Vitamins Blog

Tentang Dia Part 5. Penghianatan Bagian 2

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

20 votes, average: 1.00 out of 1 (20 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading... Hari telah berganti, dan kejadian melelahkan kemarin ingin segera Aika lupakan. Seperti biasa Aika berjalan santai menelusuri koridor sekolahnya. Namun ada yang berbeda hari ini. Tidak ada lagi sapaan akrab untuknya dari orang-orang yang biasa dia lewati.

Beberapa murid yang Aika lewati berbisik-bisik pelan dan menatap Aika dengan pandangan mengejek. Ah, haruskah hari yang melelahkan untuknya bertambah satu hari lagi?

“Pagi manis, kok kusut sih mukanya?” sapa Roy.

Aika hanya tersenyum sekilas mendengar pertanyaan dari Roy.

“Ai, lo udah liat mading utama?!” tanya Adin.

Cowok itu tiba-tiba telah muncul disamping Aika. Membuat Aika menghentikan langkahnya.

“Belum memang kenapa?”

“Sebaiknya lo liat sekarang.”

Adin segera menarik lengan Aika menuju mading utama dan diikuti oleh Roy di belakang.

Saat sampai di mading utama, banyak murid-murid telah mengelilingi mading tersebut. Aika menerobos paksa ingin tau apa yang tertempel disana. Saat dia telah berdiri tepat di depan mading dan mata bulatnya leluasa membaca apapun yang ada disana, Aika mengerjapkan matanya sebentar.

Tersenyum miris, hanya sebuah artikel tidak penting yang membeberkan pengkhianatan Yasir terhadap Ragil yang di karenakan adanya Aika. Dan beberapa tulisan yang memuakkan. Mengatakan bahwa Aika gadis jahat, yang selalu memanfaatkan prasaan orang-orang yang menyukainya.

Roy menggeram marah, merobek artikel tak berbobot tersebut dan membuangnya ke tong sampah.

“Bubar lo pada.” Amuk Roy pada murid-murid yang masih mengelilingi mading.

Tanpa di komando dua kali, semua murid telah bubar menyisakan Aika, Adin dan Roy. Aika berjalan mendekati Roy, mengusap lengan cowok itu pelan.

“Gue nggak papa, nggak usah ngamuk gitu.” terang Aika.

“Yuk ke kelas.”

Gadis itu telah merangkul lengan Adin dan Roy. Menggiring dua cowok itu menuju kelas.

_o0o_

Boleh Aika bertanya, disini dia salah apa? Semua yang mereka tuduhkan itu tidak benar, selama ini Aika hanya mencoba jadi diri sendiri. Apakah itu salah?

ya apa pun yang kau lakukan tidak peduli sebaik apa itu. Tidak semua orang akan menyukai apa pun tindakanmu. Pasti di antara mereka ada yang tidak menyukaimu.

Tiba di kelas, Aika berharap tidak ada lagi yang memandang dia buruk seperti tadi. Namun harapannya lenyap sudah. Disana, di saat mereka melihat Aika memasuki kelas dengan menggandeng lengan Adin dan Roy. Mata mereka menunjukan pandangan merendahkan, berbisik satu sama lain.

“Gue nggak nyangka Aika gitu orangnya. Secara selama ini dia kan selalu baik ama siapa aja.” bisik salah satu murid.

“Ye, kita kan nggak tau. Kebaikan dia ada maksud tertentunya.” bisik murid lainnya.

Hati Aika mencelos mendengarnya perlahan ia melepaskan gandengan lengannya pada Adin dan Roy.

Roy menangkup kedua telinga Aika pelan. “Jangan di dengerin. Duduk gih, bentar lagi Pak Beni masuk.” hibur Roy.

Aika mencoba mengabaikan seperti yang Roy katakan. Berjalan santai menuju tempat duduknya. Lagi-lagi dia harus menerima padangan merendahkan dari kelima temannya The Titisan Iblis.

Rasanya lebih menyakitkan ketimbang satu kelas memusuhimu, menerima kenyataan bahwa teman yang selama ini dekat denganmu kini memandang rendah padamu. Bahkan mereka tidak menyapamu sama sekali. Pagi itu Aika jalani dengan hati sakit.

_o0o_

Untuk menghindari tatapan dan sindiran dari teman sekelasnya. Aika memilih menghabiskan waktu di perpustakaan. Namun belum sempat ia duduk disalah satu kursi baca yang tersedia disana, ia kembali mengingat bahwa ia meninggalkan ponselnya di kelas. Akhirnya Aika memutuskan untuk kembali kekelas sebentar.

Langkahnya hampir memasuki kelas namun terhenti saat mendengar suara dari dalam kelas yang menyebutkan namanya.

“Gimana lo udah puas dengan keadaan kelas seperti ini? Anak-anak sekarang banyak yang nggak menyukai Aika lagi.” itu suara Iyus.

“Gue belum puas sebenarnya. Seharusnya gue tambahin lagi hal yang menjijikan di artikel tadi. Lo pasti nggak tau kalau orang tua gue cerai karena Nyokapnya Aika. Bokap gue selingkuh dengan wanita jalang itu.” kini suara Tia yang terdengar.

