Vitamins Blog

Dikerjain?!

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

Dikerjain?!

by that-raxxid

19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Kejadiannya kira-kira dua tahun yang lalu, setelah selesai istirahat pertama terdengar bunyi bel tanda istirahat telah berakhir, aku yang sedaritadi hanya berdiam diri di kelas kembali mengatur posisi duduk-ku menghadap ke papan tulis. Murid-murid yang lain dengan tergesa memasuki kelas dan segera duduk dengan rapi, tidak ada yang aneh bagiku. Setelah guru mapel berikutnya masuk, ketua kelas memberikan aba-aba untuk mengucapkan salam dan kami duduk seperti biasa, siap untuk memulai pelajaran. Waktu itu aku yang tidak tahu apa-apa hanya terdiam ketika guru ipa memanggilku ke depan kelas.

‘Ini aneh, tidak biasanya aku dipanggil ke depan seperti ini.’ Batinku waktu itu.

Aku dipanggil ke depan bersama dua orang yang lain, namanya Dita dan Rina. Setelah maju kami di suruh berdiri mengelilingi meja guru. Tiba-tiba guru itu berkata dengan keras.

“Apa-apaan nilai kalian ini Kayla, Dita, Rina!” Serunya sambil menatap kami satu persatu dan memperlihatkan hasil ulangan fisika minggu lalu.

“Baru kali ini nilai kamu rendah, Kayla! Kamu juga Dita, bagaimana mungkin anak olimpiade IPA remedi ulangan Fisika?” tanyanya dengan heran.

“Ibu kecewa sama kalian! Kalian itu anak pintar, anak yang diharapkan sekolah untuk memajukan sekolah kita. Apa kalian pikir Ibu main-main dalam mengajari kalian?!” lanjutnya.

“Kalau kalian tidak mengerti dengan materinya tanya ke Ibu! Jangan diam saja lalu hasil akhirnya sseperti ini.” Lanjutnya lagi sambil menunjuk-nunjuk nilai kami dengan raut muka dingin.

Aku yang tidak biasa dimarahi terdiam, merasa bersalah karena memang ini kali pertama aku remedi ulangan ipa. Aku tidak bisa mendengar lagi apa yang dikatakan oleh guruku, mataku memburam. Rasa penyesalanku karena mengecewakan salah satu guru favoritku membuatku meneteskan air mata sambil sesegukan. Di sampingku Dita juga menangis walaupun tidak kentara, mungkin dia menangis karena melihatku menangis.

“Kenapa kalian malah menangis? Menyesal karena remedi atau karena tidak mendengarkan penjelasan ibu dengan baik kemarin? Akhir-akhir ini kalian sering bermain-main, sebentar lagi kalian kelas sembilan, kalau main melulu gimana nanti hasil UN-nya? Mau nilai kalian jelek?” tanyanya. Kamipun menggeleng sambil sesegukan.

“Kalian ini sudah dewasa, jangan seperti anak kecil lagi yang kalau apa-apa harus dibilangin. Ibu capek ngurusin kalian yang sering main-main, tidak memerhatikan penjelasan ibu dengan benar, malah ketawa cekikikan sambil main di belakang.”

Suasana kelas menjadi hening, yah beginilah kelakuan kelas kami jika sedang diomelin. Karena mataku buram, aku tidak  bisa memerhatikan raut wajah temanku yang lain. Kemudian aku merasakan keberadaan guruku di depanku.

“Sudah-sudah, jangan menangis lagi. Maafkan Ibu udah marahin kalian dan buat kalian nangis. Ibu cuma ngerjain kalian.” Aku yang mendengarnya pun langsung mengangkat kepalaku dan menatapnya tidak percaya.

Seisi ruang kelas tertawa, “Dita hari ini ulang tahun’kan? Sini nak salam ibu dulu. Selamat ulang tahun, ya? Udah jangan nangis lagi. Ibu tadi disuruh temen-temen kamu supaya ngerjain kamu.” Katanya sambil mengusap punggung Dita.

Aku terdiam di tempat, jadi daritadi aku cuman dikerjain?! Kok bisa-bisanya aku tidak tahu apapun tentang kejutan ini! Mana Dita yang ulang tahun tapi aku yang nangis duluan, malunya ya Rabb. Batinku.

“Kay? Kok malah kamu yang nangis? Dita yang dikerjain tapi malah kamu yang nangis.” Kata teman laki-lakiku sambil tertawa, yang lainpun ikutan menertawai kekonyolanku. Aku menatap mereka galak, mengancam mereka untuk berhenti tertawa dengan tatapanku. Aku menundukkan kepala, merasa malu sambil berjalan cepat menuju bangkuku.

Sungguh memalukkannya diriku! Dasar cengeng! Uhh.. aku malu setengah mati!, kataku dalam hati. Setelah kejadian yang memalukan itu, kami kembali melanjutkan acara belajar-mengajar yang sempat tertunda. Sampai saat inipun, aku tidak pernah melupakan kejadian paling memalukan itu.

~TAMAT~

zvezda

Siders. an INFJ, if you must know it. will snap when everything's not perfect. not a good writer.

8 Komentar

  1. terlalu baper rupanya ,, :HUAHAHAHAHA

  2. yg amppun ini kejadian bgt sama aku cm bedany aku dikerjain sama guru bhs inggris abis jam istirahat kedua disuruh2 ama miss nya ternyataudh kerjasama sama temen sekelas pantesan tmn2 sekelas ga ada yg bantu cm aku sendirian bolak balik ruang guru-kelas

  3. KhairaAlfia menulis:

    :dragonngakak :HUAHAHAHAHA :dragonngakak :HUAHAHAHAHA :dragonngakak :HUAHAHAHAHA

  4. :dragonngakak

  5. fitriartemisia menulis:

    whoaaa, gurunya mau diajak kerjasama untuk ngerjain murid ya hahaha

  6. farahzamani5 menulis:

    Aduhhh ya Allah, emang mau nangis aja ya bawaan ny klo diomelin gtu hehe
    Siapa yg dikerjain ehh siapa yg nangis hihi
    Semangat

  7. :NGAKAK

  8. Wahahah