Saat Ragu Membelenggu Kalbu

1 Oktober 2018 in Vitamins Blog

Love it! (No Ratings Yet)

Loading…

 

Kulirik arloji d pergelangan kiriku,pkl.17.00

Ini sudah satu jam.

Aku mengedarkan tatapanku di sekitar stasiun,nihil. Tak ada tanda-tanda seseorang yang akan menjemputku. Suara pemberitahuan dari pengeras Suara mengatakan kereta yang akan membawaku pulang akan diberangkatkan setengah jam lagi.. dan aku masih enggan meninggalkn tempat duduk ini.. aku msih punya harapan,msih sedikit berharap,Elang akan tiba-tiba muncul dan mendatangiku..

Kembali ku dial nomor ponselnya,Kembali Suara operator yg menjawab,bahwa panggilanku tidak di angkat.. penasaran,ku kirimi dia pesan..

Kamu dmn?? Aku sudh sejam menunggumu d stasiun.. knp blm datang? Di telpon jg tdk d angkat..”

Pesan telah terkirim,Kembali kuhela nafas,mulai putus asa.

Seorang tukang ojek menghampiriku..

“Mbak mau kemana? Ayo saya anterin.”

Aku menggeleng,”Tidak usah pak,saya lagi nunggu di jemput teman.”

“Oh nunggu jemputan..”

Aku mengangguk dan menyelipkan senyum samar,saat tukang ojek itu berlalu Kembali ke tempatnya semula.

Kulirik lagi handphone di genggaman.. kosong,tak ada notif apapun..

Penasaran,kembli ku diall nomornya.

Tuut..tuut…

Tidak di angkat. Lagi. Mulai putus asa, ku kirim lagi pesan padanya.

Kamu datang Kan? Pliis.. balas pesanku.. jangan bikin khawatir..”

Dua menit kemudian,ku ketik lagi pesan yang sejak tadi tak satupun di balasnya.

“Kamu dimana? Bukannya kamu yg memintaku datang,dan janji akan menjemputku disni..?? Ini sudah lebih dari satu jam.. kenapa kamu belum datang,?

Suara pemberitahuan Kembali terdengar kereta akan berangkat dalam wktu 5 mnit lagi.

Kurasakan sesuatu yang terasa menyesakkn dalam dadaku.. aku tiba-tiba merasa cengeng.. kugigit bibir bawahku untuk meredam isakan.. dengan mata berkaca-kaca kembali ku ketik pesan padanya.

“Kamu tidak datang? Kenapa? Kenapa kamu tega? Seharusnya kamu tidak usah berjanji jika tidak bisa menepati. Aku kecewa sama kamu,Lang… teganya kamu membuatku menunggu seperti orang bodoh.”

Setelah sedikit mengusap sudut mataku,aku berdiri dan bergegas masuk ke peron dan naik kereta. Hingga aku duduk dan kereta melaju pun tak ada satu pun  balasan pesan darinya.

Dengan tangan gemetar,karena emosi dan sakit hati kuketik satu pesan lagi untuknya.

Kamu tega,Lang. Keterlaluan. apa salahku? Kenapa kamu memperlakukanku seperti ini? Apa kamu hanya mempermainkanku?Terimakasih untuk hari ini.. aku benar-benar kecewa sama kamu.”

Piip.

Setelah pesan terkirim kumatikan ponselku.

Kupejamkan mataku,dan menghela nafas berat,sesak..rasanya Hatiku sakit. .

Aku tidak tau kenapa aku sangat kecewa,apa aku terlalu berharap?apa aku terlalu mencintainya? Apa benar ini Cinta? Tapi kenapa sesakit ini??

Aku tidak tau apa ini normal. Tapi aku tidak bisa lagi menerjemahkan Perasaanku sendiri…

 

Mencintaimu itu menyakitkan,menunggumu sangat melelahkan.

 

***

 

Dua hari berlalu setelah hari itu,aku mendapati satu pesan dari nomor yang ku namai Elang.

“Apa kabar ??,maaf untuk hari itu,aku bukannya tidak berusaha menemuimu,there’s something happens that i can’t telt you,notyet. Please,i hope you’ll understand and forgive me.”