Seketika tubuh Aika luruh di lantai bersandarkan tembok kelas, satu air mata lolos terurai dipipi tirusnya.

“Lagian dia sekarang udah pelit ama kita, nggak mau traktir kita makan di kantin lagi. Jadi nggak bisa kita manfaatin seperti biasa.” oh, kali ini suara Nana yang mengisi ruangan kelas.

“Bener banget. Tujuan awal kita berteman dengannya kan cuma buat nambah kepopuleran kita di sekolah plus buat balas dendam prasaan Nyokap Tia yang di khianati. Sekarang dia nggak berguna lagi. Sebaikanya kita buang saja.” suara Chici.

“Hey, gimana kalau kita kerjain dia. Sampai dia tertekan dan berhenti sekolah.” usul Tari.

“Ide bagus.” sahut Tia.

Dan tidak ada lagi kalimat yang mampu didengar oleh Aika. Gadis itu berjalan pelan meninggalkan kelas. Aika berusaha mati-matian agar air matanya tidak meluruh keluar semakin deras. Gadis itu berjalan lurus menuju UKS. Tidur sebentar mungkin bisa menjernihkan pikirannya.

_o0o_

Sudah seminggu sejak kejadian pengkhinatan dari kelima temanya terdengar oleh Aika. Dan sejak hari itu, hari-hari Aika selama di sekolah semakin berat. Saat dia pergi ketoilet tiba-tiba saja ada yang mengunci pintunya dari luar, Aika terkunci hingga jam pulang sekolah dan diselamatkan oleh satpam yang berkeliling memeriksa gedung sekolah.

Selain itu, banyak kejadian lain. Dalam kelas semua murid terang-terang menjahili Aika. Meletakkan lem pada bangku Aika menyebabkan rok gadis itu sobek lebar saat dia berdiri. Gelak tawa mencemooh satu kelas terdengar di seluruh ruangan.

Lagi dia diselamatkan, Roy dengan suka rela membuka baju kemeja sekolahnya mengaitkan pada pinggang gadis itu. Menuntunnya ke parkiran dan mengantarkan Aika pulang.

_o0o_

Hari ini, semua tampak aneh. Tidak ada yang menjahili Aika lagi. Semua murid diam dan sibuk dengan aktifitas mereka. Aika dapat bernafas lega sejenak. Dan duduk di bangkunya. Jika kalian bertanya apakah Aika masih duduk bersebelahan dengan Tia? jawabannya tidak. Gadis itu telah pindah duduk di kursi bagian belakang dan sendirian sekarang.

Saat bel tanda berakhirnya pelajaran sekolah hari ini berbunyi, Aika segera mengemasi bukunya. Namun kegiatannya terhenti saat Tia datang menghampirinya. Aika tersenyum sekilas, namun Tia tetap menunjukan wajah datarnya.

“Ikut gue ke gudang belakang sekolah. Ada hal yang perlu kita omongin. Tapi lo datang setelah sepuluh menit gue keluar dari kelas. Gue nggak mau anak kelas membenci gue karena keluar bareng lo.”

setelah usai berbicara Tia berlalu pergi meninggalkan kelas diikuti ke empat temannya.

Seperti yang dikatakan oleh Tia tadi, Aika keluar kelas setelah sepuluh menit. Gadis itu berjalan pelan menuju gudang belakang sekolah. Saat tiba di depan pintu gudang, Aika melihat pintu tersebut terbuka sedikit. Tanpa ragu sedikitpun gadis itu melangkahkan kakinya memasuki gudang.

Aika terpaku beberapa langkah dari pintu. Matanya membulat ketika melihat semua teman-teman sekelasnya bahkan Roy, Zaki dan Adin ada disana. Mereka semua menatap Aika benci.

“Tutup pintunya.” perintah Roy, dan dua orang murid bergerak segera menutup pintu.

Tia maju satu langkah mendekat ke arah Aika berdiri.

“Well, ini dia temen kesayangan kita. Lo semua mau bersenang senang nggak guys?”

“Boleh juga.” jawab Adin.

Sementara Aika tetap diam memperhatikan sekelilingnya.

“Kalau gitu keluarin semua barang-barang terbaik kalian.” perintah Iyus.

“Gue bawa tali nih, sebaiknya kita ikat di kursi atau di tiang?” tanya Roy.

“Ditiang aja kali ya lebih seru.” jawab Nana antusias.

“Oke seret dia dan ikat dia di tiang.” perintah Tia.

Aika, gadis itu telah sukses di ikat di salah satu tiang dalam gudang. Tidak ada perlawanan darinya. Gadis itu hanya memperhatikan ulah teman-teman sekelasnya.

“Bawa kesini semuanya.” perintah Tia.

Tia mengambil saus tomat ekstra pedas, sebelumnya tangan Tia telah memakai sarung tangan plastik. Dengan semangat gadis itu melumuri muka Aika dengan saus. Aika hanya bisa bergerak menghindar namun kepalanya dipeganggi oleh Adin dan Roy di masing-masing sisi.

