Teruntuk kamu, wahai pujaanku.
Biar kutulis satu surat cinta untukmu. Kan kuutarakan segala rasaku hanya padamu. Tentang rasa yang membelenggu, memenjarakanku ke dalam pesonamu.
Kata cinta saja tak cukup untuk menggambarkan rasaku. Nyatanya, Aku mencintaimu lebih dari yang kautahu.
Aku mencintaimu bagaikan langit memeluk matahari. Laksana malam menaungi bumi. Bak tetes air hujan menanti pelangi.
Dear, Kafija.
Sang raja yang membuatku terlena.
Kau bukan semilir angin yang akan menghilang usai berhembus di udara.
Kau bukan ombak laut yang akan hilang setelah menerjang karang.
Dan kau, bukan pula awan hitam yang akan memudar meski hujan berkuasa.
Bagiku, kau lebih dari segalanya.
Kau lebih dari secercah cahaya yang bersinar di dalam kegelapan.
Kau membuatku berpikir akan masa depan, membayangkan betapa bahagianya aku jika bersamamu seperti dalam harapan.
Kepada dirimu, sang pemilik hati.
Tak perlu kau cari siapa diri ini. Karena aku kan tetap di sini. Menanti kehadiranmu tanpa letih. Mengharapkan cintamu tanpa pamrih.
With love,
Yang mencintaimu tanpa henti.
@author4 @famelovenda