Kuhela napas panjang sambil menimbang kira-kira Apa aku akan membalas pesan ini dan memaafkannya? Mungkin aku adalah perempuan paling naif di muka bumi ini,tapi aku tak bisa mengabaikan hatiku yang berbisik untuk memaafkannya,maka sedetik kemudian aku mengetik balasannya.

Oke. Then,forgiveness accept.”

 

***

 

“Bagaimana hasil produksi hari ini?”tanya Pak Daryanto,kepala bagian produksi di perusahaan tempat Aku mengais rezeki.

Over all baik,tapi cenderung stagnan. Maksudnya produksi kain lokal dan ekspor dari bulan lalu dan bulan ini jumlahnya tetap,tidak ada penurunan pun tidak ada peningkatan. Masalah kualitas mungkin harus sedikit lebih ditingkatkan,mengingat persaingan pasar sangat ketat. Apalagi akhir-akhir ini konsumen lebih suka barang kw harga murah dengan kualitas lumayan bagus. Mungkin untuk meningkatkan penjualan kita harus menyiasatinya dengan diadakan event bazar minimal 6 bulan sekali,terus kita juga bisa menambahkan souvenir untuk pembelian dalam jumlah tertentu.”jawabku panjang lebar.

Kabag.produksi itu mengangguk-angguk,setuju.”Saya serahkan semuanya sama kamu,nanti kalau sudah ada acc dari direktur pelaksana,kita bisa langsung eksekusi di lapangan.” Tambahnya.

“Baik,pak.”

“Mungkin itu saja untuk saat ini,silahkan lanjutkan kembali pekerjaannya.”tutupnya.

“Terimakasih,pak.”Aku sedikit membungkukan badan, “Selamat siang.”pamitku dan langsung berbalik keluar dari ruangan Kabag.Produksi.

 

***

 

“Langsung pulang?”tanya Tia-salah satu teman dekatku disini- yang sudah menghampiri kubikelku.

Aku melirik jam tangan,tepat pkl. 15.00 WIB.

“Oke,” Aku mengangguk lalu membereskan kekacauan berkas-berkas di meja kerjaku. Memakai sepatu pantofel yg Aku lepas sejak tadi selepas sholat dhuhur. Mengambil tas kerjaku dan bersama Tia keluar dari ruangan.

“Lina kemana? Kok gak barengan?tumben..” tanyaku.

“Dia ambil libur,ada acaranya katanya.”

“Kemana?”

Tia mengendikkan bahu,tanda tak tau. Kami sedang berjalan di trotoar menuju kossan, maklum saja tempat kerjaku dekat dari kossan. Cuma setengah jam jalan kaki,makanya untuk menghemat ongkos–anak rantau wajib hemat–Aku lebih suka jalan kaki daripada naik angkot. Selain juga biar ada geraknya,hitung-hitung olahraga. Jadi,untungnya double.

Jangan nyinyir kalau Aku disini kesannya pelit pada diri sendiri,bukan apa-apa. Kalau Aku tidak pintar mengatur pengeluaran,gak ada hasilnya Aku kerja siang malam jauh dari keluarga. Anggap saja anak rantau identik dengan hidup seadanya,makan mewah pas baru gajian,nongkrong cantik sama shoping di Mall kalau dapat bonus  lemburan,selebihnya makan sehari-hari cukup dengan telor ceplok dan mie instan,hahaa.

“Mampir dulu?”

“Nggak usah,Aku capek banget nih.. pengen bocan..” Tia nyengir lebar.

“Oh,ya sudah.. sampai besok ya..” kulambaikan tangan sembari membuka pintu gerbang kossanku.

Menaiki tangga yang sedikit melingkar, di pintu kamar no.46 Aku membuka kunci dan masuk. Ssstt..itu kebetulan saja nomor kamarku 46,bukan request kok. Suer..

Baru saja selesai cuci muka, ada notif pesan masuk dari WhatApps.

Sayang, udah pulang kerja?”

Elang.

Kuhembuskan napas,lalu kuketik balasannya.

Udah,barusan. Kamu lagi apa?”

Masih di kantor,kayaknya hari ini Aku lembur,pulang jam 7.”

“Oh,ya sudah.. Km jgn lupa makan, klo mau lembur pake jaketnya,terus ntar pulang bawa motornya hati-hati jan ngebut.”

