Chapter 9
-Mei POV-
Sudah hampir 3 bulan, rutinitas sehari-hariku hanya mengurus rumah dan mengajar di panti. Terkadang aku merasa bosan, mungkin karena Jason jarang pulang. Sekarang ia sedang sibuk dengan albumnya, 1 minggu yang lalu ia mengeluarkan single MV nya di youtube paling banyak dikorea dalam kurun waktu seminggu. Terkadang saat aku merindukannya aku menonton penampilannya di TV disalah satu program musik.
Setidaknya ketika berada dipanti, aku dapat mengalihkan pikiranku dari Jason saat bersama anak-anak hebat ini, bagaimana tidak hebat mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya dan mereka masih bisa tersenyum dengan bahagia, tidak mengeluh, tumbuh menjadi anak-anak yang membanggakan.
“nuna” panggil jisoo berlari tergesa-gesa menghampiriku, dengan seragam TK nya yang sedikit lusuh.
“ada apa sayang” tanyaku saat melihat wajah jisoo yang murung. tak seperti biasanya bocah namja ini seperti ini saat pulang dari Taman Kanak-kanak
“nuna bisakah aku ketemu dengan Jason hyung” ujarnya. Aku mengernyitkan dahi bingung mendengarkan penuturannya.
“kenapa kamu ingin bertemu dengannya?” tanyaku mengelus rambutnya.
“teman-temanku tak percaya jika aku bisa bertemu dengan Jason hyung, mereka bilang mana mungkin anak panti asuhan seperti Ji soo bisa bertemu dengan penyanyi terkenal” ucapnya dengan nada kesal.
“nuna, bisakah aku bertemu dengan Jason hyung” Tanya jisoo sekali lagi.
“tentu saja sayang, nuna akan mempertemukanmu dengannya” jawabku.
Saat mendengar jawaban dariku, Jisoo meloncat kegirangan, wajahnya yang murung berubah berseri-seri sekarang. Setelah sampai dirumah, aku menghubungi Jung tae woo, aku ingin menanyakan jadwal Jason. Jung tae woo mengatakan Jason punya waktu kosong hanya jam 11. Aku mengatakan kepada menager Jason bahwa aku akan menemuinya besok.
Keesokan harinya, aku menjemput jisoo ke sekolah menggunakan taxi. sesampai nya di dorm Jason, aku melihat Jason sedang berbicara dengan seorang namja didepan pintu masuk, sangat terlihat Jason marah dengan namja itu. Aku tak dapat melihat wajah namja itu.
“sudah aku bilang, aku tidak akan menemuinya, sebaiknya kau pergi sekarang” bentak Jason.
Jisoo memegang lenganku, pasti ia takut melihat kemarahan Jason. Aku juga terkejut melihat Jason bisa semarah itu dengan orang lain, meskipun ia begitu jutek dan cuek dengan orang lain tapi aku tak pernah melihatnya semarah itu. Namja yang berbicara dengan Jason berbalik pergi, apa yang terjadi dengan mereka.
***
Jason meninggalkanku begitu saja didepan pintu masuk, aku hanya bisa terperangah melihat tingkahnya seperti itu.
“kajja, jisoo kita masuk” ajakku menarik tangan mungil jisoo mengikuti langkahku.
“kamu sudah datang Mei” ujar Tae woo berdiri dari tempat duduknya di ruang tamu dorm ini menyambut kedatanganku dengan hangat.
“Jason kemana sekarang Tae woo shi?” tanyaku.
“dia diatas, dikamarnya” jawabnya
Aku hanya mengangguk mengerti, melihat raut wajah Tae woo shi yang tegang saat ini, pasti masalah Jason bukanlah masalah kecil.
“jisoo-ya bisa tunggu disini, nuna ingin memanggil Jason hyung” ujarku, Jisoo hanya mengangguk antusias.
“tae woo shi, bisakah kamu menemani jisoo sebentar? Tanyaku
“aku akan menemaninya dan tolong beritahu Jason sebentar lagi, kita harus berangkat ke K-Music”
Aku membungkuk sebagai tanda terima kasihku, melatakkan bekal makanan untuk Jason diatas dimeja, aku langkahkan kakiku menaiki satu-persatu tangga menuju kamar Jason.
