@lovesela
Balasan Forum telah dibuat
-
Tulisan-tulisan
-
-
Dear beloved Shen King,
Hai, apa kabar dirimu? Lama ya kita tidak berjumpa. Masih ingatkah denganku? Aku kekasihmu -pembaca setiamu yang selalu menunggumu di setiap nafasku.
Hai, kamu. Masih ingatkah saat-saat dulu dimana aku untuk pertama kalinya berjumpa denganmu. Kala itu, kamu di antara hidup dan mati. Kamu di antara pergi dan bertahan. Taukah kamu? Aku sangat menderita. Melihat keadaan mu yang seperti itu. Tertusuk pedang di bagian dadamu. Banyak darah yang keluar dari tubuhmu. Begitu kesakitannya dirimu hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa. Berharap ada seseorang yang menolongmu. Aku sangat berharap akan hal itu. Ku lanjutkan membaca kisahmu yang menyayat hatiku, akhirnya aku menemukannya. Ya, aku menemukan sosok itu. Sosok perempuan yang polos dan sangat cantik yang bisa menolong rasa sakitmu. Kau tau? Sejak saat itu, aku pun mengerti kebaikan tulus yang jarang dimiliki semua orang. Ya, kau…. Aiko. Sejak saat itu aku mengagumi dirimu. Kau, dengan tanganmu yang indah mengobati rasa sakit yang diderita oleh kekasihku, Shen King. Kau, dengan tekad keberanianmu mengunyah daun kusuri – yang ku tau rasanya sangatlah pahit untuk anak seusiamu. Tapi kenapa kau lakukan itu, Aiko? Ya. Jawabannya adalah kau memiliki hati yang tulus. Kau mampu membuat kekasihku berpaling dariku. Kau mampu membuat dia memilihmu sebagai satu-satunya.
Ku lanjutkan lagi membaca kisahmu. Kaisar Shen King. Yang ku tau dari dirimu adalah kau sangat mencintai ibundamu. Yang tidak ku sukai dari kau adalah, kau membunuh orang yang tidak bersalah. Kau menebas kepala mereka. Tanpa peduli ada ikatan apa/saudara. Hatiku hancur kau yang seperti ini. Tetapi, sedikit demi sedikit aku mulai memahami dirimu. Memahami masa lalu mu. Yang aku sendiri tidak kuat lagi membaca kisahmu. Sungguh, aku ingin berada di dekatmu. Di sisimu saat kau membutuhkan. Memelukmu dan berkata: “semuanya akan baik-baik saja.”
Dari sekian banyak cobaan yang menimpamu, kau tetap kuat. Sampai kau sendiri jatuh hati padanya. Aku senang. Sungguh. Karna dia mengubahmu secara perlahan tanpa kau sadari. Kau rela melakukan apapun untuknya. Kau bahkan rela mengorbankan nyawamu untuknya. Kau melindunginya. Kau sangat mencintainya.
Hingga perempuan itu, Aiko ditakdirkan sebagai permaisuri mu. Kau tau yang ku rasakan? Cemburu. Aku tau, aku tidaklah berhak mengubah takdir. Yang bisa ku katakan agar hatiku bahagia adalah kau kekasihku. Tanpa peduli kau menyetujuinya atau tidak. Lihatlah aku, sekali saja. Masihkah ada harapan?
Tetapi, aku ikhlas menerima semuanya. Aku bahagia jika kau bahagia. Selamat, ya. Sebentar lagi kau akan menjadi ayah. Bolehkah aku menggendong anakmu kelak nanti?
Pesan yang tidak akan kau baca, Aku dan kau berbeda.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
