Vitamins Blog

Broken

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

20 votes, average: 1.00 out of 1 (20 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Ingatlah hari ketika kita berdua bertemu sayang, dibalik senja yang mulai bersemi dikejauhan dan dinginnya udara malam yang membalur sepi. Netra kita bertabrakan, hening. seolah dunia berhenti bergerak. Seolah cuma adaa kamu, dan juga perasaan meledak ledak didada ini yang tersisa. Indraku lumpuh, lidahku pun kelu ketika seulas senyum tipis malu malu itu tercipta.

Padang bunga dibukit sana itu sayang… Entah kenapa jadi tempat favoritku setelah hari itu. Kukayuh sepedaku cepat setelah bel sekolah berbunyi nyaring, tak ingin kehilangan satu menitpun momen kita menatap sang surya yang turun ke peraduan

Aku tau kau selalu ada disana sayang, terduduk manis direrumputan dn helaian rambut panjangmu yang berkibar tertiup sang bayu

Dan jantungku seolah selalu berhenti berdetak ketika kau menoleh menatapku, tersenyum tipis dan isyarat mata mengajakku duduk disampingmu

Dua minggu dalam aktifitas yamg sama baru kutahu siapa namamu, Nana sebuah nama yang cukup sederhana untuk gadis sepertimu, kubilang

Dan kudengar kau tertawa renyah ketika aku bicara begitu, dan hati ini menyadari suara tawamu itu seperti candu bagiku

Tak terasa minggu itupun berganti bulan

Aku mulai membenci hujan

Karena kau tidak mungkin ada dipadang hari itu

Aku mulai membenci ekskul basket

Karena jelas aku akan kehilangan kesempatan melihatmu

Hingga hari itu tiba sayangku….

Padang kosong

Anginpun enggan berhembus

Senjapun terasa lebih sendu dari biasanya

Hari pun berubah minggu

Terus berputar dalam putaran waktu

Dan sekarang sudah enam bulan aku terakhir melihatmu

Aku selalu berharap sayang, ketika melangkah menuju padang. Berharap mendengar suara tawamu, melihat senyum tipismu yang terpoles manis diwajahmu. Kupikir hari ini akan sama Nana… Hingga kulihat disana diujung padang. Dibawah pohon yang selalu jadi tempat kita berdua duduk… Kupikir itu engkau.

“rangga?” suara wanita itu terdengar berat dan asing, matanya sayu. Bibirnya kering wajahnya dipenuhi kepedihan seolah Tuhan telah merampas semua kebahagiaan dalam hidupnya. Dia cuma teraenyum sayang.. Menggenggam tanganku dan meninggalkan paket beramplop biru…

18 Komentar

  1. Aku vote dulu yakkk :BAAAAAA

    1. AileenDahayu menulis:

      Iyahhh

    2. Sippp

  2. farahzamani5 menulis:

    Nahhh loh nana kemana :PATAHHATI
    Yahhhh rangga ny kasian huhu
    Kebahagiaan hanya sebentar menyapa mereka diganti oleh kesedihan yg mungkin akan bertahan lama :PATAHHATI

    1. AileenDahayu menulis:

      Ini saya jadiin open ending…..

    2. farahzamani5 menulis:

      Open ending itu apa ya ka hihi,kudet?

    3. AileenDahayu menulis:

      Ya bukan sad atau happy end, gantung wkwkwkwkw.. Dasarnya emang aku lg malas nerusin ngetiknya…

    4. farahzamani5 menulis:

      Omg kk
      Aq digantung :PATAHHATI
      Haha

  3. Gantung bngt ka
    Nana kenapa tu? Kemana?
    :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. AileenDahayu menulis:

      Itu bisa kamu imajinasikan sendiri xixixixi

  4. Nah ini nananya kmna?
    Kok sedih sih :PATAHHATI

    1. AileenDahayu menulis:

      Aku juga sedih

  5. Duh ending dah nih?
    Endingnya gantung dong :LARIDEMIHIDUP

    1. AileenDahayu menulis:

      Iya hahaha sengaja :LARIDEMIHIDUP

    2. Kalo ending gantung tu berasa ada yg kurang, kasian pemain nya :ngambeknih
      Sebenarnya kalo ending gantung kn sisanya terserah pembaca bayangin kek gmna, tp kalo aku mah ttp nganggap akhirnya mereka kek gini, jd ya kesannya kyk sad ending :PATAHHATI

  6. syj_maomao menulis:

    Nananya mau kemana??? Aihh aku bacanya pas diawal udah senyam-senyum kesemsem, tapi pas bagian akhir nyelekit eyy ;;-;;

  7. fitriartemisia menulis:

    awalnya kukira ini POV ceweknya xoxo

    Nananya mau pergi ya? kok ngasih amplop?

  8. Nah loh. Nana nya kemana ituuu? Kok gantung yaaa?