Vitamins Blog

Frozen Heart (1)

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

284 votes, average: 1.00 out of 1 (284 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Hamparan Lautan manusia selalu bisa membuatku terpana. Bayangkan,beribu manusia melintasi sisi ruas jalan yang selalu penuh dengan kendaraan, dan hal itu selalu menjadi sesuatu yang menarik. Seharusnya aku melakukan hal yang sama seperti mereka, berpacu dengan waktu, bergegas melakukan rutinitas yang menanti diruang kerjaku. Namun,  disinilah aku menikmati pemandangan, diSalah satu cafe faforitku, KPK cafe. Menunggu seseorang yang seharusnya sudah datang 30menit dari waktu janjian dan dia, selalu Saja terlambat.

Kuraih benda berwarna biru hitam, mengetik sederatan angka yang Sangatku hapal, menunggu panggilanku terjawab, tidak menunggu lama terdengar Suara diseberang.

“Maaf Bima,  aku kejebak macet” katanya seduh

“Kau pastinya taukan daerahmu itu selalu terkena macet pada jam segini? ” kataku dingin menatap sekeliling area cafe

“iya aku tahu Bina, maafkan aku. Aku akan tiba dalam waktu 25menit”

“10 menit, jika  kau tidak datang aku pergi.  Kau yang meminta waktuku untuk bertemu had berusahalah.” kataku mengakhiri panggilan tanpa mendengar jawabannya.

****

Ambon, Juli 2005

“kau lihat gadis berkucir kuda itu?” Tanya Dani menunjuk sosok gadis yang berjalan melewati koridor sekolah.

“iya aku lihat, yang berjalan sendirikan? Ada apa dengan dia? ” tanyaku kepada Dani yang masih menatap kearah gadis itu.

“kudengar dia sangat aneh, para gadis seangkatan kita selalu bergosip tentangnya”

“sejak kapan kau jadi penggosip Dan? ” tanyaku menatapnya curiga.

“hahaha sialan kau, aku bukan penggosip tau. Mereka sendiri yang memberitahuku dan malah mereka mengajak para pria seangkatan kita bertaru apakah dia benar-benar aneh atau tidak?  Dan.. ” Dia menatap sekeliking seakan takut jika ada yang mendengar “dia benar-benar aneh. Sungguh aku sendiri mendengar langsung dari Yusuf anak kelas sebelah kita. Dia mengatakan gadis itu berwajah datar tidak Ada ekspresi sama sekali, malah dia selalu berbicara sendiri.”

“kau terlalu banyak melihat film horror Dani” kataku acuh

“Ais, kau sungguh tidak percaya? Baiklah, ayo bertaru jika kau benar maka apapun yang kau inginkan Akan kukabulkan, bahkan jika itu motorku, tapi jika kau kalah maka sebaliknya. gimana? Kau tertarik? ” ucap dani mantap,

“kau tidak sakitkan? ” tanyaku memeriksa dahinya, perkataannya sungguh aneh. bertaru?

“aku tidak sakit. Ayolah ” ujarnya menepis tanganku dari dahinya.

Tunggu motornya? Berarti

“kau bertaru dengan motor kesayanganmu? ” Dia benar -benar serius

“iya benar motor satriaku yang kau incar. Itupun jika kau tertarik aku rela. Dengarkan aku jika kau menang, bukan hanya kau mendapatkan motor melainkan Dia gadis itu bahkan bebas dari gosip aneh.  Kata pepatahnya sih sekali mendayung dua buah pulau terlampaui bukan? ”

Benar istilahnya sih aku menolong sesama. Menyelamtkannya dari para penggosip.

“baiklah. Deal” jawabku mantap

“deal. Akhirnya” ujarnya menarikku berjalan dengan senyum manis diwajahnya, entah kenapa sesaat aku merasa ragu, apakah tidak apa -apa menjadikannya bahan taruhan?

6 Komentar

  1. Kok nggak ada tanda lope-lopenya ya ? :LARIDEMIHIDUP

    1. Sekarang udah ada kok

  2. :PATAHHATI

  3. fitriartemisia menulis:

    waduh, dijadiin taruhan :LARIDEMIHIDUP

  4. Waduhhh, sampai dijadiin taruhan :LARIDEMIHIDUP

  5. Ditunggu kelanjutannya