“Iya,Sayang.. mksih.. love you..?”

Love you too..?”

Kulemparkan hp ke atas kasur,lalu akupun merebahkan diri, berpikir lagi dan lagi. Apa sih yang Aku jalani dengan Elang ini?

Awalnya Aku berani mengakui dengan lantang kalau ini adalah cinta. Tapi kemudian akhir-akhir ini pikiranku terusik dengan kata-kata dari adik dan saudara – saudara sepupuku bahwa hubungan ini aneh. Tak nyata. Cuma maya. Bahkan mungkin hanya hayalan manifestasi dari keputusasaanku mencari pasangan.

Kalau Aku pikir secara logika ini memang tidak masuk akal. Aku dan Elang sudah 5th berkomunikasi via ponsel. Tapi Cuma sebatas chatting. No telpon,no video call.

Aku Cuma tau wajahnya dari foto-foto yang dikirimkan oleh Nopi-yang katanya sepupunya Elang- Tapi Aku juga gak tau itu bner apa Nggak.

Padahal,bayangkan di zaman yang serba canggih ini,mana ada orang yang punya ponsel Tapi tidak bisa dipakai nelpon dan tidak bisa dipakai vc.. apa mungkin Elang hidup di jaman batu yang nyasar di tahun ini??

Aku mendengus jengkel jika pikiran sarkasku sudah mulai nyinyir.

Dan yang membut Aku kesal setengah mati, tiap Aku mengajaknya untuk bertemu,selalu saja banyak alasan dari Elang,dari alasan yang masuk akal sampai yang aneh pake banget.

Tapi yasudahlah.. untuk saat ini Aku tidak mau berpikir lebih jauh,tubuhku lelah otakku ngebul,Aku hanya ingin tidur lelap..

Bye world.

 

Tbc ??

 

Ps: Hallo semuanya.. Aku datang lagi bawa mas Elang yang makin kesini makin nyebelin,hahahaa

Aku Blom tau ini bkln jd cerita bersambung atau apa,yg pasti kalo ada ide mgkin Aku usahain lanjut,itu juga kalo apresiasinya bagus..#maafkan Aku yg msih amatiran..?

 

Burning Red

14 Juni 2017 in Vitamins Blog

17 votes, average: 1.00 out of 1 (17 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Ini kisah Cinta antara seorang perempuan dengan laki-laki yang tak pernah di temuinya.

Entah ini nyata atau ilusi semata,tapi bagi perempuan itu,cintanya ini lah yang membuatnya bertahan dalam menjalani hidupnya. Meskipun entah sampai kapan penantiannya berakhir,tapi perempuan itu mencoba percaya dengan janji dari lelakinya.

***

Awal dari segalanya,bermula dari sebuah panggilan tak bernama dari nomor yang asing baginya.

081222xxxxxxx calling…

“Hallo.. ini siapa?”

“Ini bener nomornya Kaia?” Terdengar suara perempuan di ujung saluran.

“Maaf,Kaia siapa y?” Jawab Kanaya,perempuan itu.

“Kaia,temanku yang kerja di Hotel Parahyangan..”tambahnya lagi.

“Oh.. maaf,sepertinya salah sambung. Saya Kanaya bukan Kaia.”

“Oh,benarkah?” Hening sesaat,lalu penelepon melanjutkan.”Kalau begitu,maaf mengganggu,sepertinya memang salah sambung.”

“It’s oke.” Klik. Telepon di matikan.

Kanaya hanya menggelengkan kepala tak habis pikir.Jaman sekarang,ada-ada saja modusnya.

***

Beberapa hari setelah telepon salah sambung itu,muncul lagi telepon dari nomor itu. Iya,Kanaya masih ingat. Nomor ini adalah nomor yang dulu pernah menelepon menanyakan seseorang bernama Kaia.

081222xxxxxxx calling…

Karena Kanaya sedang santai,dan menikmati hari liburnya,maka di jawabnya panggilan tersebut.

“Hallo..ini siapa??”

“Apa aku sedang bicara dengan Kanaya ??”

“Iya,ini Kanaya. Kamu siapa? Kalau tidak salah beberapa hari kebelakang  kamu menelepon menanyakan Kaia,kan??”