Aku sampai diambang pintu, sejenak aku ragu untuk masuk. Tapi saat melihat wajahnya yang terlihat frustasi, aku mengetuk pintu yang memang terbuka.
“bolehkah aku masuk” tanyaku.
Jason hanya diam tidak menolak atau mempersilahkanku masuk. Kulangkahkan kakiku untuk masuk dan duduk disebelahnya. Aku hanya diam menunggu Jason membuka suaranya.
***
-Jason Lee POV-
Aku hanya diam saja, tak bergeming sedikitpun mengacuhkan ucapan Mei yang meminta ijin untuk masuk. Hening, saat aku mengira Mei sudah pergi, ia sudah duduk disampingku.
Mei hanya diam, aku merasa bingung dengan sikapnya. Kenapa ia tidak bertanya. Dari tadi aku berpikir keras bagaimana agar hal ini tidak diketahui olehnya. Merasa jengah dengan kesunyian diantara kami, aku bertanya padanya kenapa ia tidak meminta penjelasan dengan kejadian tadi.
Ia hanya tersenyum dan berkata “pasti ada saatnya kau akan memberitahuku nanti, pasti ada alasan kau melakukannya”.
Aku semakin tak ingin kehilangan Mei jika melihat kepribadiannya yang begitu dewasa saat seperti ini, memang tidak dipungkiri terkadang ia bersikap kekanakan. Tapi aku menyukai sikapnya itu.
“bisakah kamu menemui Jisoo sebentar sebelum pergi ke K-music, hanya untuk berfoto dan memberikan tanda tangan, maafkan aku meminta ini disaat kau dalam keadaan seperti ini” ujarnya.
“kajja” ajakku, menarik tangannya, ia hanya mendongak melihatku tanpa berniat mengikutiku yang telah berdiri.
“ayo, bukankah kamu membawakan aku makanan, seharusnya aku makan sekarang bukan” ucapanku membuat Mei terkejut, aku melihat ia membawa bekal saat meninggalkannya di depan pintu masuk tadi..
Aku menariknya untuk mengikutiku turun kebawah menemui anak itu dan menghabiskan makanan buatan istriku. Ia pandai sekali memasak. Aku selalu menghabiskan makanan yang selalu disiapkannya untukku sama seperti sebelum-sebelumnya.
***
-Mei POV-
Aku sudah kehilangan kesabaranku, hal ini sungguh membuatku terkejut sekaligus marah. Bagaimana tidak pagi tadi, seorang namja datang kerumah, dia namja yang sama didorm Jason 3 hari lalu namanya Lee Yoon. dia datang memohon kepadaku untuk membujuk Jason menemui ibunya.
Bisa dibayangkan betapa murkanya aku saat mendengarnya, terlebih saat ini ibunya berada dirumah sakit. Aku mempercepat langkahku di agency Jason, aku mencari namja keras kepala yang jadi suamiku itu. Aku baru pulang dari rumah sakit, menjenguk ibunya.
Saat melihat kondisi ibunya, sungguh membuat hatiku miris, ia tak mau dioperasi sebelum bertemu Jason. Bagaimana bisa Jason membiarkan kondisi ibunya seperti itu. “Mei-ah sedang apa kau disini” suara Jason menghentikan langkahku, dengan geram aku membalikkan tubuhku dan berjalan menghampirinya.
“tarawa” perintahku.
“hey, ada apa ini, kenapa kamu disini?” tanyanya, tapi aku mengabaikannya, aku terus berjalan menuju ke tempat parkiran.
Aku berhenti didepan pintu mobil Jason, menyilangkan lenganku didepan dada. Aku menatapnya tajam, ia hanya memperlihatkan ekspresi bingung.
“aku ingin kau pergi denganku kerumah sakit sekarang” ujarku.
“rumah sakit, buat apa aku kesana?” tanyanya.
“menemui ibumu” ujarku, Jason menatapku tajam.
