urutannya jelas-jelas salah. Seandainya ibunya tahu ia mencium gadis yang masih berstatus -calon- pacar pasti Sasuke sudah diceramahi habis-habisan. Dua puluh satu tahun hidupnya baru pertama kalinya ia berciuman dan Sasuke rasanya langsung menjadi cowok cabul, rasa bibir Naruto yang tadi disesapnya malah membuatnya tidak berhenti memikirkan gadis bersurai blonde itu.

 

Entah bagaimana caranya ia bisa mengantarkan Naruto sampai kerumah, Sasuke menghindari bertatap mata dengan Naruto sepanjang sisa hari itu, dia kuatir tidak sanggup menahan dirinya jika sampai kehilangan kendali, menyerangnya, menandainya sebagai milik Sasuke seorang.

 

Astaga, Sasuke tak menyangka dia bisa seposesif itu, Naruto pasti akan ketakutan jika tahu. Diliriknya smartphone diatas nakas kamarnya, memutuskan apakah perlu ia menelepon gadis itu, namun ia tak bisa melakukannya. Sasuke tak ingin Naruto mengira ia ingin sekali berbicara dengannya, lagipula pikirnya sambil menatap jam antik di dinding kamar, sudah hampir tengah malam, gadis itu pasti sudah terlelap di alam mimpi. Satu hal yang diketahui Sasuke setelah menjadi teman telepon gadis itu setiap malam, Naruto paling tak sanggup begadang.

 

°°°°°°°°°

 

“Kamu yakin tidak mau kutemani?” tanya Sasuke entah untuk kesekian kalinya. Mereka tengah berada di taman Ueno menikmati hanami, menghabiskan hari sambil memandang sakura yang tengah mekar, membuat udara dipenuhi nuansa merah muda. Naruto meminta Sasuke mencari tempat duduk sementara dirinya akan pergi membeli minuman dingin.

 

“Tidak Sasuke, sebentar lagi pasti tempat ini bakal dipenuhi pengunjung. Aku cuma sebentar.” jelas Naruto juga untuk yang kesekian kali. “Aku ingin tempat yang teduh tapi tidak terlalu ketengah. Kau lihat sendiri tempat ini sudah mulai ramai, jadi pergilah sebelum kita kehabisan spot yang bagus.”

 

“Oke. Tapi berhati-hatilah. Banyak sekali orang orang berlalu lalang, pastikan kamu hati hati. Dan kalau ada lelaki yang bertindak tidak sopan pastikan kamu berteriak lantang supaya petugas keamanan disana cepat menolongmu.”

“Astaga, kau lebih cerewet dari ibuku. Aku cuma mau ketoko yang jaraknya tak lebih dari 10 menit dari sini, bukannya pergi ke negeri seberang.” ujar Naruto sambil membalikkan badannya mencoba menyembunyikan warna merah yang mulai menjalari pipinya. Sasuke dan keposesifannya kadang membuat Naruto merasa jengkel, mereka belum resmi pacaran tapi entah kenapa Sasuke getol melarangnya ini itu, walau kadang sifat Sasuke membuat Naruto begitu spesial, seperti saat ini. Naruto bergegas menuju swalayan kecil yang tidak jauh dari tempat itu. Membeli beberapa minuman ringan dan camilan.
“Hei! Kau Narutokan? ” Naruto menatap sosok Sakura yang tiba tiba muncul didepannya. Apa yang dilakukan gadis itu disini.
“Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Naruto mengerutkan keningnya bingung, hanami dan Sakura jelas bukan pasangan kata yang cocok disandingkan dari satu kalimat. Tidak seperti namanya, Sakura bukan tipe orang yang bakal menghabiskan harinya dengan menikmati pemandangan alam.
“Dimana Sasuke-kun? Aku tahu apa yang sudah kamu lakukan padanya, kamu bersama dia kan?. Aku datang untuk menjemput Sasuke-kun pulang. Kami akan segera bertunangan.” ucapnya cepat sambil memperbaiki posisi kaca mata hitamnya. Matanya berkilat menantang. “Kenapa? Kaget karena aku tahu semua tindakan burukmu?” cecar Sakura melihat ekspresi bingung Naruto.
Untuk sejenak Naruto terdiam, mulutnya terkunci tak bisa berkata apa-apa.
“Baik.”ucapnya setelah beberapa waktu.”Aku akan memberitahu dimana Sasuke kalau kamu memberitahuku hal buruk apa yang kulakukan pada Sasuke?” mata Naruto mulai memanas, memancing agar gadis di depannya itu mau mengatakan kepadanya apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Sakura tersenyum culas nyaris licik, “Aku gak perlu repot-repot menjelaskan padamu. Entah kamu benar benar brengsek atau karena kau begitu pintar berakting sehingga tampak begitu tak berdosa. But it’s okay aku yakin pesan suara ini bisa menyegarkan ingatanmu.” ucapnya sambil mengutak atik smartphonenya hingga terdengar suara Sasuke, Naruto yakin itu suara Sasuke. Awalnya Naruto tidak paham apa yang tengah dibicarakan Sasuke di rekaman itu, namun perlahan rangkaian kata itu menjadi pemahaman yang sangat menyakitkan hati Naruto, merobeknya menjadi kepingan kecil, rasa sakit hatinya bahkan jauh lebih menyakitkan daripada ketika Sasori meninggalkannya dulu. Astaga, bagaimana ia bisa tidak menyadarinya sejak awal. “Jadi di mana Sasuke-kun?”.
Naruto menghela nafas panjang, mencoba mengatur suaranya agar tidak bergetar, ia tak boleh memperlihatkan pada Sakura betapa hancur hatinya kini. Tidak. Tidak boleh. Tangan kirinya menunjuk arah dimana ia berpisah dengan Sasuke tadi. “Disana, kalau kau berjalan cukup jauh aku yakin kau bisa menemukannya.” ucapnya dengan pelan. “Aku tidak berbohong aku sudah berjanjikan.” tambahnya melihat kilat tidak percaya di mata Sakura. Sakura melotot padanya sekali lagi sebelum akhirnya berjalan ke arah yang tadi ditunjukan Naruto. Naruto memandangnya sekilas sebelum akhirnya berlari menjauh dari taman itu, ia harus pergi dari sana. Sulit rasanya mempercayai bagaimana hari yang indah bisa berakhir sangat menyakitkan seperti ini.
‘Baka, baka, baka. Naruto no baka’ pikirnya dalam hati.
tbc 

5 Komentar

  1. Ouhh ciuman pertama :dragonmintacium
    Penasaran apa isi rekaman itu smpe buat Naruto sakit hati..
    Ditunggu kelanjutannya kak

    1. AileenDahayu menulis:

      Sipp, sabar ya…. :DOR!

  2. farahzamani5 menulis:

    Oalah nenek sihir Sakura sudah beraksi rupanya, blom jadian aja dah ada cobaan kyk gni, kasian Naruto, plis deh Sasuke cpt kasih kepastian ke Naruto ny, cwe tuh ga suka diginiin, ehh tp ada masalah ni ya gegara si nenek sihir Sakura, arggggggggg
    Aihhhh Sasuke jg ciuman pertamany nih, tp udah jago gtu yak haha, nakal ya Sasuke hihi
    Ditunggu part selanjutny
    Semangat trs yak ka

    1. AileenDahayu menulis:

      Cie, itu komen apa curhat. Kwkwkwk

  3. sakura pengen ku bejek2 *eh :LARIDEMIHIDUP