“Iya,waktu itu aku memang menanyakan Kaia,tapi sekarang aku mau berbicara denganmu,Kanaya.”Hening sesaat,”Namaku Dinda,panggil saja Nda.. aku mau minta bantuanmu,bisa kan??”

“Baiklah…”tanpa sadar Kanaya mengangguk.

“Ada yang mau berkenalan denganmu,boleh kan??”

Sesaat,Kanaya mengerutkan dahi,.maksudnya apa?? Aku sama Dinda  saja baru kenal lewat telepon.

‘Kenapa seenaknya saja dia mau mengenalkanku pada orang lain. Memangnya dia siapa? Mak comblang?!’

 

“Hallo.. Kanaya? Kamu mendengarku kan??”

 

“Hmm..maksudnya apa? Maksudku.. kita kan juga belum kenal. Bagaimana bisa sekarang kamu berpikir untuk mengenalkanku pada seseorang??”

“Oh.. itu.. jangan khawatir,yang mau mengenalmu itu saudara laki-laki ku,tepatnya sepupuku.”

“Oke.. terus kalau dia sepupumu apa alasannya mau mengenalku??”

“Begini,,aku tidak bermaksud buruk. Aku hanya kasihan padanya. Sudah hampir 6 bln,dia patah hati.Aku hanya ingin,dia bangkit dari keterpurukannya,dan ku harap kamu bisa membantunya..”

‘Memang nya dia pikir aku apa? My God… i’m not dokter,i’m not healer who can safe everyone’s hurt.’

“Kanaya…”Dinda kembali memanggilnya,saat dirasa Kanaya lama tak menanggapi ucapannya.

“Kanaya.. please… i beg you.. help me to make him back reality,He don’t deserve this,He deserve better than that.”

Kanaya menghela nafas panjang,lalu dia memutuskan menyanggupi permintaan Dinda.

“Aku tidak menjamin dia nyaman denganku,tapi aku berusaha membantunya.”

“Terima Kasih… tidak apa-apa, yang penting kamu  mau mengenalnya.

Dia bekerja di sebuah Bank swasta,by the way…”

Kanaya sedikit terkejut,jujur dia sedikit tidak percaya diri,mengingat dirinya hanya seorang pegawai biasa. Kanaya bertanya-tanya dalam hati,apa pria itu mau mengenalnya??

 

***

 

Keesokan harinya,Kanaya mendapat sms dari sebuah nomor asing,dia mengaku sebagai sepupu Dinda yang di bicarakan tempo hari.

Namanya Elang.

Dan dari percakapan via sms itu Kanaya mengonfirmasi bahwa Elang memang sedang patah hati.

Dia memang bekerja di luar kota,pulang sebulan sekali hanya untuk menemui orang tua dan tunangannya.

Tapi tak disangka,suatu hari,saat Elang pulang untuk menemui tunangannya tanpa pemberitahuan-Elang pikir dia hendak memberi kejutan. Tapi ternyata dirinya yang mendapat kejutan. Karena saat Elang datang ke rumah tunangannya,tunangannya itu sedang bersama pria lain.

Marah dan kecewa dikhianati tunangannya,Elang langsung memutuskan sepihak hubungan tersebut.Elang memang bicara baik-baik pada keluarganya pun pada keluarga gadis itu,tapi sepertinya si gadis tidak terima dan sekarang dia mulai menyesal. Upayanya yang paling berani dan tak tahu malu-menurut Kanaya- saat dia datang ke rumah Elang,dan memohon supaya di maaf kan dan ingin kembali bersama. Tentu saja Elang menolak keras. Well,siapa juga  yang mau barang bekas? Meskipun ini terdengar sangat  subjektif,tapi Kanaya setuju dengan keputusan Elang.

Dan sekarang,meskipun mungkin Kanaya adalah pelarian dari rasa sakit hati Elang,-yang dengan keras Elang menyangkal bahwa dia tidak menganggap Kanaya sebagai pelarian hatinya- perlahan tapi pasti Kanaya bersimpati padanya.

Dan seperti layaknya pepatah,Cinta datang tak di undang, Cinta bisa menimpa siapa saja,kapan saja, dimana saja, Kanaya pun seperti nya mulai jatuh Cinta.

