Hari ini begitu tenang dan damai tanpa ada gangguan yang berarti aku menghabiskan setengah hariku didalam gallery lukisanku. Melukis adalah sesuatu yang paling aku sukai dari pada pergi ke Club menghabiskan waktu dengan minuman keras dan wanita sexy yang berada disana seperti yang dilakukan teman-teman kerjaku disela-sela waktu mereka saat mencari hiburan.
Berbanding terbalik dengan mereka aku hanya akan merasa rileks saat aku menatap kanvas dan perlengkapan lukisanku terutama saat lukisan itu sudah selesai dan menghasilkan sesuatu yang memang kuinginkan.
Hari ini untuk kesekian kalinya aku menatap hasil lukisan indahku, sebuah lukisan wanita imaginasiku. Selama ini aku tidak pernah tertarik dengan makhluk yang bernama wanita tapi jangan salah, itu bukan berarti aku adalah Gay.
Aku seorang lelaki normal berusia 27tahun, seorang Arsitek yang cukup terkenal dengan tinggi 180cm, memiliki bentuk tubuh yang atletis yang merupakan hasil dari Gym yang aku lakukan setiap hari 1 jam sebelum aku berangkat karena menurutku healty life style itu sangat penting.
Aku tidak pernah menemukan wanita sesempurna ini secara fisik entah karena penilaianku yang terlalu tinggi atau memang tidak ada wanita yang seperti itu. Aku menatapnya lama dalam diam sampai akhirnya suara ponselku membuyarkan pikiranku.
“Hallo”
“Man.. cepat kekantor sekarang.. ada hal penting”
“Kau tau ini hari sabtu bukan”
“yeah aku juga berharap Mr Stone sadar hal itu, tapi tidak.. dia menginginkan kita segera kekantor sekarang” sepertinya leo juga cukup kesal karena panggilan penting ini.
“Oke aku akan segera datang” aku memutus panggilan leo lalu kembali menatap lukisanku.
“Aku akan pergi dulu.. “ aku pamit kepada lukisan cantikku dan keluar dari gallery menuju kamarku untuk berganti pakaian.
….
“Malam ini akan ada pesta dikediaman keluarga Taylor ini undangannya kalian bisa masuk kesana sebagai perwakilan dariku karena aku tidak bisa hadir 2 jam lagi aku harus terbang ke Miami, sampaikan salamku pada Mr taylor”
“Memangnya ada pesta apa?” tanya Leo dengan penasaran.
“Pesta kelulusan sekaligus pengangkatan putri mereka sebagai calon penerus Perusahaan, well berhubung mereka tidak memiliki anak lelaki jadi putrinya lah yang akan menjadi calon CEO perusahaan“
“Lalu kenapa harus kami yang pergi”
“Memangnya siapa lagi, aku tidak bisa mengabaikan undangan ini begitu saja bagaimanapun juga putrinya ini yang akan bekerja sama dengan kita nantinya kalian harus paham tentang itu dan cobalah agar dia benar-benar mengingat kalian bagaimanapun caranya” dia melihat jam ditangannya lalu berdiri.
“Sudah saatnya aku pergi, ingat jangan sampai kalian melewatkannya”
“Percayalah kami tidak akan melewatkannya benarkan Gabriel?” tanya leo padaku dan aku hanya diam tanpa menjawab.
…
“Menurutmu seperti apa putri dari keluarga Taylor ini?” tanya leo saat kami sedang berada di sebuah café dekat kantor.
“Sama saja seperti putri orang kaya kebanyakan”
“Tapi dia seorang pewaris perusahaan keluarganya”
“Aku tidak perduli, bagiku sama saja” leo menghela napas dan memilih untuk diam dan menikmati kopinya.
….
Kuakui mereka pandai membuat sebuah pesta dekorasi yang mewah, makanan lezat, dan para undangan dari para pengusaha papan atas hingga para pejabat pemerintahan hadir disini.
“Bukankah menurutmu ini terlalu berlebihan untuk sebuah pesta kelulusan” kataku pada leo.
“Man apa kau lupa ini juga pesta pengangkatan putri mereka sebagai CEO baru”
“tetap saja ini berlebihan”
“Tidak masalah kalau kau memiliki persediaan uang yang berlebih” aku memutar mataku mendengar pernyataan leo.
