Vitamins Blog

I wish you come back

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

34 votes, average: 1.00 out of 1 (34 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Fajar mulai menyingsing, waktu pagi akan datang. Matahari mulai malu-malu naik ke permukaan menampilkan sinarnya yang hangat dan cerah. Tidak pagi ini, tidak untuk setiap pagi, aku tersenyum. Dimalam tadi, aku telat untuk tidur, melainkan aku terlena jauh kedalam pemikiran akan sosokmu yang sudah hampir 1 setengah tahun ini mengganggu pikiranku. Bedanya kali ini, aku menyesali perbuatan ku.

Ku hela napasku kasar, berharap hari ini aku tidak melihat dirimu di sekolah. “Bodoh” ucapku, aku lupa jika hari ini upacara. Tidak mungkin aku tidak akan melihatmu, kecuali aku buta.

Sampainya disekolah ku melihatmu. Disana. Berdiri bersama teman sebaya mu, menertawakan sesutu yang lucu. Aku ingin tersenyum melihat wajahmu, namun kutahan karna semua sudah tidak sama lagi.

Ku berbaris sesuai kelas, kita memang beda kelas, yang sialnya berdekatan. Bel berbunyi tandanya semua kelas harus siap berbaris mengikuti upacara. Ku lirik sedikit ke arah barisanmu, sesak. Ada dia disampingmu. Sedang memukul lengan mu pelan malu-malu karna kau menjailinya. Dulu juga kita pernah begitu, kan?

Miris. Nyatanya aku disini masih mengharapkan keberadaanmu didekatku. Nyatanya aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa aku bukanlah yang terbaik untukmu. Tapi mau bagaimana lagi, walaupun aku berteriak kencang depan wajahmu jika aku masih mencintaimu yang ada kamu akan makin menjauhiku.

Ku hela napasku lagi, tak sengaja mata kita bertemu. Aku tidak bisa melihat pancaran apa yang kau berikan padaku lewat matamu. Aku hanya bisa membalasanya, sedatar mungkin. Walau batinku berteriak “aku merindukanmu”. Tak tahan lagi aku membuang muka darimu. Aku sudah lelah dengan apa yang sudah terjadi dan masih menghantuiku sampai saat ini. Aku terlalu bodoh. Terlalu munafik. Terlalu mengatasnamakan perasaan.

Aku harus menerima kenyataan bahwa kita tidak lagi bersama. Kamu. Aku. Hanya masa lalu yang masih menggerogoti pikiranku akan kenangan yang sudah kita lalui. Aku hanya terlalu mencintai waktu kebersamaan kita dulu, dan masih enggan untuk berpindah dari sana. Jika kamu tau akan hal ini aku tau kamu pasti marah. Karna kamu dengan jelas pergi meninggalkan aku, yang sudah jelas tidak mau lagi dengan ku.

Bodoh. Idiot. Itulah aku, karna aku terlalu mencintaimu.  Aku tidak akan meminta kamu untuk kembali. Tapi satu hal yang kamu tahu, aku, selalu siap jika kamu membutuhkan tempat untuk bersandar barang sejenak.

16 Komentar

  1. Kykny pernah di post dlu ya ka disini
    Ngerasa pernah baca soalny, ehh apa gmn yak haha
    Atau ini di tulis ulang lgi kah?

    1. rosianacamilla_ menulis:

      Aku gak tau, dan gak pernah nge post disini sebelumnya. Tapi ini murni karya aku sih mungkin agak sama yang pernah kamu baca

    2. Aduhh maaf ka, bukan nuduh yg macem2 loh ya sma kk, soalny ada bbrp karya di vitamin blog yg di edit krna lupa ditaro [ratings} jdi dipost ulang lagi gtu, makany jdi ada di bagian atas ‘post kita bersama’, aduhhh maaf ya jngn tersinggung kk ny

  2. come back,, back,, back,, to me hehe

  3. :TERHARUBIRU

    Semangatt move on yaa :girlynyengir

  4. rosianacamilla_ menulis:

    Iya gpp hehe:)

  5. Dalpahandayani menulis:

    Move on smangat

  6. salah satu yg pernah aku alami…..

  7. Tentang mantan ya… Atau teman deket aja….
    Bagus nyentuh bgt… Salut udh kenal arti Cinta msh sekolah… Pasti sakit bgt yah…

    1. Iya, aku aja masih ngk ngeh apa itu cinta

  8. Bagus ceritanya, seperti yang pernah saya alami :TERHARUBIRU

  9. Nyesek

  10. :PATAHHATI :PATAHHATI

  11. fitriartemisia menulis:

    kok sedih :PATAHHATI

  12. syj_maomao menulis:

    Semua butuh proses, bahkan untuk move on sekali pun. Semangat kak~

  13. Semangat untuk move on dan buka hati untuk cinta yang lain, eaaa