 

***

” Sweety… cepat bangun,nanti kerjanya kesiangan.”

“Sweety.. sudah makan belum? Jangan lupa makan,nanti magh nya kambuh kan repot…”

“Sweety… jangan lupa Ibadah,selalu ingat pada-nya,semoga kita segera di pertemukan ya,Sayang …”

“Sweety… jangan bergadang terus,jaga kesehatan…”

“Miss you,.. Sayang…”

“I luv you…”

“Tu es le seul for moi, caramia…”

“Ik hou van jou…”

“Ma cherie… je t’aime…”

“Baby… wait for me,i’ll pick you up…”

“I luv you,trust me you the one and only…”

Dan kini hari-hari Kanaya di penuhi senyum bahagia. Ponsel nya tak pernah sepi. Selalu berdering,kadang telepon,facetime,atau sekedar sms manis yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

Oke. Ini memang cheesy,tapi siapa peduli? Orang jatuh Cinta memang seperti itu. Jangan heran kalau melihatnya bertingkah seperti anak remaja,meskipun usianya sudah dewasa. Sekali lagi,Cinta memang bisa membuat dunia orang yang mengalaminya jungkir balik.

Jika dia merasa sedih-kecewa,maka akan menangis berhari-hari tak peduli mata bengkak sebesar apa. Pun juga saat dia senang,berbunga-bunga maka sepanjang hari akan tersenyum ceria,tak peduli di marahi Satpam karena parkir sembarangan atau di marahi Atasan,karena salah hitung pengeluaran,pokoknya happy.

***

Layaknya roda yang berputar,bagaikan siang dan malam,dan ibarat matahari dan hujan. Saat kamu merasa bahagia,ingatlah hukum alam bahwa semua hal di dunia ini berpasangan. Maka saat kamu merasa bahagia sebahagia sampai kamu merasa hidup di Surga. Kamu harus ingat,ada saat kamu merasakan sakit dan kecewa dan kamu akan merasa seperti hidup di neraka.

Ini yang dirasakan Kanaya,setelah hampir 5th ia mengenal kepribadian seorang Elang. Bukan,bukan karena Elang selingkuh. Lebih ke.. Kanaya merasa mulai ragu dengan hubungannya dan Elang.

Kanaya percaya Elang adalah sosok pria baik hati,namun karena baik hati itulah,Kanaya merasa khawatir kebaikan Elang di manfaatkan oleh perempuan lain yang menginginkannya.

Oke,sebut saja Kanaya cemburu. Kanaya memang cemburu,pada mereka yang setiap hari berinteraksi dengan Elang,bertatap muka,bercanda tawa dengannya. Kanaya ingin bisa bertemu Elang setiap hari,menatapnya ,menyentuhnya.Apalah daya,jarak yang memisahkan harus membuat Kanaya cukup puas berinteraksi lewat media.

Dan yang membuat Kanaya kecewa,akhir-akhir ini Elang jarang menanggapi keinginannya. Padahal keinginannya hanya 1. Bisa bertemu dan bersama Elang selamanya. Oke.itu dua hal,intinya.. Kanaya ingin komitmen,kepastian.

Kanaya sadar,usianya sudah dewasa dan sudah lebih dari pantas untuk berumah tangga..pun dengan Elang,maka di setiap kesempatan saat berkomunikasi Kanaya mulai menanyakan eksistensinya. Posisi nya dalam hidup Elang.

“Sebenarnya kita ini apa,Lang??”

“Apa maksudmu,sweety… tentu saja kita ini kekasih… “jawab Elang.”Kenapa?? Kamu mulai bosan? Atau kamu punya pacar lain disana,yang lebih muda dariku? Yang lebih segala-galanya dari ku??”

Selalu. Elang selalu berprasangka buruk setiap kali Kanaya mulai mempertanyakan komitmen nya. Membuat Kanaya kadang merasa Elang menghindar dari topik ini.

“Elang,sedangkal itukah penilaian mu padaku? Aku mungkin tidak kaya,aku juga buruk rupa,tapi aku masih punya hati yang setia. Kurasa kamu tau aku Setia pada siapa.” Kanaya merasa tersinggung.

“Kalau begitu,kenapa kamu meragukan ku??” Tuntut Elang,masih tidak mau menurunkan ego.