Aku bukan terlahir dari keluarga kaya seperti putri dari keluarga ini, aku juga harus bekerja keras selama hidupku untuk mendapatkan apa yang aku miliki saat ini, itu bukan hal yang gampang sehingga aku lebih menghargai apa yang sudah aku miliki saat ini.
Semua orang telah berkumpul untuk menyambut Putri dari keluarga Taylor yang baru saja menyelesaikan kuliahnya sekaligus untuk menjadi CEO muda pengganti sang ayah.
Saat pembawa acara tersebut memanggil nama gadis itu semua mata sudah bersiap untuk melihat gadis misterius itu karena setelah perbincangan kami kepada orang-orang yang ada disini tadi sebelum dimulai acara rata-rata mereka tidak pernah melihat langsung gadis dari keluarga taylor ini bahkan mereka pikir Mr & Mrs Taylor tidak memiliki anak , karena katanya sejak kecil gadis ini tidaklah tinggal disini bersama keluarganya, ini benar-benar aneh.
…
(author)
Seorang gadis dengan gaun berwarna merah dengan rambut panjang berwarna coklat berdiri dengan gugup diatas panggung itu menatap semua undangan yang terpaku melihatnya.
Sepasang mata caramel itu berkedip beberapa kali melihat kearah para tamu lalu orang tuanya yang saat ini sedang menyemangatinya dalam diam, dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk melangkah kedepan.
Dia diminta untuk menyampaikan sesuatu apapun dihadapan orang-orang yang memandangnya takjub itu, dengan menghela napasnya sambil menenangkan debaran jantungnya itu dia menggenggam mic yang diberikan kepadanya dengan erat lalu mulai berbicara dengan sikap penuh percaya diri dan kata-kata yang sudah ia latih sejak seminggu belakangan ini.
Ruangan itu bergemuruh dengan suara tepukan tangan dari para tamu, gadis itu pun dengan langkah yang cepat segera turun dan menghampiri kedua orang tuanya yang menyambutnya dengan pelukan hangat khas orang tua.
“Kami tau kau pasti bisa Kyla” dia tersenyum lembut dan kembali memeluk mereka.
Semua berjalan seperti keluarga taylor rencanakan, putri cantik mereka telah memikat hati semua undangan dengan kecantikan dan kelembutannya saat sedang berhadapan dengan orang lain namun ada satu orang disana yang sedari tadi berdiri dengan gelisah sejak kemunculah gadis itu dia adalah Gabriel.
‘Ini tidak mungkin.. tidak ada.. tidak mungkin.. bagaimana bisa.. gadis itu sangat mirip dengannya’ dia tersenyum masam pada dirinya sendiri
‘aku harus melihatnya lebih dekat mungkin aku salah’
“Man aku rasa ini adalah waktu yang tepat ayo kita temui dia” ajak leo padaku dan aku hanya mengangguk tanda persetujuanku. Jantungku berdegup sangat kencang saat kakiku melangkah kearahnya dan saat aku berada tepat dibelakangnya aku bisa mencium sebuah aroma yang membuatku tidak bisa berhenti untuk menghirupnya.
“Miss Taylor” sapa Leo membuatnya berbalik, tepat saat itu waktu seakan berhenti saat sepasang mata caramel itu menatapku seolah dia sedang melihat jiwaku yang seperti ingin keluar dari ragaku, ini tidak mungkin dia adalah gadis yang ada dilukisan itu, lukisan yang kubuat dengan tanganku sendiri , gadis khayalanku yang aku yakini tidak akan pernah aku temukan didunia ini.. She’s My Imagination Love.
Omegaatttt??? ko bisa yaa jd kenyataan ????? Serem juga klo yg diimajinasiin monster :LARIDEMIHIDUP
:LARIDEMIHIDUP
Nahh loh, kok bsa sma, knp ini, ada apa ini, aihhh penasaran
Ceritany dilanjut yak
Ditunggu loh hihi
Semangat
Mga cerita ini bnyk yg bca dan komen
Ini akan ada lanjutannya kan?????
gak akan digantungin gini aja kan???
kalau dari awal niatnya memang ada lanjutannya, tp liat responnya dulu gimana. :LARIDEMIHIDUP
wehh, dari lukisan jadi kenyataan yaaa