@orlanrazky
Balasan Forum telah dibuat
-
Tulisan-tulisan
-
-
-
Baru coba cek dan nemu topik menarik…
Wahh, kk… saya lemah banget dalam buat deksripsi apalagi yang panjang2. Ide sih ada, tapi biasanya ketika mau nulis, pasti ngestuck. Aku selalu lemah dalam merangkai kalimatnya… :wacko:
Ini aku mau coba finishing draft kasarnya kk Author… Semoga tidak mengecewakan ;-)
====================================================================
Vani mendesah lemah. Langkah kakinya terasa berat ketika melangkah. Rasanya jarak menuju halte bus dari kantornya terasa sangat jauh.
Kalau saja hari ini bosnya tidak mencegahnya untuk pulang, mungkin sekarang Vani sudah bisa melepaskan ketegangan otot-ototnya dengan ber-sauna. Mungkin dengan sedikit uap panas, dia bisa melupakan sejenak semua masalah yang datang bertubi-tubi di kantor.Dengan lelah Vani melewati berbagai macam pedagang kaki lima yang biasanya selalu buka ketika menjelang sore. Kantornya memang terkenal dengan berbagai macam cita rasa makanan daerah yang sangat menggiurkan. Suasananya pun tidak kalah jauh dari ramainya pasar ikan. Berbagai variasi makanan pun bisa dipilih, mulai dari bakso, sate ayam, sate padang, pecel lele, bahkan sampai warteg fenomenal tempat Vani biasa membeli bekal untuk makan siang.
Sayangnya, semua makanan itu tidak merubah suasana hati Vani yang sendu. Bau sate dan ayam goreng tetap tidak membuat hatinya sembuh. Pekerjaan hari ini benar-benar sebuah kekacauan dan Vani hanya bisa mengucapkan rasa terima kasih yang paling dalam untuk rekan kerjanya yang hari ini lupa membawa deadline tugas yang harus diberikan kepada klien. Vani hanya bisa menggerutu dalam hati mengapa dia ditugaskan bersama rekan kerja yang hanya bermodalkan paras cantik tanpa otak itu. Mengeluh pun rasanya percuma, mungkin rekannya itu memakai susuk paling ampuh karena selama ini bos Vani hanya memaklumi kelakuan rekannya.
Hari ini, untuk yang kesekian kali, Vani terkena sial.
Higheels merah yang biasa Vani pakai terasa menyakitkan. Sebenarnya Vani tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi. Seandainya saja karyawan kantoran tidak diharusnya memakai sepatu hak, mungkin Vani akan lebih memilih sepatu converse yang nyaman dipakai di mana saja. Vani meraih ponsel samsung dari tas, melihat waktu sekarang. Tidak lupa untuk mengingat bahwa dia harus mampir sebentar ke mini-market terdekat untuk membeli beberapa perlengkapan.
Vani mendesah untuk yang kesekian kalinya. Dalam hati berteriak lega karena sudah mencapai tujuan. Ditengoknya kanan-kiri, mencari bangku kosong sembari menunggu bus datang.
Suasana halte tidak berubah. Setiap hari selalu ramai akan orang-orang dan para pedagang. Hiruk pikuk yang hampir tak pernah pudar sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Vani. Ini adalah kehidupannya, kegiatannya sehari-hari sebelum bekerja. Vani harus menyiapkan badan dan mental yang kuat untuk mengantri dan rela dorong-dorongan dengan penumpang lainnya agar bisa menaiki bus. Kalau hoki, Vani bisa mendapat bangku kosong.
Dilihatnya lagi waktu, bus masih belum terlihat akan datang. Sepertinya Vani harus menunggu lebih lama lagi. Hari ini penumpang jurusan Kalideres terlihat lebih ramai dari kemarin, mungkin karena hari ini adalah hari jumat, banyak orang-orang yang memutuskan untuk liburan.
Dengan santai Vani mulai mengecek sosial media dari ponselnya. Melihat berita dan update-an terbaru teman-temannya. Tertawa sendiri ketika melihat postingan lucu yang dibagikan oleh temannya di media. Sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang di belakang tempat duduknya.
Sebuah tepukan membuat Vani menghentikan kegiatannya dan menoleh. Dan dia tertegun. Yang ada di belakangnya adalah Pak Andre. Beliau adalah sang CEO tersohor yang katanya sanggup membuat lusinan hati para wanita terperangkap oleh ketampanan wajahnya.
Pak Andre berusia sekitar pertengahan 30, tubuhnya atletis dan juga tinggi tegap. Tidak kalah dengan bentuk wajah yang terpahat sempurna. Tidak ada yang tidak mengenal siapa Andre, diusianya yang terbilang sangat muda, beliau mampu memimpin sebuah perusahaan dari kecil sampai menjadi besar seperti sekarang. Bahkan perusahaannya sendiri sudah merajarela di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
“Lagi nunggu bus, Vin?” tanya Pak Andre ramah.
Vina tersenyum ramah, mempersilahkan pria tampan itu untuk duduk di sebelahnya. “Tumben Bapak ada di sini. Lagi nunggu bus juga?” tanya Vina ramah.
Sebenarnya mereka berdua jarang berkomunikasi ketika berada di dalam kantor. Maklum saja, Pak Andre terkenal sangat sibuk dan mempunyai jadwal super padat. Sedangkan Vina hanyalah pegawai biasa di antara ribuan karyawan lain. Vina bukan tipe yang mencolok. Dia adalah seorang wanita muda biasa yang mempunyai impian sederhana. Selama ini tujuan Vina bekerja agar bisa menabung dan membiayai kebutuhan orangtuanya yang sudah pensiun.
Lalu, mengapa mereka bisa terlihat akrab sekarang? Apakah mungkin di luar kantor hubungan mereka bisa dibilang lebih dari sekedar atasan dan bawahan?
– end-
Hahaha, nah lho, akhirannya malah kyk main tebak2an gitu :whistle:
Makasih kk buat topiknya, berguna banget buat yang mau nulis nih :heart: :heart:
-
-
Pertama suka Dengan Azhura Kan, karena dia adalah cerita pertama yang kubaca dan membuatku jadi follower SairaAkira, jadi cerita ini spesial dihati *halah*
Kedua, Jendral Akira… karena dia adalah cerita kedua yg kubaca setelah AB sekaligus menjadi awal pembuka aku mengenal SairaAkira :heart:
Ketiga yah Kaisar Shen King… Karena dia adalah cerita yg kubaca setelah AB dan TGW :whistle:
Alasannya memang ga terlalu penting sih… yg terpenting adalah Mereka mempunyai karakter dan kepribadian yg berbeda2 dan saya suka dengan mereka bertiga… :heart: :heart:
-
-
-
-