“dia bukan ibuku, tahu apa kau tentang ibuku”ujarnya
“apa kau merasa tak bersalah, apa kau tau bagaimana perasaanku saat mengetahuinya. Kau anggap apa aku selama ini, aku bahkan tak pantas disebut sebagai seorang istri, aku bahkan tak mengetahui keadaan mertuaku sendiri” ujarku
“Bagaimana bisa kau tak memberitahuku, tapi saat ini perasaanku tak penting, yang terpenting sekarang kita harus ke rumah sakit menemui ibumu” ujarku menarik tangannya untuk segera masuk kemobil.
“ibuku sudah mati” bentaknya padaku, melepas genggaman tanganku padanya.
Plak, aku menamparnya, ini bahkan pukulan pertama yang aku lakukan pada orang lain. Aku melihat tanganku yang gemetar. Aku menyesalinya, tapi Jason memang pantas mendapatkannya.
“dosa apa yang aku lakukan dimasa lalu, sehingga bisa menikah dengan namja berengsek seperti dirimu” ucapku, menghapus kasar air mataku yang jatuh saat menamparnya tadi.
Aku pergi meninggalkannya, membawa mobil Jason dengan kecepatan yang tak pernah aku capai sebelumnya. Aku memukul stir mobil melampiaskan kemarahanku. Aku marah karena ia tak memberitahu hal sebesar ini padaku dan sedih atas semua yang kuketahui hari ini.
Bagaimana bisa ia menyianyiakan ibunya. Aku bahkan saat merindukan ibuku, dan apapun akan aku lakukan untuk membahagiakannya. Apa ia tak tahu bagaimana keadaan ibunya saat ini. Sebenarnya apa yang terjadi sehingga ia tak mengakui ibunya. Aku pulang dengan ketidaktahuanku tentang Jason dan ibunya.
***
tbc
buat elvania ini translate bahasa koreanya
Saengil chukha hamnida: selamat ulang tahun
palli ireona: cepat bangun
tarawa: ikut denganku
terima kasih buat
yang baca cerita ini
kasi vote
dan komen
post sebelum solat tarawih
sampai ketemu hari kamis
Loh? Loh? Loh? Kalo memang ibunya Jason sdh meninggal, terus yg di rumah sakit itu siapa?
Sebenarnya ibu Jason belum meninggal tapi karna Jason marah karna ibunya meninggalkan Jason sama ayahnya
Jason menganggap ibunya sudah meninggal
Thanks for the story, semoga keluarga jason mei dan ibu nya baik2 aja ya
Kak, koreksian dariku:
1. Dalam dialog, diawali dengan huruf kapital. Misal: “Nuna.”
2. DI akhir dialog diakhiri dengan tanda baca. Misalnya, “Ada apa?”
3. Kata depan di yang diikuti dengan tempat, harus di pisah. Misalnya: di sana.
Wahhhh dah update
Vote dlu ya ka hehe
hahaha
itu misteri ibu yang sakit udah langsung terjawab….kirain mau di jelasin di part selanjutnya.
ya masalah komunikasi suami istri ini kaya nya perlu di bikin enak. :tepuk2tangan :tepuk2tangan
Baca dulu ah
Itu yg di rumah sakit ibunya ya?
Hai hai
Aq kembaliiii nih ’emang ditungguin haha’
Bru bsa bca aq nya ka
Dan part ini bikin deg2an, knp Jason bgtu sma ibu ny,dan aq baca balesan komen dikau dibawah, ohhh itu alasanny toh
Wahh Mei pergi dlm keadaan marah gtu, mga dia ga kenapa2 yak
Cuzz ke part 10
Semangat yak
wah, berantem deh, ckck jangan kebut-kebutan dong, kalo kecelakaan gimana :PATAHHATI
Aihhh konflik mulai menghadang~~~
Jason dikau kejam sekali huhuhu…tapi aku ngerti sihh dia begitu pasti ibunya ngelakuin kesalahan. Tapi pasti ada sebabnya….
Bertengkar lagi deh,,
Meii gak boleh kdrt lho,,