Priiiit…
Wasit meniup peluitnya kencang pertanda dimulainya pertandingan futsal. Hari ini adalah hari dimana diadakannya lomba futsal antar kelas, dalam rangka 17 agustusan. Panitia perlombaan futsal adalah Tuty, siswi kelas 2 smk. Dia yang mengatur jalannya kegiatan lomba futsal.
Tuty banyak melakukan komunikasi dengan Yusril, siswa kelas 2 juga. Mereka sering berkomunikasi masalah pertandingan saat lomba yang pada saat itu Yusril adalah wasitnya. Karena komunikasi itulah Tuty merasakan ada yang berbeda pada perasaannya, wajah Yusril ternyata membuat Tuty tertarik padanya.
Dari hari ke hari Tuty semakin merasakan bahwa ia menyukai Yusril, jantungnya selalu berdetak kencang saat melihat Yusril. Namun Yusril terlihat biasa saja pada Tuty, dan ini membuat Tuty bingung bagaimana dia bisa mendekati Yusril.
“Tuhan…! kenapa makin hari wajahnya makin terlihat manis!!” ucap Tuty dalam hati ketika melihat Yusril dari jauh.
Hari ini kebetulan ada latihan paskibra untuk persiapan lomba, dan Tuty adalan bagian dari pasukan. Tepat dzuhur saat pasukan istirahat, Tuty dan beberapa anggota paskibra putri pergi ke mesjid untuk istirahat sekalian shalat zuhur.
Ketika hendak sampai ke majlis perempuan, tiba-tiba saja Tuty melihat wajah manis yang terlihat bersinar dari teras masjid laki-laki, that is Yusril. Seketika itu juga Tuty langsung berlari menuju majlis perempuan karena malu pada Yusril. Jantungnya berdetak kencang tak beraturan, seketika Tuty jadi gadis yang pecicilan entah karena deg-degan atau karena cacingan. Yang pasti kelakuannya jadi serba gugup, tertawa-tertawa bahagia dengan polos, sesekali ia menengok ke arah masjid laki-laki untuk melihat Yusril yang kebetulan sedang mendengarkan khutbah jum’at, tapi Tuty juga merasa malu jika sampai Yusril tahu Tuty sedang memperhatikannya.
Di hari-hari biasa di ruang kelas, Tuty mencoba mendekatkan dirinya pada Yusril. Tuty mulai pembicaraan dengan meminjam handphone Yusril. Melihat wajah Yusril yang manis ketika tengah mengambil handphonenya, Tuty memperhatikan tanpa berkedip sekalipun dan ia juga berkata dalam hatinya.. “Tuhaan… kenapa kau menciptakannya wajah yang tampan.”
Yusril meminjamkan handphonenya pada Tuty. Tapi sampai sejauh ini Yusril tidak pernah peka pada tindakan Tuty yang mencoba mendekatinya, bahkan Tuty sempat berkata dalam hatinya… “Tuhan, pinjamkan aku kekuatan naruto dan akan kubuat ia menyukaiku…” lalu tanpa sadar Tuty teriak… “CHIDORIIII…” Tuty teriak mengeluarkan jurus naruto. Tak lama Tuty baru ngeh kalau ia tengah berada di kelas yang dipenuhi para murid. Kontan saat itu juga semua murid menertawakannya, termasuk Yusril. Melihat wajah Yusril yang tertawa polos, Tuty jadi senyum-senyum sendiri dan merasa senang. Ternyata jurus chidori Tuty mampu membuat Yusril tertawa lepas.
Wkwkwk, akhirnya dapet metode pendekatan yg cucok ya
Wkwkwkwk iya nih namanya juga usaha pendekatan :KETAWAJAHADD
Chidori itu jurusnya Sasuke…ntar gosong dong Yusrilnya kalo di Chidori :semangatyangmembara
wkwkwk aku malah gak tau jurus chidori itu apaan :LARIDEMIHIDUP
Cieee Tuty berhasil menarik perhatian yusril hihi
Tuty hebatttt hehe
Anggap aja itu awal yg baik ya ty hihi