Tahun itu, tahun ajaran ke 2. Saat aku melihatnya di ruang guru. Sekilas aku melihatnya tanpa memperdulikan lebih lanjut. Aku hanya mendengar dirinya melalui teman lain karena kami tak seruangan hingga tiba-tiba gadis itu. Gadis itu mengejar dirinya.
Dia tampak tak suka, aku juga tak suka. Gadis itu sudah mempunyai pendamping, kenapa harus mengejar orang lain pikirku. Dia menolak gadis itu tapi gadis itu tetap berusaha. Hah, itu yang kudengar pada saat itu dan tidak lainnya.
Satu tahun berlalu, aku melihatnya lagi. Dia ada di kursi belakang dan gadis itu ada di kursi depan sama halnya diriku.
Hal yang ku dengar tahun itu, kulihat di mataku. Aku tetap sama, heran dengan mereka.
Saat itu, dia mengulurkan pertemanan yang aku terima dengan tulus. Aku suka berteman dengannya maupun gadis itu.
Hal yang tak kuduga, hari hari yang terlewat menumbuhkan sebuah bunga yang tak kutahui namanya. Hari hari yang indah, bahkan melupakan suatu hal yang berakibat buruk.
Saat itu aku bermain dengan yang lain dan tanpa disangka. Gadis itu marah padaku karena aku telah menusuknya. Menusuk dengan berpasangan dengan dia dan melupakan gadis itu. Aku yang tidak tahu apa-apa hanya diam saja. Tapi setelah itu, aku tahu bunga yang mekar itu adalah mawar berduri. Mawar itu adalah aku, aku yang menusuk gadis tanpa sengaja. Aku tak suka pandangan yg lain , aku tak suka dikasihani.
Aku berjanji untuk memberikan penjelasan pada gadis itu.
Terik itu, aku meminta penjelasannya. Dia berkata bahwa benar dia yang mengatakan ke gadis itu dan bukankah benar bahwa kami memang dekat seperti pasangan.
Aku kecewa. Benar aku kecewa, kenapa dia mengatakan hal bohong. Status itu apa maksudnya. Bukankah aku menerima uluran pertemanannya tanpa memikirkan hal lain.
Detik itu pula, aku menyuruh dia untuk menjelaskan pada gadis itu sebelum aku pulang.
Esoknya aku kira akan baik saja tapi hal yang aku dengar adalah mereka menjalin hubungan di belakangku dan yang bisa aku lakukan adalah diam.
Aku kecewa kembali. Kenapa seperti ini? Dia mengatakan menyukai ku bukan gadis itu tapi kenapa mereka yang berpasangan. Ya kenapa mereka dan bukan kami.
Gadis itu tersenyum layaknya sinar mentari tapi entah kenapa hatiku gelap seperti mendung di langit. Aku hanya tersenyum saat mendengar kisah dari gadis itu. Kisah saat mereka memutuskan berpasangan.
Saat itu pula aku tahu, aku juga punya rasa gadis itu. Rasa yang baru ketahui artinya dan rasa yang terpaksa ku telan dalam senyuman.
Benar aku bukan mawar lagi, aku hanya awan mendung yang meneteskan hujan. Aku hanya bisa melihatnya dengan senyum polosku dan berusaha menghindar menutupi matahari.
:PATAHHATI :PATAHHATI
Cup cup jangan sedih
Kok baperrr ya :PATAHHATI
Butuh tissu @xixihana
:PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI
Ka vivi bru ketemu lgi tulisan dikau
Cuzz bca dlu hihi
Ahhhh ka vivi
Jahad bngt mereka berlaku kayak gtu
Tenang ka tenang orang kyk mereka akan dapet balesan krna dah nyakitin orang laen, ga akan tenang idupnya ka huhu
Semangat trs ya ka