Balasan Forum telah dibuat
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
29 Agustus 2016 pada 7:54 am #103455
iyesari
PesertaAlhamdulillah…tp, pengen juga dapet buku koleksi author. Hahahaha #plaaak. (ngelunjak ini anak)
Kaget bisa menang, biasanya nggak pernah menang ikutan yg begini. Hehehe… :BAAAAAA
Makasih au, momod dan mimin… :fullinlove
-
14 Agustus 2016 pada 4:49 pm #97602
iyesari
PesertaOohh…kakak, aku mau dong ikutan. Siapa tau dapet hadiah buku koleksi author. Plus tanda tangan nggak ya kakak?
-
10 Mei 2016 pada 1:03 pm #45424
iyesari
Peserta@choniAhshofa sepupunya anak teknologi pangan, bukan? Kalau bukan bilang jangan menyimpulkan sendiri tanpa bukti yang akurat. Hahahaha…
-
10 Mei 2016 pada 12:55 pm #45415
iyesari
Peserta@kagita1 seperti yang tadi dibilang di atas. E741 kode untuk semua emulsifier, untuk membedakannya nabati atau hewani biasanya ada keterangan (plant origin atau nabati) artinya dari tumbuhan, dan kebanyakan sih makanan memakai emulsifiernya dr tumbuhan untuk mewaspadai adanya emulsifier dari lemak hewan. Kalo pun pakai lemak hewan, pasti ada keterangannya. Untuk yang aman, liat label halal aja.
Sejauh ini, pengemulsi yang dipakai adalah nabati.
-
3 Mei 2016 pada 11:13 am #40793
iyesari
Peserta@IshidaN
Untuk dialog memanggil biasanya ada koma yang memisahkan.
Misal: “Mau kemana, mas?”Atau “Mas, kamu tadi pergi kemana?”
Masih ada banyak lagi. Tanda baca dan huruf yang mengikuti setelah kalimat berakhir juga berbeda-beda.
Misal: “Saya pulang dulu,” kata dina. (pakai koma diikuti huruf kecil kalau kalimatnya masih berlanjut seperti kata, ucap, ujar, sapa, dll)
Kedua. “Saya pulang dulu.” Dina pergi tanpa menoleh ke belakang lagi. (pakai tanda titik jika kalimat setelahnya adalah kalimat baru.)
Itu yang aku tahu. Semoga bermanfaat :LETNANPARIS
-
3 Mei 2016 pada 10:56 am #40791
iyesari
PesertaKalo aku? JA tipe orang yang tidak suka diperintah dan tidak mau mangalah. Dengan menyerahkan Libya artinya dia kalah. Pasti ada satu cara yang JA lakukan untuk ngebuat Cesar malah tidak berkutik.
Yakin deh, JA selalu bisa membuat siapa saja tidak berkutik dengan ide dan kelicikannya… Muahahahaha…
-
3 Mei 2016 pada 10:35 am #40785
iyesari
PesertaFlasfiction itu memang tantangannya besar. Kalo mau ide yang muncul diambil intinya saja, diawal dijabarin dengan rinci, singkat tapi apa yang pengen disampein ke pembaca harus bisa ditangkap. Kalo bisa sih ada twistnya. Itu yang mmebuat flasfiction jadi lebih menarik, bukan sekedar cerita pendek yang datar.. Semangat :YIPPIE
-
3 Mei 2016 pada 10:24 am #40779
iyesari
PesertaSaya acuh padamu… Eeaaa.
-
16 April 2016 pada 3:59 pm #9316
iyesari
PesertaDetaaaiiiilll…saya sukaaa…Menulis bukan cuma sembarang menulis, hal-hal seperti di atas pun dipikirkan… :good: :good:
Saya mau nanya juga, satu aja, boleh ya. Hehehe
Kan di AE sistem perekonomiannya dari semua untuk semua. Tidak mengenal uang atau biasanya barter.
Nah, di cerita cooming soon milik Paris ‘kan dibilang kalau untuk dapet Cokelat itu harus ngantri dan harganya pun sangat mahal. Dibayarnya pakai apa kalau sistemnya barter. Biasanya barang seperti apa yang ditukarkan untuk membeli cokelat?
Hihihihi…Penasaran itu doang… -
15 April 2016 pada 6:54 am #2023
iyesari
PesertaWaaawww…sebelumnya belum pernah buat draft kalau manu menulis. Selalu langsung menjadi cerita. Pengetahuan yang baru nih…nanti tak coba finishing draftnya ya author… Tunggu saya. :mail:
-
15 April 2016 pada 6:37 am #1985
iyesari
PesertaKyknya dua-duanya deh…soalnya selalu menghabiskan waktu berjam-jam buat milih nama, disesuaikan artinya sama jalan cerita juga. Tapi, kalau untuk nama pemeran pembantu aku tipe yang kedua. Asal nemu nama dipakai deh… Hahaha :yahoo:
-
15 April 2016 pada 9:19 am #2565
iyesari
Pesertaenggak mengubah kok…kan draft kasar itu dibuat sendiri sama penulisnya. Kecuali kalau emang penulisnya ada dua. jadi yang satu tugasnya ngebuat draf kasar (inti dari ceritanya) yang kedua menjabarkan isinya. tentunya pasti udah ada diskusi terlebih dahulu mau dibuat seperti apa ceritanya.
Yang diatas hanya contoh kalau cerita itu mau di buat Romance, nah kalau authornya mau buat ceritnya jadi thirller atau horor, beda lagi narasi sama deskripsinya.
dari keterangan di atas, kita diajak untuk mengasah kemampuan kita dalam mendeskripsi dan menyusun kata-kata untuk narasi… hehehehe :yes: :mail:
-
15 April 2016 pada 7:48 am #2179
iyesari
PesertaHalo juga kak git. Salam kenal. Aku era 80an lahirnya. Baru kmren ulang tahunnya
-
-
PenulisTulisan-tulisan