Ada anak lelaki yang hampir setiap subuh ikut berjamaah, ia berdiri dan duduk persis di sebelah Ayahnya. Meniru semua gerakan Ayahnya, si Ayah sholat sunnah ia ikut, begitu seterusnya.
Ada anak usia sekitar tiga tahun yang kadang-kadang ikut Ayahnya ke masjid. Wajahnya terlihat baru bangun tidur, masih pakai diapers pula. Berdiri persis di samping Ayahnya mengikuti Ayahnya sholat sunnah sebelum subuh. Sampai gerakan sujud nggak bangun lagi, hingga Ayahnya selesai sholat, ternyata ia tertidur sambil sujud.
Ada lagi anak yang usianya juga sekitar tiga tahun. Juga berdiri di sebelah Ayahnya, namun pada saat sholat subuh tak berapa lama setelah takbir dan Imam membaca alfatihah, ia ngeloyor meninggalkan barisan. Hingga sholat subuh usai, biasanya ia duduk di pojok masjid menunggu Ayahnya selesai.
Ada pula Ayah yang membawa anaknya ke masjid dalam kondisi masih terlelap. Di gendong turun dari mobilnya, sampai ke masjid dan bahkan hingga jamaah bubar si anak tetap terlelap. Meski sang Ayah sudah mencoba membangunkannya. Maklum, masih usia dua tahun.
Yang menarik ada anak yang rajin ke masjid padahal tidak ada Ayahnya. Entah bagaimana ibunya mendidik, menarik pastinya. Meski tanpa Ayah yang sudah lama meninggal, ia tetap rajin ke masjid.
Selama masih ada barisan anak-anak yang berangkat ke masjid di subuh hari, meskipun dengan berbagai kepolosan perilakunya, maka masih jelas masa depan agama ini.
Selama masih ada orang tua, terutama para Ayah yang berupaya mengajak serta anak-anaknya sholat subuh berjamaah di masjid, akan kokohlah barisan pejuang agama Allah. Negara pun akan selamat.
Khawatir lah bila sudah tidak ada kalangan muda dalam barisan jamaah subuh di masjid-masjid, bagaimana nasib ummat ini di masa datang?
Ada riwayat yang terbaca, salah satu rahasia kehebatan para pejuang Aceh, yang membuat penjajah kesulitan mengalahkan rakyat Aceh adalah, Teuku Umar dan para panglima memilih pasukannya dari masjid-masjid di waktu subuh.
Mereka yang bangun subuh adalah para pejuang. Orang-orang yang bersungguh-sungguh, yang telah bisa mengalahkan rasa lelah dan malasnya, tak turuti kantuknya, menguasai egonya.
Kagum kepada para orang tua yang tak lelah mengenalkan, mengajarkan dan memberi contoh kepada anak-anaknya untuk sholat berjamaah subuh di masjid. Kelak anak-anak ini menjadi pribadi yang tangguh raga dan jiwanya.
Tak perlu khawatir, bila subuh saja bisa dikuasai, kelak masa depan bisa digenggam.
Bnr bngt ini, liat bgs ny agama Islam di suatu daerah itu dngn cara liat jamaah sholat shubuh ny, jika bnyk makmum nya insya Allah daerah itu akan dipenuhi keberkahan
Sesuai sma kalimat dikau diatas, aq jg kgum bngt sma bpk2 yg sll ajak anak ny sholat berjamaah di masjid khususny shubuh coz pasti susah bngt bangunin anakny tp itu semua demi kebaikan anakny kelak
Dikau pernah dngr kenapa Palestina kuat sampe skrng, salah satuny mereka itu sll berjamaah di waktu sholat khususny pda waktu shubuh
Mksh atas share info ini, mga bermanfaat buat kita semua
Setuju banget!
aku terharu banget bacanya, sampe netes air mata..setuju dech sama kamu.
Haii ka, dikau abis edit judul postingan ini yak, itu ratings ny ga muncul,
Saran, klo abis edit postingan, tulisan [ratings] ny pun kudu diedit jg coz klo ga diedit dia ga akan muncul, jdi ulang edit kembali, apus [ratings] lalu ketik ulang [ratings] nya hehe
Trims de’ ☺
Sma2 ka ?
aku terharu nona, sederhana dan terarah ke topik utama langsung.keep writing
MasyaAllah gak tau kenapa aku terharu bacanya.. mendidik anak mulai dari kecil tentang solat berjamaah ke masjid memang hrs di terapkan sejak dini agar kelak nantinya bisa menjadi imam yg hebat hihi
Subhanallah, penting sekali mengajarkan anak sholat semenjak dini. Aku pun miris melihat lingkungan sekitar banyaknya ortu yang kurang mendidik anaknya untuk menegakkan ‘tiang kehidupan’ semenjak dini. Satu hal yang pasti kak, setelah membaca postingan kamu yang ini, aku jadi makin greget untuk mendidik anak-anakku nantinya kelak aihh
eughh bener banget iniiiii
anak-anak (sebagian besar daerah komplek) kadang masjidnya suka sepi kalo subuh hehe