“Aku bukannya meragukanmu,aku hanya ingin tau posisiku di hatimu.”

“Kamu tau,aku sangat menyayangimu,mencintaimu.”tegas Elang.

 

“Mungkin iya,dan aku pun begitu.” sela Kanaya cepat.”Tapi coba kamu pikir,apa ini cukup? Maksudku,kita sudah menjalani ini hampir 5th. Itu bukan waktu yang sebentar, Lang. Aku tidak meminta yang aneh-aneh. Aku hanya ingin kepastian. Komitmen,Lang. Komitmen.”

Terdengar helaan nafas dari seberang,iya..saat ini Kanaya tengah berkonfrontasi dengan Elang lewat saluran telepon. Ironis,kan??

“Dengar,sweety… kamu tau dari awal aku sudah bilang,bahwa aku serius dengan hubungan kita,jangan khawatir,aku akan segera memintamu pada orangtuamu.. kita akan menikah.”

“Iya aku tahu… tapi kapan Elang,Kapan??”

“Sayang,dengar… saat ini aku masih mempersiapkan semuanya,biar nanti saat Kita menikah semuanya sudah siap. Aku ingin memberimu yang terbaik.”bujuk Elang,mulai menurunkan ego nya…

“Elang… kamu tau aku tidak menuntutmu untuk itu,aku hanya ingin bersamamu. Masalah yang lainnya,bisa kita pikirkan sama-sama.” Ujar Kanaya lirih,

“Tidak apa-apa,Sayang… ini keinginanku.”Elang menghela nafas,”jadi,,semuanya clear,kan??”

“Hmm…”

“C’mon,sweety… i never betrayed you… I luv you and you knew i’m yours…”

“Yea,,i’m yours and your mine.”

“Baiklah Sayang… ini sudah malam,sebaiknya kita akhiri pembicaraan Kita. Besok aku akan menghubungimu.”

“Ok.”

“Nite…sleep tight,Sweety… je t’aime.”

“Nite,. Je t’aime.”

Saat panggilan dimatikan,Kanaya menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan.

Dia tidak bisa terus mendesak Elang, karena seperti kata Ibunya. Pria itu tidak bisa di desak,egonya terlalu tinggi untuk tunduk pada perempuan. Meskipun ada beberapa lelaki yang tunduk pada Istrinya. Pastinya Elang bukan salah satunya.

Padahal,Kanaya hanya ingin bebas menunjukan cintanya pada Elang. Kanaya ingin dengan bangga menggandeng Elang lalu memperkenalkannya pada kedua orang tuanya,pada sanak saudara kerabat dekat pun jauhnya.

Ingin pamer pada teman-temannya,dan pastinya Kanaya hanya ingin bisa bebas menatap Elang dan menyentuhnya sesuka hati.

Sungguh ironis,entah bagaimana dan kapan,Kanaya merasa jatuh sejatuh-jatuhnya pada Elang,hingga ia tak mampu berpaling pun tak bisa melepaskan. Padahal mereka belum pernah bertemu. Paling mereka bertemu saat melakukan videocall.

Namun Kanaya merasa ikatan hatinya dengan Elang sangat kuat. Bodoh sekali bukan?? Bagaimana bisa ada orang jatuh Cinta seperti ini??

Tapi kembali pada keteguhan dan rasa percaya diantara mereka, Kanaya berusaha mengerti keadaan Elang,dan tetap percaya semuanya akan baik-baik saja.

Pada saatnya nanti,jika memang sudah waktunya dan Yang Maha Kuasa meridhoi maka mereka akan bersama. Bebas berekspresi dalam menunjukan Cinta antara satu sama lain.

Ibarat warna,cintanya ini berwarna merah,membara. Meski harus melalui tangis dan airmata,menguras emosi dan kesabaran.Layaknya filosofi warna merah,yaitu berani. Cintanya berdiri tegak,bertahan melawan masa.Cintanya berani melintas jarak,menyebrang benua,dan terbang tinggi setinggi-tingginya membawa harapan untuk hidup bahagia bersama. Sebut ia bodoh,sebut ia naif,tapi ia tak peduli. karena sekali lagi di tegaskan,cintanya berwarna merah membara…

 

END Read the rest of this entry →

DayNight
DayNight