“Ini buat nyokap gue, keluarga gue hancur karena perempuan jalang yang berstatus sebagai nyokap lo.” terang Tia.

Gantian Iyus yang mengambil kecap satu baskom kecil dan berjalan mendekati Aika.

“Ini buat lo yang selalu sok kecantikan. Lo selalu merebut cowok yang gue suka. Termasuk Roy.”

Setelah selesai berucap Iyus menyiram kecap satu baskom tepat di atas kepala Aika.

Tidak berhenti disitu kini giliran Nana yang mendekat, di tangan gadis itu telah ada tepung satu kantong plastik kecil. Dengan santai gadis itu menabur tepung kewajah dan seluruh tubuh Aika.

“Buat lo yang selalu sok kepinteran, selalu merebut posisi gue nomor satu di kelas.”

“Ada yang mau nambahin?” tanya Tia pada seluruh temanya.

“Kita lemparin bareng-bareng pakek telur kayaknya seru.” jelas Tari sambil menunjukan senyum iblisnya.

Dan benar saja. Kini masing-masing murid telah memegang satu telur dan mulai melempari Aika dengan telur.

Tidak ada teriakan dari bibir pucat Aika. Gadis itu terdiam menatap kosong membiarkan tubuhnya dilemapari telur. Hingga—

Taak, sebuah telur sukses menghantam keras telinga kiri Aika. Seketika telinga Aika berdengung dan mengeluarkan darah. Tubuhnya lemas dan tatapan matanya semakin kosong.

Sesetes Air mata luruh ke pipi Aika. Mata bulatnya memerah menahan tangis yang sebentar lagi akan meledak. Tidak adakah sedikit belas kasihan dari mereka?

“Uwo dia mulai nangis bro.” teriak Roy senang.

Seketika aksi pelemparan telur berhenti dan Roy berjalan mendekat.

“Gue punya sesuatu buat lo.”

Roy mengangkat ember berukuran sedang di dalamnya sudah terisi air kencing seluruh teman cowok sekelasnya. Tanpa aba-aba Roy segera menyiramkan air kencing itu ke tubuh Aika.

“Buat lo, yang nggak pernah melihat ke arah gue nggak peduli apapun yang udah gue lakuin buat lo. Lo justru sok bersikap manis tanpa perlu repot-repot buat melirik sebentar saja gimana sakitnya prasaan gue.” teriak Roy kalap.

Iyus berjalan mendekat merangkul langan cowok itu manja.

“Jangan kayak gitu lagi sayang kan masih ada aku disisi kamu.” bujuk Iyus manja.

“Ya udah ih. Kita tinggalin aja dia di sini. Soal satpam gue udah gue pastiin hari ini pak Mamat nggak masuk.” jelas Tia.

Seketika semua murid yang ada di sana serempak pergi meninggalkan gudang. Kecuali Adin, cowok itu masih terpaku menatap Aika.

“Seharusnya ini semua nggak terjadi kalau aja lo mau negertiin prasaan gue.”

Usai mengucapkan itu Adin pergi meninggalkan gudang dan menutup rapat tanpa menguncinya.

_o0o_

TBC
A/N: please, akuny jangan dikeroyok gara2 part ini?

_ComelRebus*

8 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Jahaddd bngt author ny ini!!!!!!!! :PATAHHATI
    :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI
    Lahhh Aika kasian bngt itu diapain sma tmn2ny, kirain Roy bnran bsa jdi tmn baik Aika, lahhh sma aja ternyata yak, aduhhhhh Aika ohh Aika, gmn dia ituuu, dikunciin di gudang sndrian gtu, kasiannn ituuuu, aduhhh siapa pun cpt selametin Aika :PATAHHATI
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat trs ya

    1. comelrebus menulis:

      Makasih,

    2. farahzamani5 menulis:

      Sma2 yak hehe

  2. ririsrisnawati menulis:

    Tega banget sih mereka
    :PATAHHATI Di tunggu ya kak bagian Selanjutnya…semangat

    1. comelrebus menulis:

      Makasih, tunggu ya. Part selanjutnya belum d review :LOONCAT

  3. Kok Aika diem aja sih diperlakuin kayak gitu? Harusnya dia lawan dongg. Itu juga, ga nyangka banget sama Roy dan Aidin. Mereka berdua sama ajaaa. Kasian banget nasib Aika. :PATAHHATI
    Authornya kenapa kejam sekali sama tokoh utamaaa :TERHARUBIRU
    Tolong dong, ada seseorang yang masuk ke gudang itu buat nyelamatin Aika. :AKUGAKTERIMA
    Temen-temennya Aika pada parah banget ngerjainnya. Pake air kencing segalaa?! :DOR!
    Dilemparin telur, sampe telinga Aika berdarah :AKUGAKTERIMA
    Itu mereka sakit hati tapi jangan kek gitu juga kalii :ASAHPISAU2

    1. comelrebus menulis:

      Maafkan daku, ini sudah masuk kerangka cerita yang aku buat. :GERAAH :tepuk2tangan

  4. Kasian bener si nasib aika :PATAHHATI