**
……..
Seorang Laki-laki yang mempunyai banyak dosa karena sudah menghabisi sebanyak sembilan puluh sembilan orang manusia.
Suatu ketika, dia bertanya kepada seseorang perihal perbuatan kejinya tersebut : “siapakah diantara penduduk bumi ini yang paling pandai?” .
Kemudian orang yg ditanyai tersebut menunjukkan kepadanya bahwa dia harus menemui Pandita.
Maka pergilah ia menemui Pandita. Ia kemudian bertanya : “aku telah membunuh manusia sebanyak sembilan puluh sembilan orang, apakah aku masih bisa bertaubat?”.
Pandita pun menjawab dengan tegas : “tidak bisa!”.
Mendengar jawaban Pandita, Sang Murderer pun langsung membunuhnya, sekaligus menggenapkan jumlah korbannya menjadi seratus orang.
Kemudian ia menanyakan hal yang sama kepada orang lain yang ditemuinya : “siapakah penduduk bumi yang paling pandai?” .
Yang ditanyai menunjukkan kepadanya bahwa ia harus menemui seorang yang berilmu (seorang alim).
Lantas, ia pun menemui seorang Alim tersebut.
Ia menceritakan perihal perbuatannya
“aku telah membunuh seratus orang manusia, apakah aku masih bisa bertaubat?”, tanya sang Murderer.
orang Alim menjawab : “bisa. Siapakah yang dapat menghalangi antara dirimu dan taubat?!, silahkan kamu segera pergi ke suatu negeri yg disana banyak orang-orang yang beribadah kepada Allah. Silahkan kamu beribadah bersama-sama dengan mereka! . Jangan kembali lagi ke kampung halamanmu!”.
Dia pun berangkat ke tempat yang disarankan orang Alim. Ketika baru setengah perjalanan, ajal telah datang untuk menjemputnya.
Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab berebut untuk membawa si Murderer.
“Orang ini pergi untuk bertaubat. Hatinya menghadap kepada Allah ta’ala”, ujar Malaikat Rahmat.
Sedangkan Malaikat Azab mengatakan : “orang ini belum pernah membuat amal baik selama-lamanya”.
Ditengah perdebatan, datang lagi satu Malaikat yang menyerupakan dirinya menjadi manusia. Oleh kedua Malaikat yg sedang berselisih, ia diangkat menjadi Hakim.
Sang Hakim pun berkata : “ukurlah oleh kalian antara dua tanah, kemanakah yang lebih dekat?”.
Kemudian diukurlah oleh kedua Malaikat. Ketika sudah ketahuan jelasnya ternyata lebih dekat ke tempat yang dituju. Maka orang tersebut (murderer) dirangkul oleh Malaikat Rahmat. Menjadi orang yang bahagia. ____________________________¤¤¤___________________________
**ini bukan karya saya, namun inspirasi dari salah satu hikayat dalam kitab pepeling (Dzikra) yang diterjemahkan dari huruf jawi (sunda), dengan sedikit improvisasi tanpa mengubah atau menghilangkan makna serta isi yang terkandung didalamnya*
Asalkan taubat nasuha taubat dengan kesungguhan hati untuk tdk mengulangi perbuatan keji tersebut insyaallah taubat nya akan diterima Allah SWT.
Begitu luas kasih sayangNya. . Baru niat aja, sudah dihitung . Sedangkan perbuatan kejinya seolah menguap hanya karena satu niat yang tulus dan kesungguhan hati. :D
Kisah ini bikin merinding
Waktu kecil diceritain ini dan aq mulai berpikir kasih sayang Allah itu bnr2 tak terbatas untuk hamba-Nya
Ampunan Allah sll terbuka lebar untuk hamba-Nya yg bnr2 berniat untuk taubat
Mksh ka share ny
Mga bermanfaat untuk kita semua
Oia ka, diedit dikit tulisan ny, dibagian atas tulisan kk ditambah kata [ratings] spy nnt muncul lope lope bwt kita2 klik untuk mengapresiasi karya ny kk
Yuks dicba ka
Iya falah, waktu kecil juga pernah diceritain sama babeh. Eh sekarang udah bisa baca sendiri ceritanya, yea walaupun rada terbata-bata bacanya . :D
Itu yang lope lope buat vote yak? Ntar dicoba :)
Iyaa ka
Sdh muncul lope lope ny hihi
Tuhan memang menyayangi hamba”Nya,,
:LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP
bagusss, kasih sayang Allah Maha Luas , selalu ada cara untuk bertobat dan Allah Maha Tahu yg mau bertobat ya
Bagus nih
Ditunggu kelanjutannyaa