Sebenarnya untuk apa manusia itu hidup?
Terkadang dimalam hari disaat aku tidak bisa terlelap, pertanyaan itu selalu muncul dibenakku. Namun sekeras apapun aku berpikir, tak ada jawaban yang muncul. Kita sekolah, kuliah, setelah itu bekerja dan menikah lalu meninggal, sesederhana itu.
Lalu, setelah aku menceritakannya kepada sahabatku, mereka bilang aku terlalu banyak menonton drama. Sebenarnya iya juga, dulu aku hanya mengkhawatirkan bagaimana caranya mendapat contekan jawaban peer, apa menu makanan besok, lagu apa yang harus kumainkan dilomba berikutnya, sesimpel itu.
Aku mulai berpikir seperti itu semenjak aku mengenalmu.
Sebenarnya semua ini salahmu. Karena kamu, hidupku yang tenang jadi kacau. Kamu dengan wajahmu yang selalu datar datang seenaknya dan memporak-porandakan hari-hariku.
Kamu yang membuatku selalu menunggu datangnya hari esok.
Kamu yang membuat mataku selalu mencarimu.
Kamu yang membuatku bertindak diluar kebiasaanku.
Kamu yang membuatku mempertanyakan kewarasanku.
Kamu yang membuatku tersenyum-senyum sendiri hanya dengan tindakan kecilmu.
Kamu jugalah yang membuat hatiku hancur hanya dengan perkataanmu.
Kamu, kamu, selalu saja kamu.
Sadarkah kamu akan besarnya eksistensimu didalam hidupku?
Kalau kamu membaca tulisanku ini, aku hanya berharap kamu menyadari isi hatiku.
Aku memang pengecut banget, baru berani ngomong secara nggak langsung gini.
Tapi seberapa banyakpun aku membaca novel roman, membayangkan kata-kata yang ingin kuucapkan padamu esoknya, tetap saja semuanya sia-sia saja ketika aku bertatap muka denganmu.
Sekarang kamu tau kan seberapa pengecutnya aku?
Novel-novel yang udah aku baca semuanya bilang kalau nggak mau nyesel kita harus menyatakan perasaan kita sebelum semuanya terlambat.
Namun terkadang aku kesal dengan kata-kata dalam novel. Kalau memang semudah itu bagi kita untuk menyatakan perasaan, maka jones-jones tidak akan tersebar didunia ini.
Nyatanya novel tidak mengerti seberapa besar keberanian yang harus kukeluarkan hanya untuk menyapamu.
Novel tidak mengerti bagaimana kerasnya usahaku untuk menciptakan momen ‘pura-pura berpapasan’ disekolah.
Novel juga tidak mengerti bagaimana senangnya aku ketika pertemuan kebetulan yang selalu terbawa kedalam mimpiku dapat terwujudkan.
Bagiku, peristiwa dalam novel itu hanya dapat terjadi dalam angan-anganku saja. Sementara aku disini berdiri, hanya bisa memandangmu dari jauh.
Karena itulah aku menorehkan isi hatiku pada lembaran ini.
Aku lega,
akhirnya kamu tau bagaimana perasaanku kan, Samuel?
Upps!!
Curahan isi hati??
Kok jadi aku yang berdebar sih baca ini… Hihihi
:dragonmikirdulu
Moga si samuel baca hihi
Ini baru prolog yaa? Penasaran sama samuel eheheh. Cogan lagi nih keknya :KETAWAJAHADD
Curhatan isi hati nih.. Moga Samuel baca
Semoga Samuel baca yaa supaya tau isi hati kamu :dragonhihihi
duh, ada yg curhat nih, Samuel :BAAAAAA
Samuel Samuel Samuel maen nyok ehh haha
Wahhhhhhhh pasti kuping Samuel ngung2an nih diomongin dimari haha
Meski Samuel tak tau perasaanmu skrng, mga kedepanny dia akan tau yak
Semangatttt
wow Samuel, kau merusak moodku :PATAHHATI
Haii haii
Klo ga salah, last memory yg part 1 dah diposting kan yak, aq bru vote aja dan skrng bru bsa bca, ehhh udah ga ada, di unpublish dlu kah?
Mga dipublish lgi yak
Semangatttt
Makasii yaa udh vote hehe. Iya nih udh aku unpublish maaf banget yaa. Habis kyknya chapter 1 panjang banget, ntar deh aku publish lagii. Makasih ya udh mau baca, aku terharuu :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU